Bab tentang Doa

كتاب الدعوات عن رسول الله صلى الله عليه وسلم

Bab : Barangsiapa di antara kamu pintu permohonan terbuka

Itu diceritakan kepada kami oleh Al-Qasim bin Dinar Al-Kufi (yang berkata)

“Ishaq bin Mansur menceritakan kepada kami, dari Israel” dengan (rantai lain) Bilal menceritakan bahwa Rasulullah (ﷺ) bersabda: “Berpeganglah pada Qiyam al-Lail, karena itu adalah praktik orang-orang yang saleh di hadapanmu, dan sesungguhnya Qiyam al-Lail adalah sarana untuk mendekat kepada Allah, alat pencegahan dosa, penebusan atas perbuatan buruk, dan penghalang untuk tubuh melawan penyakit.”

Bab : “Umur (orang-orang di) bangsaku adalah antara enam puluh sampai tujuh puluh”

Abu Hurairah menceritakan, mengatakan

Rasulullah SAW bersabda: “Umur umatku adalah antara enam puluh sampai tujuh puluh, dan yang paling kecil dari mereka adalah orang-orang yang melampaui itu.” ﷺ

Bab : “Ya Tuhanku, tolonglah aku dan janganlah kamu menolongku.

Ibnu Abbas dijo

Rasulullah SAW berdoa: “Ya Tuhanku, tolonglah aku dan janganlah kamu menolongku, dan berilah aku kemenangan dan janganlah kamu memberi kemenangan atas aku, rencanakan untukku dan jangan bersekongkol melawanku, tunjukkanlah aku dan beri petunjuk bagiku, berilah aku kemenangan atas orang-orang yang melampaui aku. ﷺ Tuhanku, buatlah aku selalu bersyukur kepada-Mu, selalu mengingat Engkau, selalu takut kepada-Mu, selalu taat kepada-Mu, selalu rendah hati kepada-Mu, sering berbalik dan kembali kepada-Mu. Tuhanku, terimalah pertobatanku, basuhlah dosaku, jawab panggilanku, tegaskan buktiku, tegaskan lidahku, bimbing hatiku, dan singkirkan pengkhianatan dadaku (Rabbi a`innī wa lā tu`in `alayya, wanṣurnī wa lā tanṣur `alayya, wamkur lī wa lā tamkur `alayya, wahdinī wa yrilassi-huya Di sini, wanṣurnī `ala man baghā `alayya. Rabbi'alni laka shakkāran, laka dhakkar, laka rahhāban, laka miṭwā`an, laka mukhbitan, ilaika awwāhan munība. Rabi taqabbal tawbatī, waghsil ḥawbatī, wa ajib da`watī, wa thabbit ḥujjatī, wa saddid lisani, wahdi qalbi, waslul sakhimata ṣadri).”

Bab : “Barangsiapa yang berdoa terhadap orang yang menganiaya Dia, maka ia telah menang.”

Aisha menceritakan, berkata

Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa yang berdoa terhadap orang yang menganiaya dirinya, maka dia menang.” ﷺ

Bab : Barangsiapa Mengucapkan Pernyataan Tawhid dengan Rinci Sepuluh Kali

Abu Ayyub Al-Ansari menceritakan bahwa Rasulullah (ﷺ) berkata

“Barangsiapa berkata sepuluh kali: “Tidak seorang pun berhak disembah oleh Allah, hanya tanpa sekutu, kepunyaan-Nya segala yang ada, dan kepunyaan-Nya pujian, [Dia menghidupkan dan mematikan,] dan Dia berkuasa atas segala sesuatu. (Lā ilāha illallāh, waḥdahu lā sharika lahu, lahul-mulku wa lahḥul-amdu, [yuḥyī wa yumītu,] wa huwa `alā kulli shai'in qadīr) 'baginya sama dengan membebaskan empat budak di antara keturunan Isma`il.”

Bab : Pahala: “Kemuliaan bagi Allah sesuai dengan jumlah ciptaan-Nya...”

