Bab tentang Kesalehan Dan Memelihara Hubungan Baik dengan Kerabat

كتاب البر والصلة عن رسول الله صلى الله عليه وسلم

Bab : Apa Yang Telah Terkait Tentang Bersyukur Kepada Orang Yang Baik Kepada Anda

Abu Hurairah menceritakan bahwa Rasulullah berkata

“Barangsiapa yang tidak bersyukur kepada manusia, maka ia tidak bersyukur kepada Allah.

Abu Sa'id menceritakan bahwa Rasulullah berkata

“Barangsiapa yang tidak bersyukur kepada manusia, maka ia tidak bersyukur kepada Allah.

Bab : Apa Yang Telah Terkait Tentang Berbagai Macam Ma'ruf (Perbuatan Baik)

Abu Dharr menceritakan bahwa Rasulullah berkata

“Senyummu di hadapan saudaramu adalah sedekah, memerintahkan kebaikan dan melarang kejahatan adalah sedekah; memberi petunjuk kepada orang yang tersesat di negeri itu adalah sedekah bagimu. Melihatmu terhadap orang yang berpandangan buruk adalah sedekah bagimu; membuang batu, duri atau tulang dari jalan adalah sedekah bagimu. Kamu menuangkan apa yang tersisa dari ember kamu ke dalam ember saudaramu adalah sedekah bagimu.”

Bab : Apa Yang Telah Terkait Tentang Minhah (Memberi Hadiah)

Al-Bara bin Azib menceritakan bahwa Rasulullah berkata

“Barangsiapa memberi seseorang susu atau perak, atau membimbingnya melalui selat, maka baginya pahala yang sama dengan membebaskan seorang budak.”

Bab : Apa Yang Telah Terkait Tentang Menghilangkan Bahaya Dari Jalan

Abu Hurairah menceritakan bahwa Rasulullah berkata

“Ketika seorang pria berjalan di jalan, dia menemukan cabang berduri dan mencabutnya. Allah menghargai perbuatannya dengan mengampuninya.”

Bab : Apa Yang Telah Terkait Tentang Pertemuan Harus Diadakan Dalam Kepercayaan

Jabir bin Abdullah menceritakan bahwa Rasulullah berkata

“Ketika seorang pria menceritakan sebuah narasi, maka dia melihat sekeliling, maka itu adalah kepercayaan.”

Bab : Apa yang Terkait Tentang Kedermawanan

Asma bint Abi Bakr dijo

“Wahai Rasulullah! Sesungguhnya aku tidak mempunyai apa-apa kecuali apa yang diberikan kepadaku oleh az-Zubair, apakah aku akan memberikannya?” Dikatakan: “Janganlah kamu memegang (hartamu), supaya Allah menahan kamu.”

Abu Hurairah menceritakan bahwa Nabi berkata

“Kedermawanan itu dekat dengan Allah, dekat dengan surga, dekat dengan manusia dan jauh dari neraka. Kekikiran itu jauh dari Allah, jauh dari surga, jauh dari manusia dan dekat dengan neraka. Orang yang murah hati yang tidak tahu apa-apa, lebih dikasihi Allah daripada orang pelit yang menyembah.

Bab : Apa Yang Telah Terkait Tentang Kekikiran

Abu Sa'id Al-Khudri menceritakan bahwa Rasulullah berkata

“Dua sifat tidak digabungkan dalam orang percaya: Kekikiran dan perilaku buruk.”

Abu Bakr As-Siddiq menceritakan bahwa Rasulullah berkata

“Orang yang penipu, orang yang kikir, dan orang Mannan tidak akan masuk surga.”

Abu Hurairah menceritakan bahwa Rasulullah berkata

“Orang yang beriman itu mulia secara naif dan orang yang kikir itu berkhianat dengan tipu daya.”

Bab : Apa yang Terkait Tentang Pengeluaran Untuk Keluarga

Abu Mas'ud Al-Ansari menceritakan bahwa Rasulullah berkata

“Pengeluaran seorang pria untuk keluarganya adalah amal.”

