Kitab Kebajikan
كتاب الفضائل
Bab : Keunggulan Berdiri di Baris Pertama (Dalam Shalat)
Rasulullah SAW (ﷺ) biasa melewati barisan dari satu ujung ke ujung yang lain, menyentuh dada dan bahu kami (yaitu, mengatur barisan) dalam baris dan berkata, “Jangan keluar dari garis, jika tidak hatimu akan berselisih”. Dia menambahkan, “Allah dan malaikat-malaikat-Nya memohon berkah pada baris pertama.” [Abu Dawud].
Rasulullah SAW (ﷺ) berkata, “Susunlah barisan secara berurutan, berdiri bahu membahu, tutup celah, bersikaplah akomodatif kepada saudara-saudaramu, dan jangan tinggalkan celah untuk Setan. Barangsiapa bersekutu, maka ia akan bergabung dengan Allah, dan barangsiapa memotong barisan, maka ia akan terputus dari Allah. [Abu Dawud].
Rasulullah SAW (ﷺ) berkata, “Berdirilah berdekatan di barisan Anda, berdekatan satu sama lain, dan baringkan leher Anda, karena demi Dia yang di tangan-Nya jiwaku berada, saya melihat setan masuk melalui lubang di baris seperti Al- hadhaf (yaitu sejenis domba hitam kecil yang ditemukan di Yaman).” [Abu Dawud].
Rasulullah SAW (ﷺ) berkata, “Isi (lengkapi) baris pertama, lalu yang di sebelahnya; dan jika ada kekurangan (ketidaklengkapan), itu harus di baris terakhir.” [Abu Dawud].
Rasulullah SAW bersabda, “Allah dan malaikat-malaikat-Nya memohon berkah kepada orang-orang yang berada di sisi kanan barisan.” ﷺ [Abu Dawud].
Setiap kali kami melakukan shalat di belakang Rasulullah (ﷺ), kami suka berada di sisi kanannya agar wajahnya berpaling ke arah kami (di akhir shalat). Suatu hari, saya mendengar Rasulullah (ﷺ) berdoa, “Wahai Rubbku! Lindungi aku dari siksa-Mu pada hari ketika Engkau mengumpulkan (atau berkata: “Bangkitkanlah) hamba-hamba-hamba-Mu.” [Muslim].
Rasulullah SAW (ﷺ) berkata, “Biarlah imam berdiri di tengah-tengah (sehingga mereka yang shalat di belakangnya harus berdiri di sebelah kanan dan kirinya) dan tutup celah.” [Abu Dawud].
Bab : Keunggulan Shalat Pilihan (Sunnah Mu'akkadah) beserta Shalat Wajib
Saya mendengar Rasulullah (ﷺ) berkata, “Sebuah rumah akan dibangun di surga untuk setiap Muslim yang menawarkan dua belas rakaat shalat opsional selain shalat wajib dalam sehari dan malam (untuk mencari kesenangan Allah).” [Muslim].
Saya melaksanakan bersama Rasulullah (ﷺ) dua raka'at pilihan sebelum Zuhr dan dua setelah shalat siang, dan dua setelah shalat Jumat, dan dua setelah shalat Maghrib (malam), dan dua setelah shalat 'Isha' (malam). (Al-Bukhari dan Muslim)
Rasulullah SAW bersabda, “Ada shalat antara setiap Adzan dan Iqamah; ada salat antara setiap adzan dan ikamah.” ﷺ (Sambil mengatakan hal yang sama untuk) ketiga kalinya (dia (ﷺ) menambahkan), “Itu bagi orang yang menghendaki (untuk melaksanakannya).” (Al-Bukhari dan Muslim).
Bab : Penekanan Melakukan Dua Rak'ah Sunnah Sebelum Shalat Fajar
Rasulullah SAW (ﷺ) tidak pernah melupakan empat shalat raka'at sebelum shalat zuhr dan dua salat raka'at sebelum shalat fajar (fajar). [Al-Bukhari].
Nabi (ﷺ) tidak lebih mementingkan shalat nawafil daripada dua raka'at shalat sebelum fajar (fajar). (Al-Bukhari dan Muslim)
Rasulullah SAW bersabda, “Dua raka'at sebelum fajar (fajar) lebih baik dari dunia ini dan semua yang dikandungnya.” ﷺ [Muslim] Narasi lain adalah: “Dua raka'at sebelum fajar (fajar) lebih berharga bagiku daripada seluruh dunia.”
