Bab tentang Pakaian
كتاب اللباس
Bab : Pakaian Rasulullah (saw)
"Rasulullah (ﷺ) shalat di sebuah Khamisah* yang memiliki tanda di atasnya. Kemudian dia berkata: 'Tanda-tanda ini mengalihkan perhatian saya. Bawalah kepada Abu Jahm dan bawakan aku anAnbijaniyyah.'" **
"Aku masuk ke 'Aisyah dan dia membawakan kepadaku sebuah bungkus pinggang tebal dari jenis buatan Yaman, dan salah satu jubah yang disebut Mulabbadah,* dan dia bersumpah kepadaku bahwa Rasulullah (ﷺ) telah meninggal di dalamnya."
Tidak diceritakan dari 'Ubadah bin Samit bahwa Rasulullah (ﷺ) shalat dalam syah-syam yang diikat dengan simpul.
"Aku bersama Rasulullah (ﷺ) dan di atasnya ada bungkus atas Najrani dengan batas tebal."
"Aku tidak pernah melihat Rasulullah (ﷺ) menghina siapapun, dan tidak ada pakaian yang pernah dilipat untuknya." *
* "Apa jenis lembaran tenunan?" Dia berkata: "Seorang Shamlah." Dia berkata: "Engkau Allah, aku telah menenun ini dengan tanganku sendiri untuk kamu pakai." Rasulullah (ﷺ) mengambilnya, karena dia membutuhkannya. Dia keluar kepada kami mengenakan pembungkus yang lebih rendah. Seorang pria yang namanya diceritakannya hari itu – berkata: "TUHAN, betapa indahnya lembaran ini! Biarkan aku memakainya." Dia berkata: "Ya." Ketika dia masuk ke dalam, dia melipatnya dan mengirimkannya kepadanya. Orang-orang berkata kepadanya: "Demi Allah, engkau tidak berbuat baik. Nabi (ﷺ) memakainya karena dia membutuhkannya, kemudian Anda memintanya, dan Anda tahu bahwa dia tidak akan menolak siapa pun yang meminta sesuatu kepadanya." Dia berkata: "Demi Allah, aku tidak memintanya agar aku bisa memakainya, melainkan aku memintanya agar bisa menjadi kain kafanku." Sahl berkata: "Dan itu menjadi kain kafannya pada hari dia meninggal."
"Rasulullah (ﷺ) mengenakan sandal wol dan mengenakan pakaian kasar dan kasar."
Bab : Apa yang harus dikatakan seorang pria ketika dia mengenakan pakaian baru
"Umar bin Khattab mengenakan pakaian baru dan berkata: Al-hamdu lillahil-ladhi kasani ma uwari bihi'awrati, wa atajammalu bihi fi hayati (Puji bagi Allah yang telah memakaikan saya dengan sesuatu yang dengannya saya menyembunyikan ketelanjangan saya dan menghiasi diri saya dalam hidup saya). Kemudian dia berkata: 'Aku mendengar Rasulullah (ﷺ) berkata: "Barangsiapa mengenakan pakaian baru dan berkata: Al-hamdulillahil-ladhi kasani ma uwari bihi 'awrati, wa atajammalu bihi fihayati (Puji bagi Allah yang telah memakaikan aku dengan sesuatu yang dengannya aku menyembunyikan ketelanjanganku dan menghiasi diriku dalam hidupku), lalu mengambil pakaian yang telah usang, atau bahwa dia telah melepas dan memberikannya dalam amal, dia akan berada di bawah perlindungan, perlindungan dan pemeliharaan Allah, apakah dia hidup atau mati.' Dia mengatakan ini tiga kali."
"Apakah pakaianmu ini dicuci atau yang baru?" Dia berkata: "Sebaliknya itu telah dibasuh." Dia berkata: "Ilbas jadida, wa 'ish hamida, wa mut shahida (Semoga Anda memakai pakaian baru, hidup baik dan mati sebagai martir)."
Bab : Pakaian yang dilarang
Tidak dibuktikan dari Abu Sa'ed Al-Khudri bahwa Nabi (ﷺ) melarang dua jenis pakaian. Kedua jenis pakaian itu adalah Ishtimalus-Samma'* dan Ihtiba' dalam satu pakaian, tanpa bagian dari itu di bagian pribadinya.
Ishtimalus-Samma' dan Ihtiba', memperlihatkan bagian pribadi seseorang ke langit.
"Rasulullah (ﷺ) melarang dua jenis pakaian: Ishtimalus-Samma' dan Ihtiba' dalam satu pakaian, ketika kamu memperlihatkan bagian pribadimu ke langit."
Bab : Memakai wol
"Wahai anakku, seandainya engkau dapat melihat kami ketika kami bersama Rasulullah (ﷺ), ketika hujan turun ke atas kami; Anda akan berpikir bahwa domba kami berbau seperti domba."
"Suatu hari Rasulullah (ﷺ) keluar kepada kami, mengenakan jubah Romawi dari wol dengan lengan sempit. Dia memimpin kami dalam doa dengan mengenakan itu, dan tidak ada yang lain."
Tidak diberitahukan dari Salman Farisi bahwa Rasulullah (ﷺ) melakukan wudhu, kemudian dia membalikkan jubah wol yang dikenakannya ke luar dan menyeka wajahnya dengan itu.
"Aku melihat Rasulullah (ﷺ) menandai domba di telinga mereka, dan aku melihatnya mengenakan jubah di pergelangan tangannya."
Bab : Pakaian putih
"Yang terbaik dari pakaianmu adalah yang putih, jadi kenakan dan selubung mayat kamu di dalamnya."
"Kenakanlah pakaian putih, karena pakaian itu lebih murni dan lebih baik."
"Yang terbaik dari apa yang kamu kunjungi Allah di kuburan dan masjidmu adalah (pakaian) putih." *