Kitab Kebajikan

كتاب الفضائل

Bab : Keunggulan Doa Jumat

Ibnu Umar dan Abu Hurairah -raḍiyallāhu 'anhu- melaporkan

Kami mendengar Rasulullah (ﷺ) berkata (saat menyampaikan Khutbah di mimbar kayunya), “Entah beberapa orang (yaitu orang-orang munafik) berhenti mengabaikan shalat Jumat, atau Allah akan menutup hati mereka dan mereka termasuk orang-orang yang lalai.” [Muslim].

Ibnu Umar -raḍiyallāhu 'anhu-

Rasulullah SAW (ﷺ) berkata, “Apabila salah seorang dari kalian berniat datang untuk shalat Jumat, dia harus mandi.” (Al-Bukhari dan Muslim)

Abu Sa'id Al-Khudri -raḍiyallāhu 'anhu- melaporkan

Rasulullah SAW (ﷺ) berkata, “Mandi (sebelum datang ke shalat Jumat) adalah wajib bagi setiap orang dewasa.” (Al-Bukhari dan Muslim)

Samurah -raḍiyallāhu 'anhu-

Rasulullah SAW bersabda, “Cukup melaksanakan wudu dengan benar untuk shalat Jumat, tetapi lebih baik mandi.” ﷺ (Abu Dawud dan At-Tirmidhi)

Salman -raḍiyallāhu 'anhu-

Rasulullah SAW bersabda, “Jika seseorang mandi pada hari Jumat, (atau) menyucikan dirinya sebanyak mungkin dengan wudu, mengolesi rambutnya, mengoleskan parfum apa pun yang ada di rumahnya, berangkat ke masjid, tidak memisahkan dua orang (untuk membuat tempat duduk untuk dirinya sendiri), melakukan shalat apa yang ditentukan untuknya, diam ketika Imam berbicara, dosanya (kecil) antara Jumat itu dan Jumat berikutnya akan terjadi diampuni.” ﷺ [Al-Bukhari].

Abu Hurairah -raḍiyallāhu 'anhu- melaporkan

Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa mandi pada hari Jumat, seperti mandi untuk kemurnian upacara, lalu pergi (ke masjid), dia seperti orang yang mempersembahkan unta sebagai kurban untuk mencari kesenangan Allah. Dan barangsiapa datang pada jam kedua adalah seperti orang yang mempersembahkan seekor sapi untuk mendapatkan kesenangan Allah. Dan barangsiapa datang pada jam ketiga seperti orang yang mempersembahkan seekor domba jantan dengan tanduk. Dan orang yang datang pada jam keempat adalah seperti orang yang mempersembahkan seekor ayam betina; dan orang yang datang pada jam kelima adalah seperti orang yang mempersembahkan telur. ﷺ Dan ketika Imam naik mimbar, para malaikat (yang menulis nama-nama orang-orang yang datang ke masjid sebelum kedatangan Imam) menutup (catatan mereka) untuk mendengarkan khutbah. (Al-Bukhari dan Muslim)

Abu Hurairah -raḍiyallāhu 'anhu- melaporkan

Rasulullah SAW (ﷺ) berkata ketika berbicara tentang manfaat hari Jumat, “Ada waktu pada hari Jumat di mana seorang Muslim, sementara dia (atau dia) melaksanakan shalat dan berdoa, akan diberikan apa pun yang dia minta.” Dan dia (ﷺ) menunjuk dengan tangannya untuk menunjukkan bahwa periode waktu ini sangat singkat. (Al-Bukhari dan Muslim)

Abu Burdah bin Abu Musa al-Ash'ari -raḍiyallāhu 'anhu- melaporkan

'Abdullah bin 'Umar -raḍiyallāhu 'anhu- berkata kepadaku: “Apakah kamu mendengar ayahmu menceritakan sesuatu dari Rasulullah (ﷺ) tentang momen spesial pada hari Jumat?” Saya berkata: “Ya, saya mendengar dia melaporkan dari Rasulullah (ﷺ): 'Itu terjadi antara waktu ketika Imam duduk (di mimbar setelah Khutbah pertama) dan saat shalat selesai.” [Muslim].

Aus bin Aus -raḍiyallāhu 'anhu- melaporkan

Rasulullah SAW (ﷺ) berkata, “Di antara hari-hari terbaik Anda adalah hari Jumat. Pada hari itu berdoalah kepada Allah untuk sering meninggikan perkataanku, karena permohonanmu yang demikian itu disampaikan kepadaku. [Abu Dawud].

