Bab tentang Kesalehan Dan Memelihara Hubungan Baik dengan Kerabat

كتاب البر والصلة عن رسول الله صلى الله عليه وسلم

Bab : Apa yang Terkait Tentang Berdebat

Ibnu Abbas menceritakan bahwa Rasulullah berkata

“Sudah cukup dosa bagimu sehingga kamu tidak pernah berhenti berselisih.”

Ibnu Abbas menceritakan bahwa Rasulullah berkata

“Jangan berdebat dengan saudaramu, jangan bercanda dengannya, dan jangan membuat janji, hanya untuk tidak memenuhinya.”

Bab : Apa yang Terkait Tentang Menjadi Sopan

Aisha menceritakan

“Seorang pria meminta izin untuk masuk ke Rasulullah ketika aku bersamanya, maka dia berkata: “Sungguh anak yang jahat dari sukunya, atau saudara dari sukunya.” Kemudian dia mengakuinya dan berbicara dengannya. Ketika dia pergi, saya berkata: 'Wahai Rasulullah! Kau mengatakan apa yang kau katakan tentang dia. Lalu kamu berbicara dengan sopan dengannya?” Beliau berkata: “Wahai Aisha! Sesungguhnya di antara orang-orang yang paling jahat adalah orang-orang yang dihindari oleh manusia atau yang ditinggalkan manusia karena takut akan ucapannya yang kotor.

Bab : Apa Yang Telah Terkait Tentang Menjadi Moderat Dalam Mencintai Dan Membenci

Muhammad bin Sirin menceritakan dari Abu Hurairah - dan saya pikir dia (menceritakannya dari Nabi) yang berkata

“Cintailah kekasihmu secukupnya, mungkin dia menjadi dibenci padamu suatu hari nanti. Dan benci siapa yang kamu benci secukupnya, mungkin dia akan menjadi kekasihmu suatu hari nanti.”

Bab : Apa yang Terkait Tentang Kesombongan

Abdullah menceritakan bahwa Rasulullah berkata

“Barangsiapa yang memiliki kesombongan (kesombongan) biji sesawi di dalam hatinya, maka tidak akan dimasukkan ke dalam surga. Dan barangsiapa yang memiliki keimanan seberat biji sesawi di dalam hatinya, maka ia tidak akan dimasukkan ke dalam neraka.

Abdullah menceritakan

Rasulullah bersabda: “Barangsiapa yang memiliki sedikit kesombongan (kesombongan) di hatinya, maka tidak akan dimasukkan ke dalam surga. Dan barangsiapa yang memiliki setitik iman di dalam hatinya, maka tidak akan dimasukkan ke dalam neraka.” Dia berkata: “Maka seorang pria berkata kepadanya: 'Saya suka pakaian saya bagus, dan sandal saya bagus? ' Maka beliau berkata: “Sesungguhnya Allah menyukai keindahan. Tetapi kesombongan adalah menolak kebenaran dan meremehkan rakyat.”

Iylas bin Salamah bin Al-Akwa' menceritakan dari ayahnya bahwa Rasulullah berkata

“Seseorang akan tetap meninggikan dirinya sendiri sampai ia tertulis di antara para tiran, sehingga ia menderita dari penderitaan mereka.”

Jubair bin Mut'im diceritakan dari ayahnya yang berkata:

“Mereka (yang berarti orang-orang pada umumnya) mengatakan kepada saya bahwa saya bangga, sementara saya mengendarai keledai, mengenakan jubah, dan saya memerah susu domba. Dan Rasulullah berkata kepadaku: “Barangsiapa yang melakukan ini, maka tidak ada kesombongan (kesombongan) padanya.”

Bab : Apa yang Terkait Tentang Karakter Baik

Abu Ad-Dardh menceritakan bahwa Rasulullah berkata

“Tidak ada yang lebih berat pada timbangan orang mukmin pada hari kiamat daripada tabiat yang baik. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi marah kepada orang cabul yang tidak tahu malu.

