Sholat di Malam Hari (Tahajjud)

كتاب التهجد

Bab : Bagaimana Salat Nabi (saw) dan berapa banyak rakaat yang biasa dipersembahkan di malam hari?

Diriwayatkan Masruq

Saya bertanya kepada Aisyah tentang shalat malam Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) dan dia berkata, "Itu tujuh, sembilan atau sebelas rakat selain dua rakat shalat Subuh (yaitu Sunnah). "

Diriwayatkan 'Aisha

Nabi (saw) biasa mempersembahkan tiga belas rakat shalat malam dan itu termasuk witir dan dua rakat (Sunnah) shalat Subuh.

Bab : Bangun Rasulullah (s.a.a.w) dari tidurnya untuk shalat malam

Diriwayatkan Anas bin Malik

Kadang-kadang Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) tidak berpuasa (selama berhari-hari) sehingga kami berpikir bahwa dia tidak akan berpuasa bulan itu dan kadang-kadang dia biasa berpuasa (selama berhari-hari) sehingga kami pikir dia tidak akan meninggalkan puasa sepanjang bulan itu dan (berkenaan dengan shalat dan tidurnya di malam hari), jika Anda ingin melihatnya shalat di malam hari, Anda bisa melihatnya berdoa dan jika Anda ingin melihatnya tidur, Anda bisa melihatnya tidur.

Bab : Setan mengikat simpul di belakang kepala jika seseorang tidak mengucapkan doa

Diriwayatkan Abu Huraira

Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) bersabda, "Setan meletakkan tiga simpul di belakang kepala salah satu dari kamu jika dia tertidur. Pada setiap simpul dia membaca dan menghembuskan kata-kata berikut, 'Malam itu panjang, jadi tidurlah.' Ketika seseorang bangun dan mengingat Allah, satu simpul terurai; dan ketika seseorang melakukan wudhu, simpul kedua dilepaskan, dan ketika seseorang berdoa simpul ketiga dilepaskan dan dia bangun dengan penuh semangat dengan hati yang baik di pagi hari; jika tidak, seseorang akan bangun malas dan dengan hati yang nakal."

Diriwayatkan Samura bin Jundab

Nabi (صلى الله عليه وسلم) berkata dalam riwayatnya tentang mimpi yang dilihatnya, "Barangsiapa kepalanya dihancurkan dengan batu adalah orang yang belajar Al-Qur'an tetapi tidak pernah menindaklanjutinya, dan tidur mengabaikan sholat wajib."

Bab : Jika seseorang tidur dan tidak shalat malam

Diriwayatkan 'Abdullah

Seseorang disebutkan di hadapan Nabi (saw) dan dia diberitahu bahwa dia terus tidur sampai pagi dan tidak bangun untuk shalat. Nabi (صلى الله عليه وسلم) bersabda, "Setan buang air kecil di telinganya."

Bab : Mempersembahkan Salat (shalat) dan memohon kepada Allah di jam-jam terakhir malam

Diriwayatkan Abu Huraira

Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) (p.b.u.h) bersabda, "Tuhan kami, Yang Maha Berkah, datang setiap malam di Surga terdekat dengan kami ketika sepertiga malam terakhir tersisa, berkata: "Apakah ada yang memohon kepada-Ku, agar Aku dapat menanggapi doa? Apakah ada orang yang bertanya kepada-Ku, sehingga Aku dapat mengabulkan permintaannya? Apakah ada orang yang meminta pengampunan-Ku, agar Aku dapat mengampuninya?"

Bab : Tidur di bagian pertama malam dan bangun di bagian terakhir

Diriwayatkan Al-Aswad

Saya bertanya kepada 'Aisyah, "Bagaimana shalat malam Nabi?" Dia menjawab, "Dia biasa tidur pagi-pagi di malam hari, dan bangun di bagian terakhir untuk berdoa, dan kemudian kembali ke tempat tidurnya. Ketika Mu'adh-dhin mengucapkan Adzan, dia akan bangun. Jika dia membutuhkan mandi, dia akan menerimanya; jika tidak, dia akan berwudhu dan kemudian keluar (untuk shalat)."