Bab : Keinginan untuk bersujud karena rasa syukur

Sa'd bin Abu Waqqa -raḍiyallāhu 'anhu- melaporkan

Kami meninggalkan Mekah bersama Rasulullah (ﷺ) menuju Madinah, dan ketika kami berada di dekat Azwara, dia (ﷺ) turun (dari untanya) mengangkat tangannya untuk memohon kepada Allah untuk sementara waktu dan bersujud. Dia tetap bersujud untuk waktu yang lama. Kemudian dia berdiri dan mengangkat tangannya untuk sementara waktu, setelah itu dia bersujud (lagi), dan tetap bersujud untuk waktu yang lama. Kemudian dia berdiri dan mengangkat tangannya untuk sementara waktu, setelah itu dia sujud untuk ketiga kalinya. Kemudian dia (ﷺ) berkata, “Aku memohon Rubbku dan bersyafaat untuk umatku, dan Dia memberiku sepertiga dari mereka. Jadi saya kembali bersujud untuk berterima kasih kepada Rubb saya. Kemudian aku mengangkat kepalaku dan memohon rubbku untuk umatku, dan Dia memberiku sepertiga lagi dari umatku. Sekali lagi aku mengangkat kepalaku dan memohon rubbku untuk umatku dan Dia memberiku sepertiga terakhir dari umatku. Jadi aku bersujud karena rasa syukur di hadapan Rubbku.” [Abu Dawud].

Bab : Keunggulan Berdiri dalam Doa di Malam Hari

Aisyah -raḍiyallāhu 'anhu-

Nabi (ﷺ) terus berdiri (dalam shalat) begitu lama sehingga kulit kakinya akan retak. Aku bertanya kepadanya: “Mengapa kamu melakukan ini, padahal kamu telah diampuni dari dosa-dosamu yang dulu dan yang terakhir?” Dia berkata, “Bukankah aku harus menjadi hamba Allah yang bersyukur?” (Al-Bukhari dan Muslim)

Ali -raḍiyallāhu 'anhu-

Nabi (ﷺ) mengunjungi saya dan Fatimah -raḍiyallāhu 'anhu 'anhu- suatu malam dan berkata, “Apakah kamu tidak melaksanakan shalat (di malam hari)?” (Al-Bukhari dan Muslim).

Salim bin 'Abdullah bin 'Umar bin Al-Khattab -raḍiyallāhu 'anhu- melaporkan, atas wewenang ayahnya, bahwa Rasulullah (ﷺ) berkata, “Sungguh orang yang sangat baik 'Abdullah! Kalau saja dia bisa melakukan shalat opsional di malam hari.” Salim mengatakan bahwa setelah itu, (ayahnya) 'Abdullah tidur sangat sedikit di malam hari. (Al-Bukhari dan Muslim)

Abdullah bin Amr bin Al-As -raḍiyallāhu 'anhu- melaporkan

Rasulullah SAW (ﷺ) berkata kepadaku, “Janganlah kamu seperti orang itu wahai Abdullah! Dia biasa berdoa di malam hari, lalu berhenti berlatih.” (Al-Bukhari dan Muslim).

Abdullah bin Mas'ud -raḍiyallāhu 'anhu- melaporkan

Disebutkan di hadapan Nabi (ﷺ) tentang seorang pria yang tidur sepanjang malam sampai pagi. Rasulullah SAW (ﷺ) berkata, “Dia adalah orang yang di telinganya Setan buang air kecil.” [Al-Bukhari dan Muslim] .n

Abu Hurairah -raḍiyallāhu 'anhu- melaporkan

Rasulullah SAW (ﷺ) berkata, “Ketika salah satu dari kalian tidur, setan mengikat tiga simpul di belakang lehernya. Dia membacakan mantra ini di setiap simpul: 'Anda memiliki malam yang panjang, jadi tidurlah. ' Jika dia bangun dan mengingat Allah, satu simpul dilonggarkan. Jika dia melakukan wudu, simpul (kedua) dilonggarkan; dan jika dia melakukan shalat, (semua) simpul dilonggarkan (semua). Dia memulai paginya dengan suasana hati yang bahagia dan segar; jika tidak, dia bangun dengan semangat buruk dan keadaan lamban.” (Al-Bukhari dan Muslim)

Abdullah bin Salam -raḍiyallāhu 'anhu-

Rasulullah SAW bersabda, “Wahai manusia, berikanlah salam, beri makan (orang miskin dan miskin) dan lakukanlah shalat ketika orang lain sedang tidur sehingga kamu masuk surga dengan selamat.” ﷺ [At-Tirmidhi].

Abu Hurairah -raḍiyallāhu 'anhu- melaporkan

Rasulullah SAW bersabda, “Bulan terbaik untuk berpuasa setelah Ramadhan adalah Muharram, dan shalat terbaik setelah shalat yang ditentukan adalah shalat di malam hari.” ﷺ [Muslim].

Ibnu Umar -raḍiyallāhu 'anhu-

Rasulullah SAW bersabda, “Shalat pada malam hari harus terdiri dari pasangan, tetapi jika kamu takut pagi sudah dekat, maka shalat satu raka'at sebagai witir.” ﷺ (Al-Bukhari dan Muslim)

Ibnu Umar -raḍiyallāhu 'anhu-

Nabi (ﷺ) melaksanakan shalat malam berpasangan (yaitu raka'at) dan menjadikannya angka ganjil dengan mengamati satu raka'at (sebagai Witr). (Al-Bukhari dan Muslim)