Iman

كتاب الإيمان

Bab : Ketergantungan pada Kitab dan Sunnah - Bagian 3

Hassan mengatakan bahwa tidak ada orang yang menghasilkan inovasi dalam agama mereka tanpa Tuhan menghapus jumlah yang setara dari sunnah mereka, kemudian tidak mengembalikannya kepada mereka sampai hari kebangkitan. Darimi mengirimkannya.

Ibrahim b. Maisara melaporkan utusan Tuhan yang mengatakan, "Dia yang menghormati seorang inovator telah membantu merongrong Islam." Baihaqi menyebarkannya dalam bentuk mursal dalam Shu'ab al-iman.

Ibnu 'Abbas mengatakan bahwa jika seseorang mempelajari Kitab Tuhan dan mengikuti isinya, dia akan dibimbing oleh Tuhan menjauh dari kesalahan di dunia ini dan dijaga oleh-Nya pada hari kebangkitan dari catatan yang paling ketat. Sebuah versi menerjemahkannya sebagai mengatakan bahwa orang yang mencontohkan hidupnya pada Kitab Tuhan tidak akan tersesat di dunia ini, atau sengsara di akhirat. Kemudian dia membacakan ayat ini, "Barangsiapa mengikuti petunjuk-Ku tidak akan tersesat atau sengsara." 1 Razin mengirimkannya.1 Quran xx, '123.

Ibnu Mas'ud melaporkan utusan Tuhan yang mengatakan, "Allah telah mengemukakan sebagai perumpamaan jalan lurus yang di sisi-sisinya ada dinding dengan pintu terbuka di mana tirai digantung. Di puncak jalan ada orang yang memanggil, 'Pergilah lurus di jalan dan jangan mengikuti jalan yang tidak teratur.' Di atas itu ada orang lain yang berteriak sesering siapa pun mencoba membuka salah satu dari pintu-pintu itu, 'Celakalah kamu! jangan membukanya, karena jika kamu membukanya, kamu akan melewatinya.'" Dia kemudian menafsirkannya dengan mengatakan bahwa jalan itu adalah Islam, pintu yang terbuka adalah hal-hal yang telah dilarang Tuhan, tirai yang menggantung adalah batas-batas yang telah ditetapkan Tuhan, seruan di puncak jalan adalah Al-Qur'an, dan yang di atasnya adalah monitor Tuhan di hati setiap orang beriman. Razin dan Ahmad menyebarkannya. Baihaqi menyebarkannya dalam Shu'ab al-iman dari an-Nawwas b. Sim'an, seperti yang dilakukan Tirmidzi dalam bentuk yang lebih ringkas.

Ibnu Mas'ud berkata, 'Jika seseorang mengikuti kebiasaan seseorang, biarlah dia mengikuti kebiasaan orang yang mati, karena seseorang tidak dapat memastikan bahwa orang yang hidup tidak disesatkan. Mereka yang mengikuti adalah para sahabat Muhammad yang paling unggul di antara orang-orang, paling murni hatinya, paling mendalam dalam pengetahuan, paling sederhana, yang dipilih Allah untuk bersekutu dengan Nabi-Nya dan untuk menegakkan agama-Nya. Jadi kenali keunggulan mereka, ikuti jejak mereka, dan berpegang teguh secepat mungkin pada karakter dan cara hidup mereka, karena mereka mengikuti bimbingan yang benar." Razin mengirimkannya.

Jabir menceritakan bagaimana 'Umar b. al-Khattab membawa kepada utusan Tuhan salinan Taurat dengan mengatakan, "Rasulullah, ini adalah salinan Taurat." Ketika dia tidak menerima jawaban, dia mulai membaca ketidaksenangan yang jelas dari utusan Tuhan, maka Abu Bakar berkata, "Bingungkan kamu 1 apakah kamu tidak melihat bagaimana penampilan utusan Tuhan?" Maka 'Umar melihat wajah utusan Tuhan dan berkata, "Aku mencari perlindungan kepada Tuhan dari kemarahan Tuhan dan rasul-Nya. Kami puas dengan Tuhan sebagai Tuhan, dengan Islam sebagai agama, dan dengan Muhammad sebagai Nabi." Kemudian utusan Tuhan berkata, "Demi Dia di tangan-Nya jiwa Muhammad berada, seandainya Musa menampakkan diri kepadamu dan kamu mengikutinya dan meninggalkanku, kamu akan menyimpang dari jalan yang benar. Seandainya dia hidup dan berhubungan dengan misi kenabian saya, dia akan mengikuti saya." Darimi mengirimkannya.1 Secara harfiah, semoga orang yang berduka kehilangan Anda.

Dia juga melaporkan utusan Tuhan yang mengatakan, "Firman-Ku tidak membatalkan firman Tuhan, tetapi firman Tuhan membatalkan firmanku, beberapa firman-Nya membatalkan yang lain." Daraqutni mengirimkannya.

Ibnu 'Umar melaporkan utusan Tuhan yang mengatakan, "Beberapa dari tradisi-Ku membatalkan yang lain seperti beberapa bagian dari Al-Qur'an membatalkan yang lain." Daraqutni mengirimkannya.

Abu Tha'laba al-Khushani melaporkan utusan Tuhan yang mengatakan, "Allah telah membuat hal-hal tertentu mengikat, jadi jangan menyebabkan hal-hal itu hilang; Dia telah melarang hal-hal tertentu, jadi jangan melanggarnya; Dia telah menetapkan batas-batas tertentu, jadi jangan melanggarnya; dan Dia, tanpa pelupa, tidak mengatakan apa-apa tentang hal-hal tertentu, jadi jangan menyelidikinya." Daraqutni mengirimkannya.