Buku tentang Kebajikan Jihad

كتاب فضائل الجهاد عن رسول الله صلى الله عليه وسلم

Bab : Apa Yang Telah Terkait Tentang Keutamaan Jihad

Narasi dari Abu Hurairah

“Dikatakan, 'Wahai Rasulullah, apakah yang setara dengan jihad? ' Dia berkata: “Sesungguhnya kamu (manusia) tidak mampu melakukannya.” Maka mereka mengulanginya dua atau tiga kali, setiap kali ia berkata: “Kamu tidak mampu melakukannya.” Kemudian dia berkata untuk ketiga kalinya: “Contoh mujahid di jalan Allah adalah seperti orang yang berpuasa dan berdiri (dalam shalat) dan tidak bersantai dari shalat dan tidak berpuasa, sampai Mujahid di jalan Allah kembali.”

Ada narasi tentang topik ini dari Ash-Shifa', 'Abdullah bin Hubshi, Abu Musa', Abu Sa'eed, Umm Malik Al-Bahziyyah, dan Anas.

Hadis ini adalah Hasan Sahih. Dan telah dilaporkan melalui lebih dari satu rute dari Abu Hurairah dari Nabi (ﷺ).

Narasi Anas bin Malik

Rasulullah SAW bersabda: “Artinya: Allah Maha Perkasa dan Mahakuasa Dia berfirman: 'Mujahid di jalan-Ku, dia mendapat jaminan dari-Ku. ﷺ Jika aku menangkapnya, aku akan mewarisi surga, dan jika aku mengembalikannya, aku mengembalikannya dengan pahala atau rampasan perang.”

[Beliau berkata:] Hadis ini adalah Gharib Sahih dari jalur ini.

Bab : Apa Yang Telah Terkait Tentang Kebajikan Orang Yang Meninggal Menjaga Perbatasan Dari Musuh

Narasi dari Fadalah bin 'Ubaid

Bahwa Rasulullah (ﷺ) berkata: “Setiap orang yang mati dimeteraikan perbuatan. Kecuali orang yang mati menjaga perbatasan dari musuh, di jalan Allah. Sesungguhnya amal-amalnya bertambah baginya sampai hari kiamat, dan dia aman dari kesengsaraan kubur. Dan saya mendengar Rasulullah (ﷺ) berkata: “Mujahid adalah orang yang berjuang melawan jiwanya sendiri.”

[Abu 'Eisa berkata:] Ada narasi tentang topik ini dari 'Uqbah bin 'Amir dan Jabir.

Hadis Fadalah adalah Hadis Hasan Sahih.

Bab : Apa Yang Terkait Tentang Kebajikan Puasa Di Jalan Allah

Diriwayatkan oleh Abu Al-Aswad

Dari 'Urwah [bin Az-Zubair] dan Sulaiman bin Yasar, yang mereka melaporkan kepadanya dari Abu Hurairah bahwa Nabi (ﷺ) berkata: “Barangsiapa berpuasa sehari di jalan Allah, Allah akan menjauhkannya dari neraka pada tujuh puluh musim gugur.” Salah satu dari mereka berkata “tujuh puluh” dan yang lainnya berkata: “empat puluh”.

[Abu 'Isa berkata:] Hadis ini adalah hadis Gharib dari jalur ini. Nama Abu Al-Aswad adalah Muhammad bin 'Abdur-Rahman bin Nawfal Al-Asadi Al-Madani.

Ada narasi tentang topik ini dari Abu Sa'eed, Anas, 'Uqbah bin 'Amir, dan Abu Umamah

Narasi dari Abu Sa'id Al Khudri

Rasulullah SAW bersabda: “Seorang penyembah tidak berpuasa sehari di jalan Allah kecuali bahwa hari itu (puasa) menjauhkan api dari wajahnya dengan tujuh puluh musim gugur.” ﷺ

[Abu 'Isa berkata:] Hadis ini adalah Hasan Sahih.

Narasi dari Abu Umamah Al-Bahili

Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa berpuasa sehari di jalan Allah, niscaya Allah akan menempatkan antara dia dan neraka sebuah parit yang jaraknya sama dengan jarak antara langit dan bumi.” ﷺ

Hadis ini adalah Gharib sebagai narasi dari Abu Umamah.

