Pemakaman
كتاب الجنائز
Bab
“Berdirilah ketika Anda melihat prosesi pemakaman, dan dia yang menemaninya tidak boleh duduk sampai peti mati diletakkan di tanah.” Disepakati.
Abu Ishaq menceritakan bahwa 'Abdullah bin Yazid menempatkan mayat di kuburan dari sisi dekat kaki kuburan (yaitu ujung yang akan menampung kaki ketika tubuh diletakkan di dalamnya). Dia kemudian berkata, “Ini adalah sunnah Nabi (ﷺ).” Dikutip oleh Abu Dawud.
“Ketika kamu menempatkan almarhum kamu di dalam kubur, katakanlah, 'Dengan nama Allah, dan sesuai dengan tradisi Rasulullah (ﷺ).” Dikutip oleh Ahmad, Abu Dawud dan An-Nasa'i.
“Mematahkan tulang tubuh almarhum persis seperti mematahkannya ketika dia masih hidup.” Dikutip oleh Abu Dawud sesuai dengan kondisi Muslim.
Ibnu Majah menambahkan, atas otoritas Umm Salamah (RAA), “sehubungan dengan itu adalah dosa.”
Sa'd bin Abi Wqqa (RAA) berkata (selama sakit kematiannya) 'Buatlah lahd untukku dan tutupi dengan batu bata yang tidak terbakar, seperti yang kamu lakukan dengan makam Nabi (ﷺ). ' Dikutip oleh Muslim.
Al-Baihaqi menyampaikan atas otoritas Jabir (RAA) narasi serupa dan menambahkan, “Dan kuburnya diangkat satu bentang dari tanah.” Ibnu Hibban menganggapnya sebagai Sahih.
Jabir (RAA) menceritakan bahwa Rasulullah (ﷺ) melarang memutihkan kuburan dengan plester, untuk duduk di atasnya atau membangun di atasnya (seperti kubah). Dikutip oleh Muslim.
'Amir bin Rabi'ah (RAA) menceritakan bahwa Rasulullah (ﷺ) berdoa untuk 'Utsman bin Madh'un, lalu pergi ke kuburan dan menaburkan tiga genggam tanah saat dia berdiri. ' Terkait oleh Ad-Darqutni.
'Utsman Ibnu Affan (RAA) menceritakan, 'Setiap kali Rasulullah (ﷺ) menyelesaikan penguburan orang mati, dia akan berdiri di dekat kubur dan berkata, “Mintalah ampunan untuk saudaramu dan doakan dia untuk sabar, karena dia sekarang ditanyai.” Dikutip oleh Abu Dawud. Al-Hakim mengangkatnya sebagai Sahih.
“Tidak ada tuhan selain Allah”, 'Wahai orang itu, katakanlah: “Allah adalah Tuhanku, Islam adalah agama saya, dan Muhammad adalah nabi saya.” Dikutip oleh Sa'id bin Mansur.
At-Tabarani menceritakan Hadis serupa tentang otoritas Abu Umamah atas otoritas Nabi (ﷺ).
“Aku telah melarangmu mengunjungi kuburan, tapi sekarang kamu boleh mengunjunginya.” Dikutip oleh Muslim. At-Tirmidhi menambahkan sebagai berikut, “Ini akan mengingatkan Anda akan di sini setelah itu.”
Ibnu Majah menambahkan atas otoritas bin Mas'ud, “Dan mereka membuatmu (yaitu kuburan) meninggalkan kehidupan duniawi ini.”
Abu Hurairah (RAA) menceritakan bahwa Rasulullah (ﷺ) mengutuk para wanita yang sering mengunjungi kuburan. Terkait At-Tirmidhi dan Ibnu Hibban menilai itu sebagai Sahih.
Abu Sa'id Al-Khudri (RAA) menceritakan bahwa Rasulullah (ﷺ) mengutuk para wanita yang meratap dan mereka yang mendengarkan mereka. Dikutip oleh Abu Dawud.
Umm 'Atiyah (RAA) menceritakan bahwa Rasulullah (ﷺ) membuat kami berjanji bahwa kami tidak akan meratap. Disepakati.
Ibnu Umar (RAA) menceritakan bahwa Rasulullah berkata, “Orang mati disiksa di kuburnya karena meratap untuknya.” Disepakati.
Al-Bukhari dan Muslim menyampaikan narasi serupa tentang otoritas Al-Mughirah bin Shu'bah.
Anas (RAA) menceritakan Menghadiri pemakaman salah satu putri Nabi (ﷺ) Dia sedang duduk di sisi kuburan dan matanya meneteskan air mata. ' Dikutip dari Al-Bukhari.