Kitab Ghusl dan Tayammum

كتاب الغسل والتيمم

Bab : Tayammum Untuk Orang yang Menemukan Air Setelah Berdoa

Diriwayatkan dari Tariq bin Syaihab bahwa seorang pria menjadi Junub dan tidak berdoa. Dia datang kepada Nabi (صلى الله عليه وسلم) dan memberitahunya tentang hal itu, dan dia berkata

"Kamu melakukan hal yang benar." Kemudian orang lain menjadi Junub sehingga dia melakukan Tayammum dan berdoa. Dia datang (kepada Nabi (صلى الله عليه وسلم)) yang mengatakan kepadanya apa yang telah dia katakan kepada orang lain - artinya, "Kamu melakukan hal yang benar."

Bab : Wudu' Dari Madhi

Diriwayatkan bahwa Ibnu 'Abbas berkata

"Ali, Al-Miqdad dan 'Ammar sedang berbicara. ' Ali berkata: 'Saya adalah orang yang mengeluarkan banyak Madhi tetapi saya terlalu malu untuk bertanya kepada Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) tentang hal itu karena posisi putrinya dengan saya, jadi biarkan salah satu dari Anda bertanya kepadanya.' Dia mengatakan kepada saya bahwa salah satu dari mereka - tetapi saya lupa siapa - bertanya kepadanya, dan Nabi (صلى الله عليه وسلم) berkata: 'Itu adalah Madhi. Jika ada di antara kamu yang memperhatikan itu, biarlah dia membasuhnya sendiri dan melakukan wudu' seperti untuk shalat atau serupa dengan wudu' doa.'"

Bab : Varians (atas narasi) dari Sulaiman

Diriwayatkan bahwa 'Ali, semoga Allah berkenan kepadanya,

"Saya adalah orang yang banyak memancarkan Madhi. Saya menyuruh seorang pria untuk bertanya kepada Nabi (صلى الله عليه وسلم) (tentang itu) dan dia berkata: 'Wudu' (diwajibkan) untuk itu."

Diriwayatkan bahwa 'Ali berkata

"Saya merasa terlalu malu untuk bertanya kepada Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) tentang Madhi karena Fatimah, jadi saya menyuruh Al-Miqdad untuk bertanya kepadanya, dan dia berkata: 'Wudu' (diperlukan) untuk itu.'"

Bab : Varians (di atas narasi) dari Bukair

'Kata Ali

"Aku mengirim Al-Miqdad kepada Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) untuk bertanya kepadanya tentang Madhi, dan dia berkata: 'Lakukan Wudu' dan percikkan air ke bagian pribadimu.'" Abu 'Abdur-Rahman berkata: Makhramah (salah satu perawi) tidak mendengar apa-apa dari ayahnya.

Diriwayatkan bahwa Sulaiman bin Yasar mengatakan

"Ali bin Abi Thalib mengutus Al-Miqdad kepada Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) untuk bertanya kepadanya tentang seorang pria yang memperhatikan Madhi. Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) bersabda: 'Biarlah dia membasuh penisnya kemudian melakukan Wudu'."

Diriwayatkan dari Al-Miqdad bin Al-Aswad bahwa 'Ali bin Abi Thalib, shallallahu 'alaihi wa sallam, menyuruhnya bertanya kepada Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) tentang seorang pria yang mendekati seorang wanita dan Madhi keluar darinya. (Dia berkata

) "Karena putrinya (menikah) dengan saya dan saya merasa terlalu malu untuk bertanya kepadanya." Maka dia bertanya kepada Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) tentang hal itu dan dia berkata: "Jika ada di antara kamu yang memperhatikan hal itu, biarlah dia memercikkan air di bagian pribadinya dan melakukan wudu' sebagai shalat."

Bab : Perintah Untuk Melakukan Wudu' Setelah Tidur

Abu Hurairah berkata

"Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) bersabda: 'Apabila ada di antara kamu bangun setelah (tidur) pada malam hari, janganlah dia memasukkan tangannya ke dalam bejana sampai dia menuangkan air ke atasnya dua atau tiga kali, karena tidak ada di antara kamu yang tahu di mana tangannya bermalam.'"

Diriwayatkan bahwa Ibnu 'Abbas berkata

"Saya berdoa bersama Nabi (صلى الله عليه وسلم) pada suatu malam, dan saya berdiri di sebelah kirinya, tetapi dia membuat saya berdiri di sebelah kanannya, dan dia berdoa. Kemudian dia berbaring miring dan tidur siang, kemudian Mu'adhdhin datang kepadanya dan dia berdoa, dan tidak melakukan Wudu'."

Diriwayatkan dari Anas bahwa Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) bersabda

"Jika ada di antara kalian yang merasa mengantuk selama Salahnya, biarkan dia pergi dan tidur siang."

Bab : Wudu' Setelah Menyentuh Penis Seseorang

Diriwayatkan bahwa kata Busrah

"Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) bersabda: 'Barangsiapa menyentuh bagian pribadinya, hendaklah dia melakukan Wudu'."

Diriwayatkan dari Busrah binti Safwan bahwa Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) bersabda

"Jika ada di antara kalian menyentuh bagian pribadinya dengan tangannya, biarkan dia melakukan Wudu'."

Diriwayatkan bahwa Marwan bin Al-Hakam mengatakan bahwa seseorang harus melakukan Wudu' setelah menyentuh penisnya. Kata Marwan

"Busrah binti Safwan mengatakan itu kepada saya." 'Urwah mengirim seseorang untuk memeriksanya, dan dia berkata: "Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) menyebutkan untuk apa Wudu' dilakukan, dan berkata: 'Menyentuh penis.'"

Diriwayatkan dari Busrah bin Safwan bahwa Nabi (صلى الله عليه وسلم) bersabda

"Siapa pun yang menyentuh penisnya, dia tidak boleh melakukan Salah sampai dia melakukan Wudu'." Abu 'Abdur-Rahman (An-Nasa'i) berkata: Hisyam bin 'Urwah tidak mendengar hadits ini dari ayahnya.