Kitab Doa - Gerhana
كتاب الكسوف
Bab : Mereka yang Mengatakan Bahwa Dia Berdoa Dengan Delapan Sumpah Dan Empat Sujud
Ketika terjadi gerhana matahari, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengamati delapan ruku dan empat sujud (dalam dua rakaat). Ini telah diriwayatkan oleh 'Ali juga.
Rasul Allah (صلى الله عليه وسلم) menjalankan shalat saat gerhana (matahari). Dia membaca (Al-Qur'an dalam qiyam) dan kemudian membungkuk. Dia kembali membaca dan kembali membungkuk. Dia kembali membaca dan sekali lagi membungkuk dan lagi melafalkan dan sekali lagi membungkuk, dan kemudian bersujud; dan yang kedua (rakaat) adalah seperti ini.
Bab : Panggilan Shalat Gerhana: "As-Salatu Jami'ah (Doa sedang dikumpulkan)
Ketika matahari gerhana selama masa hidup Rasulullah (صلى الله عليه وسلم), mereka (umat) dipanggil untuk shalat berjamaah. Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) mengamati dua rukur dalam satu rakaat. Dia kemudian berdiri dan mengamati dua roku dalam rakaat (kedua). Matahari kemudian menjadi cerah, dan 'Aisyah berkata; Tidak pernah saya mengamati, ruku' dan sujud lebih lama dari ini (ruku' dan sujud).
Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda di antara tanda-tanda Allah yang dengannya Dia menakut-nakuti hamba-hamba-Nya dan mereka tidak gerhana karena kematian salah satu pun dari orang-orang itu. Maka apabila kamu melihat sesuatu tentang mereka, berjagalah shalat, berdoalah kepada Allah sampai dibersihkan darimu.
Sesungguhnya matahari dan bulan tidak gerhana karena kematian salah satu dari orang-orang itu, tetapi itu adalah dua tanda di antara tanda-tanda Allah. Jadi ketika Anda melihatnya, berdirilah dan amati doa.
"Matahari gerhana pada hari ketika Ibrahim meninggal, dan orang-orang berkata: Matahari telah gerhana pada kematian Ibrahim."
Matahari gerhana pada masa Rasulullah (صلى الله عليه وسلم). Dia berdiri dalam kecemasan besar takut bahwa itu mungkin hari kiamat, sampai dia tiba di masjid. Dia berdiri untuk berdoa dengan qiyam, ruku', dan sujud yang berkepanjangan yang tidak pernah saya lihat dia lakukan dalam doa; dan kemudian dia berkata: Inilah tanda-tanda yang Allah kirimkan, bukan karena kematian seseorang atau nyawa seseorang, tetapi Allah mengutusnya untuk menakut-nakuti hamba-hamba-Nya. Jadi ketika kamu melihat hal seperti itu, buruanlah untuk mengingat-Nya, memohon kepada-Nya dan mohon maaf dari-Nya, dan dalam riwayat yang disampaikan oleh Ibnu 'Ala kata-katanya adalah: "Matahari gerhana". Dia menakut-nakuti hamba-hamba-Nya."
Selama masa hidup Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) saya sedang menembakkan panah saya di Madinah, ketika gerhana matahari terjadi. Oleh karena itu, saya membuangnya dan berkata, "Saya harus melihat bagaimana Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) bertindak dalam gerhana matahari hari ini. Ketika aku datang kepadanya, dia telah berdoa dengan tangannya, mengangkat, mengucapkan Allah o-Akbar, memuji-Nya, mengakui bahwa Dia adalah Tuhan Yang Maha Esa, sampai gerhana berakhir, kemudian dia membaca dua surah dan shalat dua rakaat.
Selama masa hidup Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) saya sedang menembakkan beberapa anak panah saya di Madinah, ketika matahari gerhana. Saya melemparkan (anak panah) dan berkata: Demi Allah, saya harus melihat bagaimana Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) bertindak dalam gerhana matahari. Jadi aku datang kepadanya dan dia berdiri dalam doa, mengangkat tangannya, memuliakan Dia, memuji-Nya, mengakui Keesaan-Nya, menyatakan kebesaran-Nya, dan memohon kepada-Nya, sampai matahari cerah. Ketika gerhana selesai, dia membaca dua surah dan shalat dua rakaat.
Saya menembakkan beberapa anak panah saya selama masa hidup Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) bahwa matahari gerhana. Sisa hadis adalah sama.
Sesungguhnya matahari dan bulan tidak gerhana karena kematian atau nyawa siapapun. Mereka sebenarnya adalah tanda-tanda di antara tanda-tanda Allah. Jadi ketika Anda melihatnya, perhatikanlah doa.
Saya mendengar Mughira b. Shu'ba mengatakan bahwa matahari gerhana selama masa hidup Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) pada hari ketika Ibrahim wafat. Atas hal ini Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) bersabda: Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda di antara tanda-tanda Allah. Mereka tidak melampaui karena kematian siapa pun atau karena kelahiran siapa pun. Maka apabila kamu melihatnya, berdoalah kepada Allah dan solat sholat sampai selesai.