Bab : Salat (shalat) Nabi (saw) pada malam hari Ramadhan dan (dalam) bulan-bulan lainnya

Diriwayatkan Abu Salma bin 'Abdur Rahman

Saya bertanya kepada 'Aisyah, "Bagaimana shalat Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) selama bulan Ramadhan." Dia berkata, "Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) tidak pernah melebihi sebelas rakat pada bulan Ramadhan atau di bulan-bulan lainnya; Dia biasa mempersembahkan empat rakat—jangan bertanya kepadaku tentang keindahan dan panjangnya, lalu empat rakat, jangan bertanya kepadaku tentang keindahan dan panjangnya, dan kemudian tiga rakat." Aisyah lebih lanjut berkata, "Aku berkata, 'Wahai Rasulullah (صلى الله عليه وسلم)! Apakah Anda tidur sebelum berdoa witr?' Dia menjawab, 'Wahai 'Aisha! Mataku tidur tapi hatiku tetap terjaga'!"

Diriwayatkan 'Aisha

Saya tidak melihat Nabi (صلى الله عليه وسلم) membaca (Al-Qur'an) dalam shalat malam sambil duduk kecuali ketika dia menjadi tua; ketika dia biasa membaca sambil duduk, dan ketika tiga puluh atau empat puluh ayat tersisa dari Sura, dia akan bangun dan membacanya dan kemudian membungkuk.

Bab : Keunggulan tetap berwudhu di siang dan malam hari

Diriwayatkan Abu Huraira

Pada saat shalat Subuh Nabi (صلى الله عليه وسلم) bertanya kepada Bilal, "Ceritakan padaku tentang perbuatan terbaik yang kamu lakukan setelah memeluk Islam, karena aku mendengar langkah kakimu di depanku di surga." Bilal menjawab, "Saya tidak melakukan apa pun yang layak disebutkan kecuali bahwa setiap kali saya berwudhu pada siang atau malam hari, saya berdoa setelah wudhu itu sebanyak yang tertulis untuk saya."

Bab : Tidak suka melebih-lebihkan dalam hal ibadah

Diriwayatkan Anas bin Malik Suatu kali Rasulullah (saw) memasuki Masjid dan melihat seutas tali tergantung di antara kedua pilarnya. Dia berkata, "Apa tali ini?" Orang-orang berkata, "Tali ini untuk Zainab yang, ketika merasa lelah, memegangnya (untuk tetap berdiri untuk shalat.)" Nabi (صلى الله عليه وسلم) bersabda, "Jangan menggunakannya. Lepaskan talinya. Kamu harus berdoa selama kamu merasa aktif, dan ketika kamu lelah, duduklah."

Diriwayatkan 'Aisha

Seorang wanita dari suku Bani Asad sedang duduk bersamaku dan Rasul Allah (saw) datang ke rumahku dan berkata, "Siapa ini?" Saya berkata, "(Dia) Begitu dan begitu. Dia tidak tidur di malam hari karena dia terlibat dalam doa." Nabi (صلى الله عليه وسلم) bersabda dengan tidak setuju: Lakukanlah perbuatan baik yang berada dalam kemampuanmu karena Allah tidak pernah lelah memberikan pahala sampai kamu lelah melakukan perbuatan baik."

Bab : Tidak disukai seseorang untuk meninggalkan malam Salat

Diriwayatkan 'Abdullah bin 'Amr bin Al-'As

Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) berkata kepadaku, "Wahai 'Abdullah! Janganlah kamu seperti itu dan itu yang dulu shalat di malam hari dan kemudian berhenti shalat malam."

Bab

Diriwayatkan 'Abdullah bin 'Amr

Suatu ketika Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) berkata kepadaku, "Aku telah diberitahu bahwa kamu mempersembahkan salat sepanjang malam dan berbuka Saum (puasa) di siang hari." Saya berkata, "(Ya) saya melakukannya." Dia berkata, "Jika kamu melakukannya, penglihatanmu akan menjadi lemah dan kamu akan menjadi lemah. Tidak diragukan lagi, tubuhmu berhak atas dirimu, dan keluargamu berhak atas dirimu, maka perhatikanlah Saum (selama beberapa hari) dan jangan memeliharanya (selama beberapa hari), mempersembahkan Salat (untuk beberapa waktu) dan kemudian tidur."