Thawban menceritakan bahwa Rasulullah berkata

“Dinar yang paling berbudi luhur adalah dinar yang dibelanjakan oleh seorang pria untuk tanggungjawannya, dan dinar yang dihabiskan oleh seorang pria untuk binatang buahnya di jalan Allah, dan dinar yang dihabiskan oleh seorang pria untuk teman-temannya di jalan Allah.” Abu Qilabah (salah seorang narator) berkata: “Dia mulai dengan tanggungan.” Kemudian beliau berkata: “Dan siapa yang lebih besar pahala daripada orang yang menafkahkan nafkah kepada para penduduknya, dengan sedikit yang Allah menjauhkan dirinya (dari yang haram) dan dengan itu Allah memperkaya dirinya?”

Bab : Apa Yang Telah Terkait Tentang Perhotelan Dan Apa Batas Perhotelan

Abu Shuraih Al-'Adawf dijo

“Mataku melihat Rasulullah, dan telingaku mendengar dia berbicara ketika dia berbicara dan dia berkata: 'Barangsiapa yang percaya kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah dia menghormati tamunya dengan pahala. ' Mereka berkata: “Apakah pahala itu?” Dia berkata: “Siang dan malam.” Beliau berkata: “Dan keramahan selama tiga hari, apa yang lebih dari itu adalah sedekah. Dan barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah ia mengatakan apa yang baik atau diam.

Abu Shuraih Al-Kabi menceritakan bahwa Rasulullah berkata

“Keramahan selama tiga hari, dan pahala baginya adalah siang dan malam, dan apa yang dihabiskan untuknya setelah itu adalah sedekah. Dan tidaklah halal baginya (tamu) untuk tinggal selama mencelakkannya.”

Bab : Apa Yang Terkait Tentang Merawat Janda Dan Anak Yatim

Safwan bin Sulaim menceritakan bahwa Nabi berkata

“Barangsiapa yang memelihara seorang janda dan orang miskin adalah seperti mujahid di jalan Allah, atau seperti orang yang berpuasa sepanjang hari dan berdiri (shalat) sepanjang malam.”

Bab : Apa Yang Telah Terkait Tentang Wajah Tersenyum Dan Ceria

Jabir bin Abdullah menceritakan bahwa Rasulullah berkata

“Setiap kebaikan adalah amal. Sesungguhnya di antara yang baik adalah bertemu dengan saudaramu dengan wajah tersenyum, dan menuangkan apa yang tersisa di ember Anda ke dalam wadah saudaramu.

Bab : Apa Yang Telah Terkait Tentang Kejujuran Dan Kebohongan

Abdullah bin Mas'ud menceritakan bahwa Rasulullah berkata

“Tetaplah pada kebenaran. Sesungguhnya kejujuran menuntun kepada kebajikan. Dan sesungguhnya kebajikan membawa ke surga. Seorang pria terus mengatakan yang sebenarnya dan berusaha keras untuk mengatakan yang sebenarnya sampai dia dicatat di sisi Allah sebagai orang yang benar. Menahan diri dari kepalsuan. Sesungguhnya kebohongan membawa kepada kefasikan, dan kefasikan membawa kepada neraka. Seorang hamba (Allah) terus berdusta dan berusaha keras untuk berdusta, sampai ia dicatat di sisi Allah sebagai pembohong.

Ibnu Umar menceritakan bahwa Rasulullah berkata

“Apabila hamba (Allah) berdusta, malaikat itu pergi sejauh satu mil darinya karena bau busuk dari apa yang telah dilakukannya.” Yahya berkata: “(Saya bertanya) 'Abdur-Rahim bin Harun apakah dia menyetujuinya, dan dia menjawab 'Ya'.”

Aisha menceritakan

“Tidak ada perilaku yang lebih dibenci Rasulullah selain berbohong. Seseorang akan berbohong dalam menceritakan sesuatu di hadapan Nabi, dan dia tidak akan puas sampai dia tahu bahwa dia telah bertobat.”