Bab : Apa Yang Terkait Tentang Keutamaan Menghabiskan Uang di Jalan Allah

Narasi dari Khuraim bin Fatik

Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa membelanjakan uang di jalan Allah, maka itu tercatat baginya tujuh ratus kali lipat.” ﷺ

[Abu 'Eisa berkata:] Ada sesuatu tentang topik ini dari Abu Hurairah.

Hadis ini adalah Hasan, kita hanya mengetahuinya dari narasi Ar-Rukain bin Ar-Rabi' (seorang narator dalam rantai hadis ini)

Bab : Apa Yang Terkait Tentang Keutamaan Pelayanan Di Jalan Allah

Narasi 'Adi bin Hatim At-Tai

Bahwa dia bertanya kepada Rasulullah (ﷺ), “Sedekah mana yang paling berbudi luhur?” Beliau berkata: “Pelayanan seorang hamba di jalan Allah, atau menyediakan naungan kemah, atau naik di jalan Allah.”

[Abu 'Isa berkata:] Hadis ini telah dilaporkan dari Mu'awiyah bin Salih dalam bentuk Mursal. Dan Zaid telah bertentangan tentang bagian dari rantainya.

Dia berkata: Dan Al-Walim bin Jamil telah melaporkan hadis ini dari Al-Qasim Abu 'Abdur-Rahman, dari Abu Umamah, dari Nabi (ﷺ).

Diriwayatkan dari Abu Umamah

Rasulullah SAW bersabda: “Yang paling baik dari pengeluaran sedekah adalah naungan tenda di jalan Allah, atau memberi seorang hamba di jalan Allah, atau menunggang unta di jalan Allah.” ﷺ

[Abu 'Isa berkata:] Hadis ini adalah Hasan Gharib Sahih, dan itu lebih tepat bagiku daripada narasi Mu'awiyah bin Salih.

Bab : Apa Yang Telah Terkait Tentang Orang Yang Mempersiapkan Pejuang

Diriwayatkan oleh Zaid bin Khalid Al-Juhani

Rasulullah SAW (ﷺ) berkata, “Barangsiapa mempersiapkan seorang pejuang di jalan Allah, dia telah berpartisipasi dalam ekspedisi militer, dan siapa pun yang merawat keluarga seorang pejuang, dia telah berpartisipasi dalam ekspedisi militer.”

[Abu 'Isa berkata:] Hadis ini adalah Hasan Sahih, dan telah dilaporkan melalui lebih dari satu rute.

Diriwayatkan oleh Zaid bin Khalid Al-Juhani

Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa mempersiapkan seorang pejuang di jalan Allah, atau merawat keluarga seorang pejuang, maka dia telah berpartisipasi dalam ekspedisi militer.” ﷺ

[Abu 'Isa berkata:] Hadis ini adalah Hasan Sahih.

Diriwayatkan oleh Zaid bin Khalid Al-Juhani

Bahwa Nabi (ﷺ) mengatakan hal yang sama.

Diriwayatkan oleh Zaid bin Khalid Al-Juhani

Rasulullah SAW (ﷺ) berkata, “Barangsiapa mempersiapkan seorang pejuang di jalan Allah, dia telah berpartisipasi dalam ekspedisi militer, dan siapa pun yang mengawasi keluarga seorang pejuang, dia telah berpartisipasi dalam ekspedisi militer.”

[Abu 'Isa berkata:] Hadis ini adalah Hasan Sahih.

Bab : Apa yang Terkait Tentang Kebajikan Orang Yang Kedua Kakinya Menjadi Berdebu di Jalan Allah

Narasi Yazid bin Abu Maryam

“Abayah bin Rifa'ah bin Rafi' menemuiku saat aku sedang berjalan menuju shalat Jumat. Musa berkata: “Berilah kabar gembira, sesungguhnya langkah kakimu ini ada di jalan Allah. Saya mendengar Abu 'Abs berkata: “Rasulullah (ﷺ) berkata, 'Barangsiapa yang membuat kedua kakinya berdebu di jalan Allah, maka mereka dilarang masuk neraka. '”

[Abu 'Isa berkata:] Hadis ini adalah Hasan Sahih Gharib. Nama Abu 'Abs adalah 'Abdur-Rahman bin Jabr. Ada narasi tentang topik ini dari Abu Bkar dan seorang pria dari Sahabat Nabi (ﷺ).

Dia berkata: Yazid bin Abi Maryam adalah seorang pria dari Ash-Sham. Al-Walid bin Muslim, Yahya bin Hamzah, dan beberapa orang lain di antara orang-orang Ash-Sham melaporkan darinya.

