Mempersingkat Doa (At-Taqseer)
كتاب التقصير
Bab : Untuk mempersembahkan Nawafil sambil menunggang keledai
Kami pergi untuk menerima Anas bin Malik ketika dia kembali dari Syam dan menemuinya di sebuah tempat yang disebut 'Ainat-Tamr. Saya melihatnya berdoa menunggangi keledai, dengan wajah menghadap ke arah ini, yaitu di sebelah kiri kiblat. Aku berkata kepadanya, "Aku telah melihatmu berdoa ke arah yang berbeda dari kiblat." Dia menjawab, "Jika saya tidak melihat Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) melakukannya, saya tidak akan melakukannya."
Bab : Barangsiapa tidak mempersembahkan Nawafil sebelum dan sesudah Salat (wajib) selama perjalanan
Ibnu 'Umar melakukan perjalanan dan berkata, "Aku menemani Nabi (صلى الله عليه وسلم) dan dia tidak mengucapkan shalat pilihan selama perjalanan, dan Allah berfirman: 'Sesungguhnya! Dalam Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) Anda memiliki teladan yang baik untuk diikuti.' " (33.21)
Saya menemani Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) dan dia tidak pernah mempersembahkan lebih dari dua rakat selama perjalanan. Abu Bakar, 'Umar dan 'Utsman dulu melakukan hal yang sama.
Bab : Siapa pun yang mempersembahkan Nawafil bukan setelah Salat wajib tetapi sebelum itu
Hanya Um Hani yang memberi tahu kami bahwa dia telah melihat Nabi (saw) mempersembahkan Duha (shalat subuh). Dia berkata, "Pada hari penaklukan Mekah, Nabi (صلى الله عليه وسلم) mandi di rumahku dan mempersembahkan delapan rakat. Saya tidak pernah melihatnya berdoa dengan seringan itu tetapi dia melakukan sujud dan membungkuk yang sempurna.
Diriwayatkan 'Abdullah bin Amir bahwa ayahnya telah memberitahunya bahwa dia telah melihat Nabi (saw) shalat Nawafil di malam hari di belakang gunungnya dalam perjalanan, menghadap ke arah mana pun yang diambilnya.
Ibnu 'Umar berkata, "Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) biasa shalat Nawafil di belakang Gunungnya (kereta) dengan tanda-tanda menghadap ke segala arah." Ibnu 'Umar dulu melakukan hal yang sama.
Bab : Untuk mempersembahkan doa Maghrib dan "Isha" bersama dalam perjalanan
Nabi (صلى الله عليه وسلم) biasa memanjatkan shalat Maghrib dan 'Isya' bersama-sama setiap kali dia terburu-buru dalam perjalanan.
Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) biasa memanjatkan shalat Zuhur dan 'Ashar bersama-sama dalam perjalanan, dan juga biasa mempersembahkan shalat Maghrib dan 'Isya' bersama-sama. Diriwayatkan Anas bin Malik: Nabi (صلى الله عليه وسلم) biasa mempersembahkan shalat Maghrib dan 'Isya' bersama-sama dalam perjalanan.
Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) biasa memanjatkan dua shalat ini bersama-sama dalam perjalanan yaitu Maghrib dan 'Isya'.
Bab : Haruskah Adzan dan Iqama diucapkan ketika shalat Maghrib dan Isya dipanjatkan bersama-sama
Salim mengatakan kepada saya, "'Abdullah bin 'Umar berkata, 'Saya melihat Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) menunda shalat Maghrib sampai dia mempersembahkannya bersama dengan shalat Isya setiap kali dia terburu-buru selama perjalanan.' " Salim berkata, "Abdullah bin 'Umar biasa melakukan hal yang sama setiap kali dia terburu-buru selama perjalanan. Setelah melakukan panggilan untuk Iqama, untuk shalat Maghrib dia biasa mempersembahkan tiga rakat dan kemudian melakukan Taslim. Setelah menunggu beberapa saat, dia akan mengucapkan Iqama untuk shalat 'Isya' dan mempersembahkan dua rakat dan melakukan Taslim. Dia tidak pernah shalat Nawafil di antara dua shalat atau setelah shalat 'Isya' sampai dia bangun di tengah malam (untuk shalat Tahajjud)."
Setiap kali Nabi (صلى الله عليه وسلم) memulai perjalanan sebelum tengah hari, dia biasa menunda shalat Zuhur sampai waktu 'Asr dan kemudian mempersembahkannya bersama-sama; dan jika matahari terbenam (pada siang hari) dia biasa menunaikan shalat Zuhur dan kemudian berkendara (untuk perjalanan).
