Amarah

كتاب الْغَضَبِ

Bab : Kemarahan

Abu Huraira melaporkan bahwa Rasulullah, semoga Allah memberkatinya dan memberinya kedamaian, berkata, “Orang yang kuat tidak kuat karena dia bisa menjatuhkan orang. Orang yang kuat adalah orang yang mengendalikan dirinya ketika dia marah.”

Ibnu Umar berkata, “Tidak ada yang ditelan lebih besar di sisi Allah sebagai pahala daripada seorang hamba Allah yang menelan dan menahan dendam karena keinginan untuk kesenangan Allah.”

Bab : Apa yang harus dikatakan dalam kemarahan

Sulaiman ibn Surad berkata, “Dua orang melecehkan satu sama lain di hadapan Nabi, semoga Allah memberkati dia dan memberinya kedamaian, dan salah satu dari mereka mulai marah dan wajahnya menjadi merah. Nabi, semoga Allah memberkatinya dan memberinya kedamaian, menatapnya dan berkata, 'Saya tahu beberapa kata yang, jika dia mengatakannya, akan menghilangkan ini darinya. Mereka adalah

“Aku berlindung kepada Allah dari syetan yang terkutuk.” Pria itu mendatangi orang itu dan berkata, 'Tahukah kamu apa yang dia katakan? Dia berkata, “Aku berlindung kepada Allah dari orang-orang terkutuk.” Pria itu membalas. “Apakah kamu pikir aku marah?”

Sebuah varian dari hadits sebelumnya.

Bab : Seseorang harus tetap diam ketika dia marah

Ibnu Abbas berkata, “Rasulullah, semoga Allah memberkati dia dan memberinya kedamaian, berkata, 'Ajarlah dan jadikan itu mudah. Ajarlah dan buatlah mudah. 'tiga kali. Dia melanjutkan, “Ketika kamu marah, diamlah” dua kali.”

Bab : Mencintai orang yang Anda cintai adalah hal yang mudah

'Ali terdengar berkata kepada Ibnu al-Kawwa', “Tahukah kamu apa yang dikatakan orang pertama? “Mencintai orang yang kamu cintai adalah hal yang mudah. Mungkin suatu hari dia akan menjadi orang yang Anda benci. Membenci orang yang membenci adalah hal yang mudah, mungkin suatu hari dia akan menjadi orang yang kamu benci.”

Bab : Jangan biarkan kemarahanmu menjadi kehancuran

Aslam berkata, "'Umar ibn al-Khattab berkata, 'Jangan biarkan cintamu menjadi kegilaan total. Jangan biarkan amarahmu menjadi kehancuran.” Saya bertanya, 'Bagaimana itu? ' Dia menjawab, “Ketika kamu mencintai, kamu tergila-gila-gilaan seperti anak kecil. Jika kamu membenci, kamu menginginkan kehancuran bagi temanmu.”