Buraid bin Abi Maryam adalah bentuk Al-Kufah. Ayahnya adalah salah satu sahabat Nabi (ﷺ) yang bernama Malik bin Rabi'ah. [Buraid bin Abi Maryam mendengar dari Anas bin Malik. Abu Ishaq Al-Hamdani, 'Ata bin as-Sa'ib, Yunus bin Abi Ishaq, dan Shu'bah melaporkan hadits dari Buraid bin Abi Maryam].

Bab : Apa Yang Terkait Tentang Kebajikan Debu Di Jalan Allah

Narasi dari Abu Hurairah

Rasulullah SAW bersabda, “Seseorang yang menangis karena takut kepada Allah tidak akan masuk neraka sampai susu kembali ke ambing. Dan debu di jalan Allah dan asap neraka tidak akan menyatu.” ﷺ

[Abu 'Isa berkata:] Hadis ini adalah Hasan Sahih. Muhammad bin 'Abdur-Rahman adalah budak Abu Talhah yang dibebaskan, dan dia berasal dari Madinah.

Bab : Apa Yang Terkait Tentang Keutamaan Mengembangkan Rambut Beruban Di Jalan Allah

Narasi Syurahbil bin As-Samt

“Wahai Ka'b bin Murrah! Ceritakanlah sesuatu yang berasal dari Rasulullah (ﷺ), dan berhati-hatilah. Dia berkata: “Saya mendengar Nabi (ﷺ) berkata: “Barangsiapa mengembangkan rambut beruban dalam Islam, itu akan menjadi cahaya darinya pada hari kiamat.”

[Abu 'Eisa berkata:] Ada sesuatu tentang topik ini dari Fadalah bin 'Ubaid dan 'Abdullah bin 'Amr. Narasi Ka'b bin Murrah dilaporkan seperti ini dari al-A'mash, dari 'Amr bin Murrah.

Hadis ini dilaporkan dari Mansur, dari Salim bin Abu Al-Ja'd, dan dia memasukkan seorang pria di antara dia dan antara Ka'b bin Murrah dalam rantai. Dia disebut: “Ka'b bin Murrah,” dan dia disebut: “Murrah bin Ka'b Al-Bahzi,” dan yang dikenal di antara sahabat Nabi (ﷺ) adalah Ka'b bin Murrah Al-Bahzi, dia melaporkan beberapa hadits dari Nabi (ﷺ).

Diriwayatkan oleh Amr bin 'Abasah

Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa yang beruban di jalan Allah, niscaya ia menjadi cahaya pada hari kiamat. ﷺ

[Abu 'Isa berkata:] Hadis ini adalah Hasan Sahih Gharib. Adapun Haiwah bin Shuraih, (sisa namanya adalah) Ibn Yazid Al-Himsi.

Bab : Apa yang Terkait Tentang Orang yang Memelihara Dan Menyiapkan Kuda di Jalan Allah

Narasi dari Abu Hurairah

Rasulullah SAW bersabda: “Rambut kuda mengandung kebaikan sampai hari kiamat. ﷺ Kuda itu untuk tiga (tujuan): itu adalah pahala untuk satu orang, dan untuk satu orang tempat berlindung (dari kemiskinan), dan itu adalah beban dari satu orang. Adapun orang yang mendapatkannya untuk jalan Allah dan kemudian menyiapkannya untuk itu, maka itu adalah pahala baginya, tidak ada yang hilang di dalam perutnya kecuali Allah menuliskannya untuknya sebagai pahala.

[Abu 'Isa berkata:] Hadis ini adalah Hasan Sahih. Malik bin Anas menceritakan serupa dengan Hadis ini dari Zaid bin Aslam dari Abu Salih dari Abu Hurairah, dari Nabi (ﷺ).

Bab : Apa Yang Telah Terkait Tentang Keutamaan Panahan Di Jalan Allah

Rantaian lain dari 'Abdullah bin Al-Azraq, dari 'Uqbah bin 'Amir [Al-Juhani] dari Nabi (ﷺ) dengan makna yang sama. [Abu 'Eisa berkata

] Ada narasi tentang topik ini dari Ka'b bin Murrah, 'Amr bin 'Abasah, dan 'Abdullah bin 'Amr. Hadis ini adalah Hasan Sahih.