Bab : Menunda Salat-uz-Zuhr sampai shalat Ashar
Setiap kali Nabi (صلى الله عليه وسلم) memulai perjalanan sebelum tengah hari, dia biasa menunda shalat Zuhur sampai waktu shalat 'Ashar dan kemudian dia akan turun dari kuda dan shalat bersama-sama; dan setiap kali matahari terbenam sebelum dia memulai perjalanan, dia biasa berdoa Zuhr dan kemudian berkendara (untuk perjalanan).
Bab : Setiap kali seseorang bepergian setelah tengah hari, dia harus memanjatkan sholat Zuhr dan tumpangan untuk perjalanan
Setiap kali Nabi (صلى الله عليه وسلم) memulai perjalanan sebelum tengah hari, dia biasa menunda shalat Zuhur sampai waktu shalat 'Ashar dan kemudian dia akan turun dari kuda dan mempersembahkannya bersama-sama; dan setiap kali matahari terbenam sebelum dia memulai perjalanan, dia biasa memanjatkan shalat Zuhr dan kemudian berkendara (untuk perjalanan).
Bab : Untuk mempersembahkan Salat (shalat) sambil duduk
Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) shalat di rumahnya sambil duduk selama sakitnya dan orang-orang berdoa di belakangnya berdiri dan dia menunjuk kepada mereka untuk duduk. Setelah dia selesai shalat, dia berkata, "Imam harus diikuti dan jadi ketika dia membungkuk Anda harus membungkuk; dan ketika dia mengangkat kepalanya, kamu juga harus melakukan hal yang sama."
Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) (p.b.u.h) jatuh dari kuda dan sisi kanannya terluka atau tergores, jadi kami pergi untuk menanyakan tentang kesehatannya. Waktu untuk shalat tiba waktunya dan dia berdoa sambil duduk dan kami berdoa sambil berdiri. Dia berkata, "Imam harus diikuti; jadi jika dia mengatakan Takbir, kamu juga harus mengatakan Takbir, dan jika dia membungkuk kamu juga harus membungkuk; dan ketika dia mengangkat kepalanya kamu juga harus melakukan hal yang sama dan jika dia berkata: Sami'a l-lahu liman hamidah (Allah mendengar siapa pun yang mengutus pujiannya kepada-Nya) kamu harus berkata: Rabbana walakal-Hamd (ya Tuhan kami! Semua pujian adalah untuk-Mu.") (Lihat Hadis No. 656 Vol. 1).
(yang memiliki ambeien Saya bertanya kepada Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) tentang shalat seorang pria sambil duduk. Dia berkata, "Jika dia berdoa sambil berdiri lebih baik dan dia yang berdoa sambil duduk mendapat setengah pahala dari orang yang berdoa sambil berdiri; dan barangsiapa berdoa sambil berbohong mendapat setengah dari upah dari orang yang berdoa sambil duduk."
Bab : Untuk mempersembahkan Salat (shalat) dengan isyarat sambil duduk
'Imran bin Husain memiliki tumpukan. Suatu kali Abu Ma mar meriwayatkan dari 'Imran bin Husain berkata, "Aku bertanya kepada Nabi (saw) tentang doa seseorang saat duduk. Dia berkata, 'Lebih baik seseorang berdoa berdiri; dan barangsiapa yang berdoa sambil duduk mendapat setengah dari upah dari orang yang berdoa sambil berdiri; dan barangsiapa yang berdoa sambil berbohong mendapat setengah pahala dari orang yang berdoa sambil duduk.' "
Bab : Siapa pun yang tidak dapat mempersembahkan Salat sambil duduk, dapat mempersembahkan Salat sambil berbaring miring
memiliki tumpukan, jadi saya bertanya kepada Nabi (صلى الله عليه وسلم) tentang doa. Dia berkata, "Berdoalah sambil berdiri dan jika kamu tidak bisa, berdoalah sambil duduk dan jika kamu tidak dapat melakukan itu, maka berdoalah Berbaring miring."
Bab : Siapa pun yang memulai salatnya duduk (karena sakit) dan kemudian selama salatnya merasa lebih baik, dapat menyelesaikan sisanya sambil berdiri
(ibu dari orang-orang percaya yang setia) Saya tidak pernah melihat Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) shalat malam sambil duduk kecuali di usia tuanya dan kemudian dia biasa membaca sambil duduk dan setiap kali dia ingin membungkuk dia akan bangun dan membaca tiga puluh atau empat puluh ayat (sambil berdiri) dan kemudian membungkuk.
(ibu dari orang-orang percaya yang setia) Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) (pada hari-hari terakhirnya) biasa duduk shalat. Dia akan membaca sambil duduk, dan ketika tiga puluh atau empat puluh ayat tersisa dari pembacaan dia akan bangun dan membacanya sambil berdiri dan kemudian dia akan membungkuk dan bersujud. Dia biasa melakukan hal yang sama dalam raka kedua. Setelah selesai Shalat dia biasa melihat saya dan jika saya bangun dia akan berbicara dengan saya dan jika saya tertidur, dia akan berbaring.