Saffiyah menceritakan

“Rasulullah (ﷺ) masuk ke atas saya dan sebelum saya ada empat ribu lubang kurma, saya sedang membuat tasbih dengan mereka. Dia berkata: “Kamu telah membuat Tasbih dengan ini? Bukankah haruskah aku mengajarkan kepadamu apa yang lebih dari apa yang kamu buat Tasbih?” Maka aku berkata: “Sesungguhnya, ajarilah aku.” Maka beliau berkata: “Katakanlah: Maha Suci Allah menurut jumlah ciptaan-Nya (Subḥān Allahi `adada khalqihi).”

Ibnu Abbas menceritakan dari Juwairiyyah bint Al-Harith, bahwa

Nabi (ﷺ) melewatinya ketika dia berada di tempat shalat, kemudian Nabi (ﷺ) melewatinya menjelang tengah hari, lalu dia (ﷺ) berkata kepadanya: “Kamu tidak berhenti berada dalam keadaan ini?” Dia berkata: “Ya.” Beliau berkata: “Tidakkah aku mengajarkan kepadamu kata-kata untuk mengatakan: 'Kemuliaan Allah menurut jumlah ciptaan-Nya, Kemuliaan Allah menurut jumlah ciptaan-Nya, Kemuliaan Allah menurut jumlah ciptaan-Nya (Subḥān Allahi `adada khalqihi, Subḥān Allāhi `adada khalqihi, Subḥān Allahi `adada khalqihi). Kemuliaan Allah atas apa yang dikehendaki-Nya, Kemuliaan Allah atas apa yang disenangkan-Nya, Kemuliaan Allah atas apa yang disenangkan-Nya (Subḥān Allāhi riḍā nafsihi, Subḥān Allāhi riḍā nafsihi, Ssubḥān Allāhi riḍā nafsihii). Kemuliaan Allah menurut berat Takhta-Nya, Kemuliaan Allah menurut berat Takhta-Nya, Kemuliaan Allah menurut berat Takhta-Nya (Subḥān Allāhi zinata `Arshihi, Subḥān Allāhi zinata `Arshihi, Subḥān Allāhi zinata `Arshihi). Kemuliaan Allah menurut jumlah Firman-Nya, Kemuliaan Allah menurut jumlah Firman-Nya, Kemuliaan Allah menurut jumlah Firman-Nya (Subḥān Allāhi midāda kalimātihi, Subḥān Allāhi midāda kalimātihi, Subḥān Allāhi midāda kalimātihi). '”

Bab : “Sesungguhnya Allah itu Haib lagi Maha Pemurah...”

Salman Al-Farsi menceritakan bahwa Nabi (ﷺ) berkata

“Sesungguhnya Allah Maha Pemurah, dan ketika seseorang mengangkat tangannya kepada-Nya, Dia merasa terlalu malu untuk mengembalikannya kepadanya dengan kosong dan ditolak.”

Abu Hurairah menceritakan bahwa

Seorang pria memohon dengan kedua jarinya sehingga Rasulullah (ﷺ) berkata: “Buatlah satu, jadikan satu.”

Bab : “Mintalah ampun kepada Allah dan Al-Afiyah...”

Mu'ad bin Rifa`ah menceritakan dari ayahnya, bahwa dia berkata

“Abu Bakar berdiri di atas Minbar, lalu menangis, dan berkata: “Rasulullah (ﷺ) berdiri di atas Minbar pada tahun pertama (Hijrah), kemudian menangis, dan berkata: “Mintalah ampun kepada Allah dan Al-'Afiyah, karena sesungguhnya tidak ada yang diberikan sesuatu yang lebih baik dari Al-'Afiyah. '”

Bab : “Barangsiapa mencari pengampunan, tidak gigih dalam dosa...”

