Orang-orang murtad
كتاب استتابة المرتدين والمعاندين وقتالهم
Bab : Al-Muta'awwalin
Suatu ketika Rasulullah (ﷺ) datang kepadaku di pagi hari, dan seorang pria di antara kami berkata, "Di manakah Malik bin Ad-Dukhshun?" Seorang lagi dari kami menjawab, "Dia adalah orang munafik yang tidak mencintai Allah dan Rasul-Nya." Nabi (ﷺ) bersabda, "Tidakkah kamu berpikir bahwa dia berkata: Tidak ada yang berhak disembah selain Allah, hanya demi Allah?" Mereka menjawab, "Ya" Nabi (ﷺ) bersabda, "Tidak ada yang akan bertemu dengan Allah dengan perkataan itu pada hari kiamat, tetapi Allah akan menyelamatkannya dari neraka."
Abu 'Abdur-Rahman dan Hibban bin 'Atiyya berselisih. Abu 'Abdur-Rahman berkata kepada Hibban, "Kamu tahu apa yang membuat teman-temanmu (yaitu 'Ali) berani menumpahkan darah." Hibban berkata, "Ayo! Apa itu?" 'Abdur-Rahman berkata, "Sesuatu yang kudengar dia katakan." Yang lain berkata, "Apa itu?" 'AbdurRahman berkata, "'Ali berkata, Rasulullah (ﷺ) mengirim saya, Az-Zubair dan Abu Marthad, dan kami semua adalah pasukan berkuda, dan berkata, 'Pergilah ke Raudat-Hajj (Abu Salama mengatakan bahwa Abu 'Awana menyebutnya seperti ini, yaitu, Haji di mana ada seorang wanita yang membawa surat dari Hatib bin Abi Balta'a kepada orang-orang (Mekah). Jadi bawalah surat itu kepadaku.' Jadi kami melanjutkan menunggang kuda kami sampai kami menyusulnya di tempat yang sama dengan yang telah dikatakan oleh Rasulullah (ﷺ) kepada kami. Dia bepergian dengan untanya. Dalam surat itu Hatib telah menulis kepada orang-orang Mekah tentang usulan lampiran Rasulullah (ﷺ) terhadap mereka. Kami bertanya kepadanya, "Di mana surat yang ada di Anda?" Dia menjawab, 'Saya tidak punya surat.' Jadi kami menyuruh untanya berlutut dan menggeledah barang bawaannya, tetapi kami tidak menemukan apa-apa. Kedua teman saya berkata, 'Kami tidak berpikir bahwa dia mendapat surat.' Saya berkata, 'Kami tahu bahwa Rasulullah (ﷺ) tidak berbohong.'" Kemudian 'Ali bersumpah dengan mengatakan, "Demi Dia yang harus disumpah! Anda harus mengeluarkan surat itu atau kami akan menanggalkan pakaian Anda." Dia kemudian mengulurkan tangannya untuk ikat pinggangnya (di pinggangnya) dan mengeluarkan kertas (surat). Mereka membawa surat itu kepada Rasulullah (ﷺ). 'Umar berkata, "Wahai Rasulullah (ﷺ)! (Hatib) telah mengkhianati Allah, Rasul-Nya dan orang-orang yang beriman; biarkan aku memotong lehernya!" Rasulullah (ﷺ) bersabda, "Wahai Hatib! Apa yang memaksa Anda untuk melakukan apa yang telah Anda lakukan?" Hatib menjawab, "Wahai Rasulullah (ﷺ)! Mengapa (untuk alasan apa) aku tidak boleh beriman kepada Allah dan Rasul-Nya? Tetapi aku bermaksud untuk membantu orang-orang (Mekah) yang dengannya keluarga dan harta bendaku dapat dilindungi karena tidak ada teman-temanmu tetapi memiliki beberapa kaumnya (kerabat) yang didesak Allah untuk melindungi keluarga dan harta bendanya." Nabi (ﷺ) bersabda, "Dia telah mengatakan kebenaran; oleh karena itu, janganlah kamu mengatakan apapun kepadanya kecuali kebaikan." 'Umar kembali berkata, "Wahai Rasulullah (ﷺ)! Dia telah mengkhianati Allah, Rasul-Nya dan orang-orang yang beriman; biarkan aku memotong lehernya!" Nabi (ﷺ) bersabda, "Bukankah dia berasal dari orang-orang yang berperang di Badar? Dan apa yang kamu tahu, Allah mungkin telah melihat mereka (prajurit Badar) dan berkata (kepada mereka), 'Lakukanlah apa yang kamu suka, karena Aku telah memberikan surga kepadamu?' "Mendengar itu, mata Umar dibanjiri air mata dan dia berkata, "Allah dan Rasul-Nya yang paling tahu."