Kitab Kebajikan

كتاب الفضائل

Bab : Keunggulan Mengamati Saum pada Hari 'Arafat, 'Asyura' dan Tasu'a (yaitu, 9 Muharram)

Abu Qatadah -raḍiyallāhu 'anhu-

Rasulullah SAW (ﷺ) ditanya tentang perayaan Saum (puasa) pada hari Arafah. Beliau berkata, “Itu adalah penebusan atas dosa-dosa tahun sebelumnya dan tahun yang sekarang.” [Muslim].

Ibnu Abbas -raḍiyallāhu 'anhu-

Rasulullah SAW (ﷺ) melaksanakan puasa pada hari Asyura dan memerintahkan kami untuk berpuasa pada hari ini. (Al-Bukhari dan Muslim).

Abu Qatadah -raḍiyallāhu 'anhu-

Rasulullah SAW (ﷺ) ditanya tentang melaksanakan puasa pada hari kesepuluh Muharram, dan dia menjawab, “Ini adalah penebusan atas dosa-dosa tahun sebelumnya.” [Muslim].

Ibnu Abbas -raḍiyallāhu 'anhu-

Rasulullah SAW (ﷺ) berkata, “Jika saya tetap hidup sampai tahun berikutnya, saya juga akan berpuasa pada tanggal 9 Muharram.” [Muslim].

Bab : Keinginan Puasa Enam Hari di Bulan Syawal

Abu Ayyub -raḍiyallāhu 'anhu-

Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa melaksanakan puasa di bulan Ramadhan, dan juga melaksanakan As-Saum selama enam hari di bulan Syawal, seolah-olah dia telah menjalankan As-Saum sepanjang tahun.” ﷺ [Muslim].

Bab : Keinginan Mengamati Saum (Puasa) pada hari Senin dan Kamis

Abu Qatadah -raḍiyallāhu 'anhu-

Rasulullah (ﷺ) ditanya tentang puasa pada hari Senin. Dia berkata, “Itulah hari di mana aku dilahirkan dan hari di mana aku menerima wahyu.” [Muslim].

Abu Hurairah -raḍiyallāhu 'anhu- melaporkan

Rasulullah SAW (ﷺ) berkata, “Perbuatan manusia disajikan (kepada Allah) pada hari Senin dan Kamis. Jadi saya suka bahwa tindakan saya disajikan saat saya berpuasa.” [At-Tirmidhi].

'Aisyah -raḍiyallāhu 'anhu- kamu melaporkan

Rasulullah SAW (ﷺ) biasa berpuasa pada hari Senin dan Kamis. [At-Tirmidhi].

Bab : Keinginan Mengamati Tiga Hari Puasa Setiap Bulan

Abu Hurairah -raḍiyallāhu 'anhu- melaporkan

Teman saya (Rasulullah SAW) (ﷺ) memerintahkan saya untuk berpuasa selama tiga hari setiap bulan, melakukan dua shalat raka'at (opsional) pada pagi hari dan melakukan shalat Witr sebelum tidur. (Al-Bukhari dan Muslim)

Abud-Darda -raḍiyallāhu 'anhu-

Sahabat saya (Rasulullah saw) (ﷺ) memerintahkan saya untuk berpuasa selama tiga hari setiap bulan, melakukan dua kali shalat raka'at (opsional) pada pagi hari, dan melakukan shalat Witr sebelum tidur. (Al-Bukhari dan Muslim)

Abdullah bin Amr bin Al-As -raḍiyallāhu 'anhu- melaporkan

Rasulullah SAW (ﷺ) berkata, “Menjalankan saum (puasa) pada tiga hari setiap bulan setara dengan puasa sebulan penuh.” (Al-Bukhari dan Muslim)

Mu'adhah Al-'Adawiyah -raḍiyallāhu 'anhu- melaporkan

Aku bertanya kepada 'Aisha -raḍiyallāhu 'anhu- Apakah Rasulullah (ﷺ) biasa melakukan puasa selama tiga hari setiap bulan? Dia menjawab, “Ya.” Saya bertanya, “Pada hari manakah di bulan itu dia berpuasa?” Dia menjawab bahwa dia tidak keberatan pada hari mana dalam bulan dia berpuasa. [Muslim].

Abu Dharr -raḍiyallāhu 'anhu-

Rasulullah SAW bersabda, “Jika kamu ingin melaksanakan saum pada tiga hari dalam sebulan, maka puasalah pada tanggal tiga belas, keempat belas dan lima belas bulan (lunar).” ﷺ [At-Tirmidhi].

Qatadah bin Milhan -raḍiyallāhu 'anhu- melaporkan

Rasulullah (ﷺ) mengarahkan kami untuk melakukan puasa saum pada tanggal tiga belas, keempat belas dan lima belas bulan (lunar). [Abu Dawud].

Ibnu Abbas -raḍiyallāhu 'anhu-

Itu adalah praktik Rasulullah (ﷺ) untuk tidak menghilangkan puasa pada 'hari-hari cerah' apakah dia tinggal di suatu tempat atau dalam perjalanan. [An-Nasa'i].

Bab : Manfaat Memberikan Sesuatu Kepada Orang Yang Mengamati Saum (Puasa) karena Berbuka Puasa

Zaid bin Khalid Al-Juhani -raḍiyallāhu 'anhu- melaporkan

Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa memberi orang yang berpuasa sesuatu untuk berbuka puasa, akan mendapatkan pahala yang sama dengan orang yang berpuasa, tanpa mengurangi pahala yang terakhir.” ﷺ [At-Tirmidhi].

Umm 'Umarah Al-Ansariyah -raḍiyallāhu 'anhu- melaporkan

Suatu kali Nabi (ﷺ) mengunjungi kami dan saya menyajikannya makanan. Dia (ﷺ) meminta saya untuk makan. Saya menjawab bahwa saya mengamati (opsional) dengan cepat. Dia (ﷺ) berkata, “Ketika orang makan oleh seseorang yang berpuasa, para malaikat terus meminta ampun kepada Allah untuk orang itu sampai mereka kenyang.” [At-Tirmidhi].

Anas -raḍiyallāhu 'anhu- melaporkan

Nabi (ﷺ) datang mengunjungi Sa'd bin 'Ubadah -raḍiyallāhu 'anhu- yang mempersembahkan roti dan minyak zaitun kepadanya. Nabi (ﷺ) memakannya dan berkata, “Para pengamat puasa telah berbuka bersama Anda (ini adalah terjemahan harfiah, tetapi artinya adalah: 'Semoga Allah membalas Anda karena memberi makan orang yang berpuasa dengan makanan untuk berbuka puasa'); orang-orang yang saleh telah memakan makanan Anda dan para malaikat memohon berkah kepada Anda.” [Abu Dawud].