Abu Ad-Dardh menceritakan bahwa Rasulullah berkata

“Tidak ada yang ditempatkan pada Skala yang lebih berat daripada karakter yang baik. Sesungguhnya orang yang berkarakter baik akan mencapai pangkat orang yang berpuasa dan berdoa.”

Abu Hurairah menceritakan bahwa Rasulullah ditanya tentang apa yang paling dimasuki orang ke surga, maka dia berkata

“Taqwa Allah, dan sifat baik.” Dan ditanya kepadanya tentang apa yang paling dimasuki manusia ke dalam neraka, dan dia menjawab: “Mulut dan bagian pribadi”.

Abu Wahb menceritakan bahwa

'Abdullah bin Al-Mubarak menjelaskan karakter yang baik, dan kemudian dia berkata: “Itu adalah wajah tersenyum, melakukan yang terbaik dalam kebaikan, dan menahan diri dari bahaya.”

Bab : Apa Yang Telah Terkait Tentang Manfaat Dan Pengampunan

Abu Al-Ahwas diceritakan dari ayahnya yang mengatakan

“Aku berkata, 'Wahai Rasulullah! Saya tinggal bersama seorang pria yang tidak menghibur saya atau berperilaku ramah dengan saya. Kemudian dia datang untuk tinggal bersamaku, haruskah aku membalasnya?” Dia (ﷺ berkata: 'Tidak, hibur dia.” Dia berkata: 'Dia (ﷺ melihat saya mengenakan pakaian compang-camping dan berkata :'Apakah Anda punya kekayaan? ' Aku berkata: “Allah telah memberikan kepadaku berbagai macam harta melalui unta dan kambing.” Dia berkata: “Maka biarlah hal itu terlihat pada kamu.”

Hudhaifah menceritakan bahwa Rasulullah berkata

“Janganlah kamu menjadi umat tanpa kehendak kamu sendiri, dengan berkata: 'Jika orang memperlakukan kami dengan baik, kami akan memperlakukan mereka dengan baik; dan jika mereka berbuat salah, kami akan berbuat salah, 'tetapi biasakan diri Anda untuk berbuat baik jika orang berbuat baik, dan janganlah berperilaku tidak adil jika mereka berbuat jahat.”

Bab : Apa yang Terkait Tentang Mengunjungi Saudara

Abu Hurairah menceritakan bahwa Rasulullah berkata

“Barangsiapa mengunjungi orang sakit atau mengunjungi saudaranya kepada Allah, maka seorang penelepon berseru: “Semoga kamu memiliki kebaikan dan mata pencaharian yang baik, dan semoga kamu tinggal di dalam batu bata di surga.”

Bab : Apa yang Terkait Tentang Al-Haya

Abu Hurairah menceritakan bahwa Rasulullah berkata

“Al-Haya berasal dari iman, dan iman ada di surga. Kebohonan berasal dari kekasaran, dan kekasaran ada di dalam neraka.”

Bab : Apa Yang Telah Terkait Tentang Ketenangan Dan Tergesa-gesa

Abdullah bin Sarjis Al-Muzam menceritakan bahwa Rasulullah berkata

“Mengambil jalan yang baik adalah bagian dari dua puluh empat bagian dari kenabian.”

Ibnu Abbas menceritakan bahwa Rasulullah berkata kepada Ashaj 'Abdul-Qais

“Sesungguhnya ada dua sifat di dalam dirimu yang disukai Allah: kesabaran dan kesabaran.”

Abdullah-Muhaimin bin 'Abbas bin Sahl bin Sa'd As-Saidi menceritakan dari ayahnya, dari kakeknya, yang mengatakan bahwa Rasulullah berkata

“Kebijaksanaan adalah dari Allah, dan tergesa-gesa datang dari syaitan.”

Bab : Apa Yang Telah Terkait Tentang Kelembutan

Abu Ad-Darda menceritakan bahwa Rasulullah berkata

“Barangsiapa yang diberi bagiannya dari kelembutan, maka dia telah diberi bagian dari kebaikan. Dan barangsiapa yang telah dicegah dari bagiannya dari kelembutan, maka dia telah dicegah dari bagian kebaikannya.