Bab : Keunggulan orang yang bangun di malam hari dan menawarkan Salat dengan suara keras

Diriwayatkan 'Ubada bin As-Samit

Nabi (صلى الله عليه وسلم) "Barangsiapa bangun pada malam hari dan berkata: -- 'La ilaha il-lallah Wahdahu la Sharika lahu Lahu-lmulk, waLahu-l-hamd wahuwa 'ala kullishai'in Qadir. Al hamdu lil-lahi wa subhanal-lahi wa la-ilaha il-lal-lah wa-l-lahu akbar wa la hawla Wala Quwata il-la-bil-lah.' (Tidak ada yang berhak disembah selain Allah. Dia adalah Satu-satunya dan tidak memiliki pasangan. Baginya adalah Kerajaan dan semua pujian patut bagi-Nya. Dia Mahakuasa. Semua pujian adalah untuk Allah. Semua kemuliaan adalah untuk Allah. Dan tidak ada yang berhak disembah selain Allah, dan Allah Maha Besar dan tidak ada Kuasa dan Kuasa kecuali Allah). Dan kemudian berkata: -- Allahumma, Ighfir li (Ya Allah! Maafkan saya). Atau memohon (Allah), dia akan ditanggapi dan jika dia berwudhu (dan shalat), doanya akan diterima."

Diriwayatkan Abu Huraira

Bahwa suatu ketika Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) (p.b.u.h) bersabda, "Saudaramu, yaitu 'Abdullah bin Rawaha tidak mengatakan cabul (mengacu pada ayat-ayatnya): Di antara kami ada Rasulullah (صلى الله عليه وسلم), yang membaca Kitab-Nya ketika fajar menyingsing. Dia menunjukkan kepada kami bimbingan, setelah kami buta. Kami percaya bahwa apa pun yang dia katakan akan menjadi kenyataan. Dan dia menghabiskan malamnya sedemikian rupa sehingga sisinya tidak menyentuh tempat tidurnya. Sementara orang-orang tertidur lelap."

Diriwayatkan Nafi'

Ibnu 'Umar berkata, "Pada masa hidup Nabi (صلى الله عليه وسلم) aku bermimpi bahwa selembar kain sutra ada di tanganku dan itu terbang bersamaku ke bagian mana pun dari surga yang aku inginkan. Saya juga melihat seolah-olah dua orang (yaitu malaikat) datang kepada saya dan ingin membawa saya ke Neraka. Kemudian seorang malaikat menemui kami dan mengatakan kepada saya untuk tidak takut. Dia kemudian menyuruh mereka untuk meninggalkan saya. Hafsa meriwayatkan salah satu mimpiku kepada Nabi (صلى الله عليه وسلم) dan Nabi (صلى الله عليه وسلم) bersabda, "Abdullah adalah orang yang baik. Semoga dia shalat malam (Tahajjud)!" Jadi setelah hari itu 'Abdullah (bin 'Umar) mulai mempersembahkan Tahajjud. Para sahabat Nabi (saw) biasa menceritakan mimpi mereka bahwa (Laila-tul-Qadr) adalah pada tanggal 27 bulan Ramadhan. Nabi (صلى الله عليه وسلم) bersabda, "Aku melihat bahwa mimpimu sepakat pada sepuluh malam terakhir Ramadhan dan oleh karena itu siapa pun yang mencarinya harus mencarinya dalam sepuluh malam terakhir Ramadhan."

Bab : Keteraturan dua rak'a (Sunnah) Subuh

Diriwayatkan 'Aisyah;

Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) mengucapkan shalat Isya (dan kemudian bangun pada waktu Tahajjud) dan mempersembahkan delapan rakat dan kemudian mempersembahkan dua rakat sambil duduk. Dia kemudian mempersembahkan dua rakat di antara Adzan dan Iqama (shalat Subuh) dan dia tidak pernah melewatkannya.

Bab : Berbaring di sisi kanan setelah mempersembahkan dua rakaat (Sunnah) sholat Subuh

Diriwayatkan 'Aisha

Nabi (صلى الله عليه وسلم) biasa berbaring miring ke kanannya, setelah mempersembahkan dua rakat (Sunnah) sholat Subuh.