Kitab Haji

كتاب الحج عن رسول الله صلى الله عليه وسلم

Bab : Talbiyah atas nama perempuan dan rajam atas nama anak laki-laki

Jabir menceritakan

“Ketika kami melaksanakan haji dengan Nabi, kami akan mengatakan Talbiyah untuk wanita dan kami akan melempari batu untuk anak laki-laki.”

Bab : Apa Yang Telah Terkait Tentang Haji Atas Nama Orang Tua Dan Orang Mati

Al-Fadl bin Abbas menceritakan

Seorang wanita dari Khath'am berkata: 'Wahai Rasulullah! Ayahku masih hidup sampai Allah mewajibkan haji, dan dia adalah seorang lelaki tua yang tidak dapat duduk di punggung unta.” Maka beliau berkata: “Lakukan haji untuknya.”

Bab : Beberapa Lainnya (Apa Yang Sudah Terkait Tentang Haji Demi Orang Mati)

Abdullah bin Buraidah menceritakan dari ayahnya yang mengatakan

“Seorang wanita datang kepada Nabi dan berkata: 'Ibu saya meninggal dan dia tidak melakukan haji, haruskah saya melakukan haji atas namanya? ' Beliau menjawab: “Ya, lakukan haji atas namanya.”

Bab : Sesuatu Lain Tentang Itu

Abu Razin Al-Uqaili menceritakan

Bahwa dia pergi kepada Nabi dan berkata: “Wahai Rasulullah! Ayahku adalah seorang lelaki tua yang tidak mampu melakukan haji atau umrah atau melakukan perjalanan.” Beliau berkata: “Lakukan haji atas nama ayahmu dan lakukan umrah.”

Bab : Apa yang Terkait Tentang Umrah: Apakah Diperlukan Atau Tidak?

Jabir menceritakan bahwa

Rasulullah bertanya apakah umrah itu wajib? Dia berkata: “Tidak. Tetapi jika kamu melaksanakan umrah, maka itu lebih baik.”

Bab : Sesuatu yang lain dari itu (umrah telah dimasukkan ke dalam haji sampai hari kiamat)

Ibnu Abbas menceritakan

Rasulullah SAW bersabda: “Umrah telah dimasukkan ke dalam haji sampai hari kiamat.”

Bab : Apa Yang Telah Terkait Menyebutkan Kebajikan Umrah

Abu Hurairah menceritakan bahwa Rasululullah berkata

“Umrah sampai umrah menebus kesesatan di antara mereka, dan bagi A1-hajjal-mabrur tidak ada pahala selain surga.”

Bab : Apa Yang Terkait Tentang Melakukan Umrah Dari At-Tan'im

Amr bin Aws dinyatakan dari Abdurrahman bin Abi Bakr

“Nabi memerintahkan Abdurrahman bin Abi Bakr untuk (menemani) Aisha untuk melakukan umrah dari at-Tan'im.”

Bab : Apa Yang Terkait Tentang Melakukan Umrah Dari Al-Jiranah

Muharrish Al-Kabi menceritakan

“Rasulullah meninggalkan al-Ji'irranah pada malam hari untuk umrah, kemudian dia memasuki Mekah pada malam hari dan melakukan umrah. Kemudian dia pergi dari sana pada malam hari, kemudian dia berada di al-Ji'irranah pada pagi hari, seolah-olah dia telah bermalam. Ketika matahari melewati puncak di pagi hari dia pergi dari tengah-tengah Sarif sampai dia datang di jalan dari tengah-tengah Sarif. Karena itulah umrahnya disembunyikan dari orang-orang.”

Bab : Apa yang Terkait Tentang Umrah Selama Rajab

Urwah katanya

Ibnu Umar ditanya: Pada bulan manakah Rasulullah melakukan umrah? Beliau berkata: “Pada masa Rajab.” Maka Aisha berkata: “Rasulullah tidak melakukan umrah kecuali bahwa dia bersamanya - artinya Ibnu Umar - dan dia tidak pernah melakukan umrah di bulan Rajab.”

