Kehendak Ilahi (Al-Qadar)
كتاب القدر
Bab : Adam dan Musa saling bertengkar di hadapan Allah.
Nabi (ﷺ) berkata, “Adam dan Musa saling bertengkar. Musa berkata kepada Adam. “Wahai Adam! Engkaulah ayah kami yang mengecewakan kami dan mengusir kami dari surga.” Lalu Adam berkata kepadanya, “Wahai Musa! Allah memberi nikmat kepadamu dengan perkataan-Nya (berbicara kepadamu secara langsung) dan Dia menulis (Taurat) untukmu dengan tangan-Nya sendiri. Apakah kamu menyalahkan aku atas perbuatan yang telah dituliskan Allah dalam nasibku empat puluh tahun sebelum aku diciptakan?” Jadi Adam mengacaukan Musa, Adam membingungkan Musa,” tambah Nabi (ﷺ), mengulangi Pernyataan itu tiga kali.
Bab : Tidak ada kekuatan yang dapat menahan apa yang Allah berikan
(budak Al-Mughira bin Shu`ba yang dibebaskan) Muawiya menulis kepada Mughira. “Tulislah kepadaku apa yang kamu dengar Nabi (ﷺ) katakan setelah shalat.” Maka Al-Mughira mendikte kepada saya dan berkata, “Saya mendengar Nabi (ﷺ) berkata setelah shalat, 'Tidak ada yang berhak disembah kecuali Allah yang tidak memiliki sekutu. Ya Allah! Tidak seorang pun dapat menahan apa yang Engkau berikan, dan tidak ada yang dapat memberikan apa yang Engkau jauhkan. Dan harta orang yang berakal tidak berguna di hadapan-Mu (yaitu, hanya perbuatan baik yang berharga).
Bab : Berlindunglah kepada Allah dari kesudahan dunia yang buruk dan nasib yang buruk.
Rasulullah SAW bersabda, “Berlindunglah kepada Allah dari kesulitan bencana yang parah, dari akhir yang buruk dan nasib buruk dan dari kegembiraan jahat musuhmu.” ﷺ
Bab : “... (Allah) berada di antara manusia dan hatinya.”
Ketika mengambil sumpah, Nabi (ﷺ) sering berkata, “Tidak, demi Dia yang mengubah hati.”
Nabi (ﷺ) berkata kepada Ibnu Saiyad, “Aku telah menyimpan rahasia untukmu.” Ibnu Saiyad berkata, “Ad-Dukh.” Rasulullah SAW berkata, “Diam saja, karena kamu tidak dapat melampaui batas kamu (atau kamu tidak dapat melebihi apa yang telah ditetapkan untukmu).” Pada hal itu, `Umar berkata (kepada Nabi (ﷺ)), “Izinkan saya memotong lehernya!” Rasulullah SAW bersabda, “Tinggalkan dia, karena jika dia adalah dia (yaitu Ad-Dajjal), maka kamu tidak akan dapat mengalahkannya, dan jika dia tidak, maka kamu tidak akan mendapatkan kebaikan dengan membunuhnya.”
Bab : Katakanlah: “Tidak ada yang akan menimpa kami kecuali apa yang telah ditetapkan Allah bagi kami.”
Saya bertanya kepada Rasulullah (ﷺ) tentang wabah. Beliau berkata: “Itu adalah suatu siksaan yang diutus Allah kepada siapa yang dikehendaki-Nya, tetapi Dia menjadikannya sebagai sumber rahmat bagi orang-orang yang beriman, bagi siapa yang tinggal di kota yang ada penyakit ini, dan tinggal di sana dan tidak meninggalkan kota itu, tetapi sabar dan berharap akan pahala Allah dan mengetahui bahwa tidak akan menimpa dia kecuali apa yang telah dituliskan Allah kepadanya, maka dia akan mendapat pahala seperti itu. dari seorang martir.”
Bab : “... Kami tidak akan mendapat petunjuk jika Allah tidak memberi petunjuk kepada kami.
Saya melihat Nabi (ﷺ) pada hari (pertempuran) Al-Khandaq, membawa bumi bersama kami dan berkata, “Demi Allah, tanpa Allah kami tidak akan mendapat petunjuk, kami tidak akan berpuasa, dan kami tidak akan shalat. Ya Allah! Turunkan Sakina (ketenangan) kepada kami dan buatlah kaki kami teguh ketika kami bertemu (musuh). Orang-orang berhala telah memberontak terhadap kami, tetapi jika mereka ingin menempatkan kami dalam kesengsaraan (yaitu, memerangi kami), kami menolak (untuk melarikan diri). (Lihat Hadis No. 430, Jilid 5).