Kitab Puisi
كتاب الشعر
Bab
Suatu hari ketika aku berkuda di belakang Rasulullah (صلى الله عليه وسلم), dia berkata (kepadaku): Apakah kamu ingat puisi Umayya b. Abu Salt. Saya berkata: Ya. Dia berkata: Kalau begitu lanjutkan. Saya membacakan sebuah bait, dan dia berkata: Lanjutkan. Kemudian saya membacakan bait lagi dan dia berkata: Lanjutkan. Saya membacakan seratus bait (puisinya). Hadis ini telah dilaporkan tentang otoritas Sharid melalui rantai pemancar lain tetapi dengan sedikit variasi kata-kata.
“Dia (yaitu Umayya b. Abu Salt) akan menjadi seorang Muslim”, dan dalam hadis yang disampaikan atas otoritas Ibnu Mahdi (kata-kata adalah) “Dia hampir seorang Muslim dalam puisinya.”
Kata paling benar yang diucapkan oleh seorang Arab (pra-Islam) dalam puisi adalah ayat Labid ini: "Lihatlah! selain Allah semuanya-."
Kata paling benar yang diucapkan oleh seorang penyair adalah ayat Labid ini: "Lihatlah! selain Allah semuanya-," dan Umayya b. Abu Salt hampir seorang Muslim.
Ayat paling benar yang dibacakan oleh seorang penyair adalah: "Lihatlah! selain Allah semuanya-," dan Ibnu Abu Salt hampir seorang Muslim.
Bait paling benar yang dibacakan oleh seorang penyair adalah: "Lihatlah! selain Allah semuanya-," dan dia tidak menambahkannya.
Saya mendengar Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) bersabda: Perkataan yang paling benar yang dinyatakan oleh penyair adalah perkataan Labid: "Lihatlah! selain Allah semuanya-."
Lebih baik perut seseorang diisi dengan nanah yang menghakisnya daripada mengisi (pikiran seseorang) dengan puisi sembrono. Abu Bakar telah melaporkannya dengan sedikit variasi kata-kata.
Lebih baik bagi perut salah satu dari Anda untuk diisi dengan nanah daripada mengisi (pikiran seseorang) dengan puisi.
Kami pergi dengan Rasulullah (صلى الله عليه وسلم). Ketika kami sampai di tempat (dikenal sebagai) 'Arj di sana bertemu (kami) seorang penyair yang sedang membacakan puisi. Setelah itu Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) bersabda: Tangkaplah setan atau tahan setan, karena mengisi perut seseorang dengan nanah lebih baik daripada mengisi otaknya dengan puisi.
Bab : Larangan Bermain Nardashir
Dia yang memainkan Nardashir (permainan yang mirip dengan backgammon) seperti orang yang mewarnai tangannya dengan daging dan darah babi.