Ibnu Umar menceritakan

“Nabi melakukan umrah empat kali, salah satunya pada masa Rajab.”

Bab : Apa yang Terkait Tentang Umrah Selama Dzul-Qa'dah

Al-Bara menceritakan

“Nabi melakukan umrah selama Dzul-Qa'dah.”

Bab : Apa yang Terkait Tentang Umrah Selama Ramadhan

Umm Ma'qil menceritakan bahwa

Rasulullah SAW bersabda: “Umrah selama Ramadhan sama dengan haji.”

Bab : Apa yang Telah Terkait Tentang Orang yang Mengucapkan Talbiyah Untuk Haji Tetapi Ia Menderita Patah Patah Atau Menjadi Lumpuh

Ikrimah diceritakan dari Al-Hajjaj bin Amr yang menceritakan bahwa

Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa yang menderita patah tulang atau menjadi lumpuh, maka ia (meninggalkan keadaan ihram) dan diharuskan untuk melakukan haji lagi.” Saya (Ikrimah) menyebutkan hal itu kepada Abu Hurairah dan Ibnu Abbas dan mereka berkata: “Dia mengatakan yang sebenarnya.”

Bab : Apa Yang Telah Terkait Tentang Menyatakan Syarat Untuk Haji

Ibnu Abbas menceritakan

“Duba'ah bint az-Zubair datang kepada nabi dan berkata: 'Wahai Rasulullah! Saya ingin melakukan haji, jadi haruskah saya menyatakan suatu syarat?” Dia menjawab: “Ya.” Dia bertanya: 'Jadi bagaimana saya harus mengatakannya? ' Beliau berkata: “Katakanlah; “Labbaik Allahumma labbaika mahilli minal Ard haithu tahbisuni (Aku menanggapi panggilan-Mu ya Allah, aku menanggapi panggilan-Mu, aku akan keluar dari Ihram di mana pun di bumi di mana Engkau menghalangi aku.”

Bab : Sesuatu Lain Tentang Itu

Salim menceritakan bahwa

Ayahnya tidak suka membuat syarat selama haji dan dia berkata: “Bukankah sunnah nabimu cukup bagimu?”

Bab : Apa yang Terkait Tentang Seorang Wanita Yang Menstruasinya Dimulai Setelah Al-Ifadah

Aisha menceritakan

“Disebutkan kepada Rasulullah bahwa Safiyyah bint Huyai mengalami menstruasi pada hari-hari Mina, jadi dia berkata: “Apakah dia akan mencegah kita (pergi)?” Mereka berkata: “Dia telah melakukan (tawaf) Al-Ifadah.” Maka Rasulullah berkata: “Dalam hal ini tidak ada salahnya.”

Ibnu Umar dijo

“Barangsiapa yang melakukan haji ke rumah, maka hendaklah yang terakhir dari amalnya berada di rumah, kecuali wanita yang sedang haid. Rasulullah memberi izin kepada mereka (untuk pergi).” (Sahih Mawquf)

Bab : Apa Yang Telah Terkait Tentang Ritual Mana Yang Dilakukan Oleh Wanita Menstruasi

Ibnu Abbas menceritakan

Rasulullah SAW bersabda: “Para wanita yang mengalami pendarahan masa lalu dan menstruasi harus melakukan ghusl, masuk ihram dan melaksanakan semua ritus kecuali Tawaf di sekitar Rumah, sampai mereka menjadi bersih.”

Bab : Apa yang Terkait Tentang Barangsiapa yang Melakukan Haji atau Umrah Mereka Biarkanlah Yang Terakhir Dari Perbuatannya di Rumah

Al-Harith bin Abdullah bin Aws dijo

“Saya mendengar Nabi berkata: 'Siapa yang melakukan haji ke rumah ini, atau umrah, maka biarlah tindakannya yang terakhir di rumah. '” Maka Umar berkata: “Semoga tanganmu dipermalukan! Kamu mendengar hal ini dari Rasulullah tetapi tidak memberitahukannya kepada kami?”