Kitab Haji

كتاب الحج

Bab : Kewajiban Haji dan Keunggulannya

Ibnu Umar -raḍiyallāhu 'anhu-

Rasulullah SAW (ﷺ) berkata, “(Superstruktur) Islam didasarkan pada lima (pilar), yang membuktikan fakta bahwa La ilaha illallah wa anna Muhammad-ar-Rasul-ullah [tidak ada tuhan sejati kecuali Allah, dan Muhammad (ﷺ) adalah Rasulullah], mendirikan shalat, membayar zakat (miskin), ziarah ke Rumah Allah [(Ka'bah)], dan saum (puasa) selama bulan Ramadhan.” (Al-Bukhari dan Muslim)

Abu Hurairah -raḍiyallāhu 'anhu- melaporkan

Rasulullah SAW (ﷺ) menyampaikan Khutbah dan berkata, “Wahai manusia! Ibadah haji telah diwajibkan kepadamu, maka lakukanlah haji.” Seorang pria bertanya: “Ya Rasulullah, apakah itu ditentukan setiap tahun?” Dia (ﷺ) tetap diam sampai pria itu mengulanginya tiga kali. Kemudian dia (ﷺ) berkata, “Seandainya aku menjawab dengan tegas, pasti itu menjadi wajib, dan kamu tidak akan dapat memenuhinya.” Kemudian dia berkata, “Janganlah kamu bertanya kepadaku selama aku tidak memaksakan sesuatu kepadamu, karena orang-orang sebelum kamu dibinasakan karena mereka sering bertanya dan perselisihan mereka dengan nabi-nabi mereka. Jadi apabila Aku memerintahkan kamu untuk melakukan sesuatu, lakukanlah sejauh yang kamu bisa; dan ketika aku melarang kamu melakukan sesuatu, hindari itu.” [Muslim].

Abu Hurairah -raḍiyallāhu 'anhu- melaporkan

Nabi (ﷺ) ditanya: “Perbuatan mana yang lebih baik?” Dia (ﷺ) menjawab, “Iman kepada Allah dan Rasul-Nya.” Kemudian dia ditanya: “Apa selanjutnya?” Dia menjawab, “Jihad (pertempuran suci) di jalan Allah.” Kemudian dia ditanya, “Apa yang terjadi setelah itu?” Dia (ﷺ) menjawab, “Haji Mabrur (ziarah yang diterima).” (Al-Bukhari dan Muslim).

Abu Hurairah -raḍiyallāhu 'anhu- melaporkan

Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa melakukan haji dan tidak melakukan hubungan seksual (dengan istrinya), tidak melakukan dosa, atau berselisih secara tidak adil (selama haji), maka dia kembali dari haji dengan murni dan bebas dari dosa seperti pada hari ibunya melahirkannya.” ﷺ (Al-Bukhari dan Muslim).

Abu Hurairah -raḍiyallāhu 'anhu- melaporkan

Rasulullah SAW bersabda, “(melaksanakan) 'umrah adalah penebusan atas dosa-dosa yang dilakukan antara umrah sebelumnya dan pahala haji mabrur (yaitu, yang diterima) hanyalah jannah.” ﷺ (Al-Bukhari dan Muslim).

Aisyah -raḍiyallāhu 'anhu-

Aku berkata: “Wahai Rasulullah! Kami menganggap jihad sebagai perbuatan terbaik, bukankah kami harus berjihad?” Rasulullah SAW (ﷺ) berkata, “Jihad terbaik bagi kalian para wanita adalah haji mabrur (yaitu, yang diterima oleh Allah).” [Al-Bukhari].

Aisyah -raḍiyallāhu 'anhu-

Rasulullah SAW bersabda, “Tidak ada hari di mana Allah membebaskan lebih banyak hamba dari neraka daripada hari Arafah.” ﷺ [Muslim].

Ibnu Abbas -raḍiyallāhu 'anhu-

Rasulullah SAW (ﷺ) berkata, “(Pelaksanaan) 'umrah selama Ramadhan sama dengan haji (haji).” Atau berkata, “Sama dengan melaksanakan haji bersamaku.” (Al-Bukhari dan Muslim)

Ibnu Abbas -raḍiyallāhu 'anhu-

Seorang wanita datang kepada Rasulullah (ﷺ) dan berkata, “Kewajiban Allah atas hamba-hamba-Nya telah menjadi kewajiban bagi ayah saya di masa tuanya. Ayah saya sudah sangat tua dan tidak mampu menunggang kuda. Bolehkah aku melaksanakan haji atas namanya?” Dia (ﷺ) berkata, “Ya.” (Al-Bukhari dan Muslim)

Laqit bin 'Amir -raḍiyallāhu 'anhu- melaporkan

Saya datang kepada Nabi (ﷺ) dan berkata: “Ayah saya sudah sangat tua dan tidak memiliki kekuatan untuk melakukan haji atau umrah atau melakukan perjalanan.” Nabi (ﷺ) berkata, “Lakukan haji dan umrah atas nama ayahmu.” [Abu Dawud dan At-Tirmidhi].

As-Sai'b bin Yazid -raḍiyallāhu 'anhu- melaporkan

Saya berumur tujuh tahun ketika saya dibawa untuk melakukan haji (ziarah). Hal ini terjadi pada saat Rasulullah (ﷺ) melaksanakan Hajjat-ul-Wada' (Ziarah Perpisahan). [Al-Bukhari].

Ibnu Abbas -raḍiyallāhu 'anhu-

Nabi (ﷺ) menemukan sebuah karavan di Ar-Rauha dan bertanya siapa orang-orang di karavan itu. Mereka menjawab bahwa mereka adalah Muslim. Mereka bertanya: “Siapa kamu?” Dia (ﷺ) berkata, “Aku adalah Rasulullah.” Kemudian seorang wanita mengangkat seorang anak laki-laki kepadanya dan bertanya: “Apakah anak ini dianggap telah melakukan haji?” Kemudian dia (ﷺ) berkata, “Ya, dan kamu akan mendapat pahala.” [Muslim].

Anas -raḍiyallāhu 'anhu- melaporkan

Rasulullah SAW (ﷺ) melakukan ziarah dengan unta yang tidak bersandar yang juga membawa perbekalannya (yaitu Zamilah). [Al-Bukhari].

Ibnu Abbas -raḍiyallāhu 'anhu-

Ukaz, Mijannah dan Dhul-Majaz adalah pasar selama periode pra-Islam. Para sahabat tidak suka berdagang di sana sampai ayat Al-Qur'an berikut diturunkan: “Tidak ada dosa bagimu jika kamu mencari karunia dari rubbmu (selama berdagang)...” (2:198) [Al-Bukhari].