Abu Bakr menceritakan

Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa memohon ampun, ia tidak bersabar dalam dosa, sekalipun ia melakukannya tujuh puluh kali dalam sehari.” ﷺ

Bab

Abu Umamah menceritakan

Bahwa 'Umar bin Al-Khattab -raḍiyallāhu 'anhu- mengenakan jubah baru dan berkata: “Segala puji adalah milik Allah yang mengenakan pakaian yang saya pakai untuk menutupi 'awrah saya, dan apa yang dapat saya percantik dalam hidup saya (al-Ḥamdulillāh, alladhī kasānī mā uwārī bihī `awratī, wa atajammalu, wa atajammalu bihi fī ḥayātī).” Kemudian dia berkata: “Saya mendengar Rasulullah (ﷺ) berkata: 'Barangsiapa mengenakan pakaian baru dan kemudian berkata: “Puji Allah adalah milik Allah yang mengenakan pakaian saya dengan apa yang dapat saya selimuti 'awrah saya dan apa yang saya bisa mempercantik diri saya dalam hidup saya (al-Ḥamdulillāh, alladhī kasānī mā uwārī bihī `awratī, wa atajammalī, wa atajammalī, wa atajammalī u bihī fī ḥayātī)” dan kemudian dia mengambil pakaian yang sudah usang dan memberikannya sebagai sedekah, dia akan berada di bawah penjagaan Allah, perlindungan Allah, dan penutup Allah, hidup dan mati. '”

Bab

Umar bin Al-Khattab menceritakan

Bahwa Nabi (ﷺ) mengirim ekspedisi ke arah Najd. Mereka memperoleh banyak rampasan perang dan kembali dengan cepat. Seorang pria di antara mereka yang tidak keluar berkata: “Kami belum melihat ekspedisi yang lebih cepat sebagai balasan atau lebih besar rampasan daripada ekspedisi ini.” Maka Rasulullah SAW bersabda: “Bukankah haruskah aku mengarahkan kamu kepada kelompok yang lebih besar dalam rampasan dan lebih cepat balasannya? ﷺ Sekelompok orang yang menghadiri shalat as-Subh, kemudian duduk mengenang Allah sampai matahari terbit, karena mereka lebih cepat balasan dan lebih besar rampasan.

Bab

Ibnu Umar menceritakan dari `Umar

bahwa dia meminta izin dari Nabi (ﷺ) tentang umrah, maka dia berkata: “Wahai adik saya, sertakan kami dalam permohonan Anda dan jangan lupakan kami.”

Bab

Ali (raḍiyallāhu 'anhu 'alaihi wa sallam-) menceritakan

Maka datanglah seorang Mukatib kepadanya dan berkata: “Sesungguhnya aku tidak mampu mengerjakan Kitabah-ku, maka tolonglah aku.” Dia berkata: “Bukankah aku harus mengajarimu kata-kata yang diajarkan Rasulullah (ﷺ) kepadaku? Jika kamu mempunyai hutang yang sama dengan gunung Tuan, niscaya Allah akan menggenapkannya untukmu. Beliau bersabda: “Katakanlah: Ya Allah, cukupilah aku dengan halaman-Mu terhadap haraman-Mu, dan buatlah aku bebas dari semua orang selain Engkau (Allahummakfinī biḥalālika `an ḥarāmika, wa aghninī bi faḍlika `aman siwāka).”

Bab : Tentang Permohonan Orang Sakit

Ali dijo

“Saya sakit dan Rasulullah (ﷺ) melewati saya ketika saya berkata: 'Ya Allah, jika waktu saya telah tiba, maka beri saya lega, dan jika itu datang kemudian, maka buatlah hidup saya lebih melimpah, dan jika itu adalah ujian maka buatlah saya sabar. (Allahumma, in kāna ajalī qad ḥaḍara fa ariḥnī, wa in kāna muta'a'ah -khiran fa arfighnī, wa di kāna balā'an fa sabbirni). ' Maka Rasulullah (ﷺ) berkata: “Apa yang kamu katakan?” Dia berkata: “Maka dia mengulangi kepadanya apa yang dia katakan.” Beliau berkata: “Maka dia memukulnya dengan kakinya dan berkata: “Ya Allah, berilah dia kesehatan (Allahumma 'āfihi)” - atau - “Sembuhkanlah dia (isfihi).” - Syu'ba adalah orang yang ragu-ragu. Dia berkata: “Jadi saya tidak menderita penyakit saya lagi.”

