Mandi (Ghusl)
كتاب الغسل
Bab : Orang Junub harus berwudhu sebelum tidur
Setiap kali Nabi (صلى الله عليه وسلم) berniat untuk tidur saat dia Junub, dia biasa membasuh bagian pribadinya dan berwudhu seperti itu untuk shalat.
'Umar bertanya kepada Nabi (صلى الله عليه وسلم) "Adakah di antara kita bisa tidur saat dia adalah Junub?" Dia menjawab, "Ya, jika dia berwudhu."
'Umar bin Al-Khattab berkata kepada Rasulullah (صلى الله عليه وسلم), "Aku menjadi Junub pada malam hari." Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) menjawab, "Lakukan wudhu setelah mencuci bagian pribadimu dan kemudian tidur."
Bab : Ketika organ pria dan wanita bersentuhan dekat (mandi menjadi wajib)
seperti Hadits 290 berikut.
Diriwayatkan Abu Huraira:
Nabi (صلى الله عليه وسلم) bersabda, "Ketika seorang pria duduk di antara empat bagian seorang wanita dan melakukan hubungan seksual dengannya, mandi menjadi wajib."
Bab : Membersihkan apa yang keluar dari bagian pribadi seorang wanita (cairan wanita) jika seseorang terkotor dengan itu
Saya bertanya kepada Utsman bin 'Affan tentang seorang pria yang melakukan hubungan seksual dengan istrinya tetapi tidak berhenti. 'Utsman menjawab, "Dia harus berwudhu seperti itu untuk shalat setelah membasuh bagian pribadinya." 'Utsman menambahkan, "Aku mendengar itu dari Rasulullah (صلى الله عليه وسلم)." Saya bertanya kepada 'Ali bin Abi Thalib, Az-Zubair bin Al-'Awwam, Talha bin 'Ubaidullah dan Ubai bin Ka'b dan mereka memberikan jawaban yang sama. (Abu Aiyub mengatakan bahwa dia telah mendengar itu dari Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) ) (Pesanan ini dibatalkan kemudian sehingga seseorang harus mandi. Lihat, Hadits No. 180).
Saya bertanya kepada Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) tentang seorang pria yang melakukan hubungan seksual dengan istrinya tetapi tidak berhenti. Dia menjawab, "Dia harus membasuh bagian-bagian yang bersentuhan dengan bagian pribadi wanita itu, berwudhu dan kemudian berdoa." (Abu 'Abdullah berkata, "Mandi lebih aman dan merupakan perintah terakhir.")