Kitab Haji
كتاب مناسك الحج
Bab : Konsesi yang Memungkinkan Seorang Muhrim Untuk Menikah
“Nabi menikahi Maimunah ketika dia berada di Ihram.”
Bahwa Rasulullah menikah ketika di Ihram.
Bahwa Rasulullah menikahi Maimunah ketika mereka berdua berada di Ihram.
Bahwa Rasulullah menikahi Maimunah ketika dia berada di Ihram.
Bahwa Nabi menikahi Maimunah ketika dia berada di Ihram.
Bab : Larangan Itu
“Rasulullah SAW bersabda: 'Mohrim tidak boleh menikah, atau melamar pernikahan, atau mengatur pernikahan untuk orang lain. '”
Bahwa Nabi melarang para Muhrim untuk menikah, mengatur pernikahan untuk orang lain, atau melamar pernikahan.
“Para Muhrim seharusnya tidak mendapatkan atau melamar pernikahan.”
Bab : Bekam Untuk Muhrim
Bahwa Rasulullah diperlakukan dengan cara bekam ketika dia berada di ihram.
Nabi diperlakukan dengan cara bekam ketika dia ihram.
“Nabi diperlakukan dengan cara bekam ketika dia berada di Ihram.”
Bab : Bekam Untuk Mengobati Muhrim Karena Penyakit Yang Dideritanya
Bahwa Nabi diperlakukan dengan cara bekam ketika dia berada di Ihram karena memar yang dideritanya. (Diaf)
Bab : Menangkupkan Muhrim Di Bagian Atas Kaki
Bahwa Rasulullah diperlakukan dengan cara bekam ketika dia berada di ihram di bagian atas kaki karena memar yang dideritanya. (Daif)
Bab : Bekam Untuk Muhrim Di Tengah Kepalanya
Bahwa Rasulullah diperlakukan dengan cara menangkupi di tengah kepalanya, ketika dia berada di Ihram, di Lahi Jamal, di jalan menuju Mekah.
Bab : Tentang Seorang Muhrim Yang Terkena Infestasi Kutu Kepala
Bahwa dia bersama Rasulullah di Ihram dan dia menderita kutu rambut. Rasulullah memerintahkan dia untuk mencukur kepalanya dan berkata kepadanya: “Puasalah selama tiga hari, atau beri makan enam orang miskin dua Mudds, atau kurban seekor domba. Yang mana saja yang kamu lakukan, cukuplah bagimu.”
“Saya masuk Ihram, lalu saya mengalami infestasi kutu rambut yang parah. Kabar itu sampai kepada Nabi, dan dia datang kepadaku ketika aku sedang memasak sesuatu di dalam panci untuk teman-temanku, dia menyentuh kepalaku dengan jarinya dan berkata: 'Pergilah dan cukurlah, dan berikanlah sedekah kepada enam orang yang malang. '”
Bab : Mencuci Muhrim Apa Yang Tinggalkan Teratai Jika Dia Mati
Bahwa seorang pria bersama Rasulullah, dan unta betina patah lehernya ketika dia berada di Ihra, dan dia meninggal. Rasulullah bersabda: “Cucilah dia dengan air dan daun-daun, dan selubung dia dengan dua pakaiannya, dan janganlah kamu mengoleskan minyak wangi padanya atau menutupi kepalanya, karena dia akan dibangkitkan pada hari kiamat membaca Talbiyah.”
Bab : Dalam Berapa Banyak Lembar Yang Harus Diselimuti Muhrim Jika Dia Mati?
Bahwa seorang pria di Ihram dilemparkan oleh unta betina dan lehernya patah. Dikatakan bahwa dia telah meninggal, maka Nabi berkata: “Cuci dia dengan air dan daun teratai, dan selubung dia dengan dua kain.” Kemudian dia berkata: “Janganlah kamu menaruh minyak wangi padanya, karena dia akan dibangkitkan pada hari kiamat dengan membaca Talbiyah.” Shubah berkata: “Sepuluh tahun kemudian, saya bertanya kepadanya (narator Abu Bishr) dan itu, dan dia menceritakan Hadis seperti yang dia lakukan pertama kali, kecuali bahwa dia berkata: 'Dan janganlah menutupi wajah dan kepalanya. '”
Bab : Larangan Menerapkan Aromatik Pada Muhrum Jika Dia Meninggal
“Ketika seorang pria berdiri di Arafat bersama Rasulullah, dia jatuh dari tunggangannya dan itu membunuhnya. Rasulullah SAW bersabda: “Cuci dia dengan air dan daun teratai, dan selubung dia dengan dua kain. Janganlah kamu mengoleskan aromatik padanya atau menutupi kepalanya, karena Allah Yang Mahakuasa dan Mahakuasa akan membangkitkan dia pada hari kiamat dengan membaca Talbiyah.”
“Unta betina seorang ibu di Ihram mematahkan lehernya dan membunuhnya. Dia dibawa ke Rasulullah dan dia berkata: “Cuci dia dan selubung dia, dan jangan menutupi kepalanya, atau membawa parfum di dekatnya, karena dia akan diangkat membaca Talbiyah.” (Sahih) Meninggal