Saya pergi untuk memberi tahu Rasulullah (ﷺ) tentang waktu shalat fajar (fajar), dan 'Aisha -raḍiyallāhu 'anhu- membuatku sibuk dan mulai bertanya kepadaku tentang sesuatu sampai hari menjadi cerah. Kemudian saya bangun dan memberi tahu Rasulullah (ﷺ) tentang waktu shalat. Saya memberitahunya lagi tetapi dia tidak segera keluar untuk memimpin As- Salat. Ketika dia keluar, dia memimpin As-Shalat. Aku berkata kepadanya, 'Aisha -raḍiyallāhu 'anhu- membuatku sibuk dan dengan demikian mengalihkan perhatianku dengan bertanya tentang sesuatu dan pagi hari menjadi cerah. Kau juga datang terlambat. Setelah itu Rasulullah SAW bersabda, “Aku sedang melaksanakan dua rakaat shalat fajar.” ﷺ Bilal -raḍiyallāhu 'anhu- berkata, “Wahai Rasulullah! Engkau menunda shalat selama pagi hari menjadi cerah.” Beliau (ﷺ) menjawab, “Sekalipun pagi hari lebih cerah dari sebelumnya, aku akan melaksanakan dua raka'at dengan cara yang sangat baik.” [Abu Dawud].
Bab : Singkat yang harus diadopsi dalam melaksanakan dua raka'at sunnah sebelum shalat subuh, waktunya dan surah untuk dibacakan di dalamnya
Nabi (ﷺ) biasa melakukan dua shalat pendek raka'at antara shalat Adzan dan Iqamah fajar (fajar). [Al-Bukhari dan Muslim] Dalam narasi lain, 'Aisha -raḍiyallāhu 'anhu- berkata: Rasulullah (ﷺ) biasa melakukan dua shalat raka'at supererogatif Fajr dan membuatnya sangat singkat sehingga saya dulu berpikir apakah dia (ﷺ) membaca Surat Al-Fatihah (di dalamnya) atau tidak. [Al-Bukhari dan Muslim] Dalam riwayat Muslim, 'Aisha -raḍiyallāhu 'anhu- berkata: Ketika Rasulullah (ﷺ) mendengar azan, dia akan melakukan dua shalat raka'at supererogatif dan akan membuatnya singkat.
Rasulullah SAW (ﷺ) biasa melakukan dua kali shalat raka'at singkat ketika fajar dan Mu'adhdhin telah memanggil Adzan (untuk shalat fajar). (Al-Bukhari dan Muslim)
Rasulullah SAW (ﷺ) biasa melakukan shalat malam opsional pada malam hari, dua rakaat diikuti oleh dua raka'at, dan pada akhirnya ia akan menyimpulkan dengan raka'at ganjil (witir). Kemudian dia akan melakukan dua shalat raka'at sebelum fajar (fajar) setelah mendengar adzan, dan dia akan membuatnya begitu singkat seolah-olah dia bisa mendengar panggilan Iqamah. [Al-Bukhari dan Muslim].
Rasulullah SAW bersabda dalam dua rakaat shalat fajar: “Katakanlah (wahai Muslim): Kami beriman kepada Allah dan apa yang diturunkan kepada kami...” (2:136) yang ada dalam Surat Al-Baqarah pada raka'at pertama dan ayat: “Kami beriman kepada Allah dan bersaksi bahwa kami adalah Muslim (yaitu, kami tunduk kepada Allah.” (3:52) Raka'at kedua. Menurut narasi lain, dia (ﷺ) membacakan ayat-ayat dari Surat Al-'Imran: “Marilah perkataan yang adil antara kami dan kamu...” (3:64). ﷺ [Muslim].
Rasulullah SAW (ﷺ) membacakan dalam dua raka'at supererogasi dari salat Fajar Surat Al-Kafirun (No. 109) [dalam raka'at pertama], dan Surat Al-Ikhlas (No. 112) [di raka'at kedua]. [Muslim].
Saya mengamati Nabi (ﷺ) selama satu bulan membacakan di dua raka'at supererogatorium dari shalat Fajar Surat Al-Kafirun (No. 109) [di raka'at pertama], dan Surat Al-Ikhlas (No. 112) [di raka'at kedua]. [At-Tirmidhi].