Ali menceritakan, berkata

“Setiap kali Nabi (ﷺ) mengunjungi orang sakit, dia akan berkata: “[Ya Allah,] singkirkan bahaya, Tuhan manusia, dan sembuhkan dia, Engkau adalah Penyembuh, tidak ada penyembuhan kecuali kesembuhanmu, penyembuhan yang tidak meninggalkan penyakit ([Allahumma] adh-hibil-ba'sa rabban-nās, washfi antash-shāfi, lāfā shifā I'ah dia shifā'uka shifā'an dan yughādiru saqama). '”

Bab : Tentang Permohonan Al Witr

Ali bin Abi Thalib menceritakan

Nabi (ﷺ) pernah berkata dalam Witernya: “Ya Allah, aku berlindung kepada ampunanmu dari siksa-Mu, dan aku berlindung kepada-Mu dari-Mu, aku tidak mampu memuliakan Engkau sebagaimana Engkau memuji dirimu sendiri (Allāhumma innī a`ūdhu bi-riḍāka min sakhaṭika, wa a`ūdhu bi-mu`āfātika min `uquququtika, wa a`ūdhu bi-mu`āfātika min `uquququq ```uquququtika, wa a`ūdhu bi-mu`āfātika min `uquququq ```uququtika, wa a`ūdhu bi-mu`āfātika min `uquququ“ Wah, wa'ūdhu bika minka, dan dia akan mendatangkan waktu untuk berbuat demikian).”

Bab : Tentang Permohonan Nabi dan Mencari Perlindungan di Akhir Setiap Shalat

Mus'ab bin Sa`d dan `Amr bin Maimun menceritakan

“Sa'd mengajarkan kepada anak-anaknya kata-kata ini seperti Muktib mengajarkan anak-anak, dia berkata: “Sesungguhnya Rasulullah (ﷺ) selalu berlindung dengan mengatakan mereka di akhir (setiap) shalat: Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari pengecut, aku berlindung kepada-Mu dari kekecutan, aku berlindung kepada-Mu dari masa tua yang lemah, dan aku berlindung kepada-Mu dari cobaan. dunia, dan hukuman kubur (Allāhumma innī a`ūdhu bika minal-jubn, wa a`ūdhu bika minal-bukhl, wa a`ūdhu bika min ardhalil-`umur, wa a`ūdhu bika min fitnatid-dunya wa `adhābil qabr). '”

Aisha bint Sa`d bin Abi Waqqa menceritakan dari ayahnya,

bahwa dia masuk bersama Rasulullah (ﷺ) ke atas seorang wanita, sebelum dia ada biji kurma - atau dia berkata - batu - yang dengannya dia akan membuat Tasbih. Jadi dia (ﷺ) berkata: “Bukankah aku harus memberitahumu tentang apa yang lebih mudah bagimu daripada ini, dan lebih baik? Maha Suci Allah menurut jumlah apa yang Dia ciptakan di langit, dan kemuliaan Allah dengan jumlah apa yang Dia ciptakan di bumi, dan kemuliaan Allah menurut jumlah yang ada di antara itu, dan kemuliaan Allah menurut jumlah apa yang akan Dia ciptakan. Dan Allah Maha Besar, sama dengan itu. Segala puji adalah milik Allah, dalam jumlah yang sama dengan itu, dan tidak ada kekuatan atau kekuatan kecuali Demi Allah, dalam jumlah yang sama dengan itu (Subḥān Allahi `adada mā khalaqa fis-samā' wa subḥān Allahi `adada mā khalaqa fil-arā, wa subḥān Alloh `adada adalah salah satu dari Allah, yang berhak kepada Allah, yaitu Allah yang beriman kepada Allah, dan Allah akan berbuat demikian, dan Allah akan beribadah.”