Keutamaan Malam Qadr
كتاب فضل ليلة القدر
Bab : Keunggulan malam Qadr
Nabi (صلى الله عليه وسلم) bersabda, "Barangsiapa berpuasa bulan Ramadhan karena Iman yang tulus (yaitu keyakinan) dan mengharapkan pahala dari Allah, maka segala dosa masa lalunya akan diampuni, dan barangsiapa berdiri untuk shalat di malam Qadr karena Iman yang tulus dan mengharapkan pahala dari Allah, maka segala dosa sebelumnya akan diampuni."
Bab : Untuk mencari malam Qadr dalam tujuh malam terakhir (Ramadhan)
Beberapa pria di antara sahabat Nabi (صلى الله عليه وسلم) ditunjukkan dalam mimpi mereka bahwa malam Qadr adalah tujuh malam terakhir Ramadhan. Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) bersabda, "Tampaknya semua mimpimu setuju bahwa (Malam Qadr) ada di tujuh malam terakhir, dan siapa pun yang ingin mencarinya (yaitu Malam Qadr) harus mencari di tujuh malam terakhir Ramadhan.
Saya bertanya kepada Abu Sa'id, dan dia adalah teman saya, (tentang Malam Qadr) dan dia berkata, "Kami berlatih I'tikaf (pengasingan di masjid) pada sepertiga pertengahan bulan Ramadhan dengan Nabi (صلى الله عليه وسلم). Pada pagi hari tanggal 20 Ramadhan, Nabi (صلى الله عليه وسلم) datang dan berbicara kepada kami dan berkata, 'Saya diberitahu tentang (tanggal Malam Qadr) tetapi saya dilupakan; jadi carilah di malam-malam yang aneh dari sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan. (Dalam mimpi) Saya melihat diri saya bersujud di lumpur dan air (sebagai tanda). Jadi, siapa pun yang berada di I'tikaf bersamaku harus kembali ke sana bersamaku (untuk jangka waktu 10 hari lagi)', dan kami kembali. Pada saat itu tidak ada tanda-tanda awan di langit tetapi tiba-tiba awan datang dan hujan turun hingga air hujan mulai bocor melalui atap masjid yang terbuat dari batang daun kurma. Kemudian shalat ditegakkan dan aku melihat Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) bersujud di lumpur dan air dan aku melihat jejak lumpur di dahinya."
Bab : Untuk mencari malam Qadr di malam yang aneh
Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) bersabda, "Carilah Malam Qadr di malam-malam ganjil dari sepuluh hari terakhir Ramadhan."
Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) biasa berlatih I'tikaf (di masjid) pada sepertiga pertengahan Ramadhan dan setelah melewati dua puluh malam ia biasa kembali ke rumahnya pada tanggal 21, dan orang-orang yang berada di I'tikaf bersamanya juga biasa kembali ke rumah mereka. Suatu kali di bulan Ramadhan, di mana ia berlatih I'tikaf, ia mendirikan shalat malam pada malam di mana ia biasa pulang ke rumah, dan kemudian ia berbicara kepada orang-orang dan memerintahkan mereka apa pun yang Allah inginkan untuk diperintahkan dan berkata, "Saya dulu berlatih I'tikaf selama sepuluh hari ini (yaitu sepertiga tengah tetapi sekarang saya berniat untuk tinggal di I'tikaf selama sepuluh hari terakhir (bulan itu); maka siapa pun yang berada di I'tikaf bersamaku, hendaknya tinggal di tempat pengasingannya. Sesungguhnya aku telah diperlihatkan (tanggal) Malam ini (dari Qadr) tetapi aku telah melupakannya. Jadi carilah di malam-malam aneh dari sepuluh hari terakhir (bulan ini). Saya juga melihat diri saya (dalam mimpi) bersujud di lumpur dan air." Pada malam tanggal 21, langit tertutup awan dan hujan turun, dan air hujan mulai bocor melalui atap masjid di tempat shalat Nabi (صلى الله عليه وسلم). Saya melihat dengan mata kepala sendiri Nabi pada akhir shalat subuh pergi dengan wajah tertutup lumpur dan air.
Nabi (صلى الله عليه وسلم) bersabda, "Carilah (malam Qadr).
Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) biasa berlatih I'tikaf dalam sepuluh malam terakhir Ramadhan dan biasa berkata, "Carilah Malam Qadr pada sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan."
Nabi (صلى الله عليه وسلم) bersabda, "Carilah Malam Qadr di sepuluh malam terakhir Ramadhan,' pada malam ketika sembilan atau tujuh atau lima malam tersisa dari sepuluh malam terakhir Ramadhan (yaitu masing-masing 21, 23, 25).
Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) bersabda, "Malam Qadr adalah sepuluh malam terakhir bulan (Ramadhan), baik pada sembilan malam pertama atau tujuh malam terakhir (Ramadhan)." Ibnu 'Abbas menambahkan, "Carilah pada tanggal dua puluh empat (Ramadhan).
Bab : Pengetahuan tentang malam Qadr diambil karena pertengkaran
Nabi (صلى الله عليه وسلم) keluar untuk memberi tahu kami tentang Malam Qadr tetapi dua orang Muslim bertengkar satu sama lain. Jadi, Nabi (صلى الله عليه وسلم) bersabda, "Aku keluar untuk memberitahukan kepadamu tentang Malam Qadr tetapi orang-orang ini bertengkar, sehingga berita tentang hal itu telah diambil; namun itu mungkin untuk kebaikan Anda sendiri, jadi carilah pada tanggal 29, 27 dan 25 (Ramadhan).
Bab : Perbuatan baik di sepuluh hari terakhir Ramadhan.
Dengan dimulainya sepuluh hari terakhir Ramadhan, Nabi (صلى الله عليه وسلم) biasa mengencangkan ikat pinggangnya (yaitu bekerja keras) dan biasa shalat sepanjang malam, dan biasa membuat keluarganya terjaga untuk shalat.