Buku tentang Pemurnian

كتاب الطهارة عن رسول الله صلى الله عليه وسلم

Bab : Apa Yang Terkait Tentang Menyeka Imamah

Ibnu Al-Mughirah bin Shu'bah menceritakan dari ayahnya

“Nabi melakukan Wudu dan menghapus Khuff dan Imamah.” Abu Bakr (salah seorang pembicara) berkata: “Dan sesungguhnya aku mendengarnya dari Ibnu Al Mughirah.”

BiLai menceritakan

“Nabi menghapus Khuff dan Khimar.”

Abu Ubaidah bin Muttammad bin Ammar bin Yasir dijo

“Saya bertanya kepada Jabir bin Abdullah tentang menyeka Khuff. Dia berkata, “Wahai keponakanku! Itu adalah sunnah.” [Dia berkata:] “Dan aku bertanya kepadanya tentang menyeka lmamah. Dia berkata, “[Usap rambutnya dengan air].”

Bab : Apa Yang Telah Terkait Tentang Ghusl Untuk Janabah

Ibnu Abbas menceritakan bahwa bibinya dari pihak ibu Maimunah berkata

“Saya menyiapkan air untuk Nabi untuk melakukan Ghusl untuk Janabah. Maka ia membalikkan bejana itu dengan tangan kirinya, (menuangkan air) ke kanan. Kemudian dia mencuci tangannya. Kemudian dia memasukkan tangannya ke dalam bejana untuk menuangkan air ke area pribadinya, lalu dia menggosok tangannya ke dinding, atau tanah. Kemudian dia membilas mulutnya dan mencuci hidungnya dengan memasukkan air dan meniupkannya, dan mencuci muka dan lengannya. Kemudian dia menuangkan air ke atas kepalanya tiga kali, lalu dia menuangkan air ke seluruh tubuhnya, lalu dia pindah dari tempatnya dan membasuh kakinya.”

Aisha menceritakan

“Ketika Utusan Aliah ingin melakukan Ghusl untuk Janabah, dia akan mulai dengan mencuci tangannya sebelum memasukkannya ke dalam bejana. Kemudian dia akan mencuci area pribadinya, dan melakukan wudu (seperti yang dilakukan) untuk shalat. Kemudian dia akan membasahi rambutnya dengan air, lalu dia akan menuangkan air ke atas kepalanya dengan tangannya tiga kali.”

Bab : Haruskah Seorang Wanita Membatalkan Rambutnya Untuk Ghusl?

Umm Salamah dinarasikan

“Aku berkata, 'Wahai Rasulullah! Saya wanita dengan kepang ketat di kepala saya, haruskah saya melepaskannya untuk melakukan Ghusl untuk Janabah? Dia berkata: “Tidak. Cukuplah bahwa kamu hanya menuangkan tiga sendok air (dengan tangan dipegang) ke atas kepalamu, lalu menuangkan air ke seluruh tubuhmu, untuk dimurnikan.” Atau dia berkata: “Maka kamu akan disucikan.”

Bab : Apa Yang Telah Terkait Tentang “Di Bawah Setiap Rambut Adalah Pengotor Seksual.”

Abu Hurairah menceritakan bahwa

Rasulullah SAW bersabda: “Di bawah setiap rambut ada kotoran seksual, jadi cuci (semua) rambut dan bersihkan kulit.”

Bab : [Apa yang Sudah Terkait] Tentang Wudu' Setelah Ghusl

Aisha menceritakan

“Nabi tidak akan melakukan wudu setelah Ghusl.”

Bab : Apa yang Telah Terkait: Ketika Dua Organ yang Disunat Bertemu, Ghusl Diperlukan.

Aisha menceritakan

“Apabila orang yang disunat bertemu dengan orang yang disunat, maka memang diperlukan Ghusl. Saya dan Rasulullah melakukan itu, maka kami melaksanakan ghusl.”

Aisha menceritakan bahwa

Rasulullah SAW bersabda: “Ketika orang yang disunat bertemu dengan orang yang disunat maka diperlukan Ghusl.”

Bab : Apa Yang Telah Terkait Bahwa 'Air Adalah Untuk Air'

Ubayy bin Ka'b menceritakan

“Air adalah untuk air,” hanya diizinkan pada awal Islam. Maka itu dilarang.”

Ma'mar menceritakan

Narasi serupa (sebagai Hadis no. 110) dari, Az-Zuhri, dengan rantai ini.

Ibnu Abbas dijo

“Air adalah untuk air” hanya tentang mimpi basah.”

Bab : [Apa Yang Telah Terkait] Tentang Seseorang Yang Bangun Untuk Menemukan Basah, Tapi Dia Tidak Ingat Memiliki Mimpi Basah

Aisha menceritakan

“Nabi ditanya tentang seorang pria yang menemukan basah dan dia tidak ingat pernah mengalami mimpi basah. Maka dia berkata: “Dia harus melakukan Ghusl. Dan (ditanya) tentang seorang pria yang bermimpi basah tetapi tidak menemukan basah, maka dia berkata: “Tidak diperlukan ampun darinya.” Umm Salamah berkata: “Wahai Rasulullah! Apakah wanita itu diharuskan melakukan Ghusl jika dia melihat itu? ' Dia menjawab: “Ya. Sesungguhnya perempuan adalah sekutu laki-laki.”

Bab : Apa yang Terkait Tentang Al-Mani Dan Al-Madhi

Ali menceritakan

“Saya bertanya kepada Nabi tentang Al-Madhi. Dia berkata: “Karena Al-Madhi adalah Wudu, dan untuk Ai-mani adalah Ghusl.”

Bab : [Apa yang Terkait] Tentang Al-Madhi Yang Menyentuh Pakaian

Sahl bin Hunaif dijo

“Saya menderita kasus Al-Madhi yang parah dan meresahkan. Saya sering melakukan Ghusl karena itu. Maka aku memberitahukan hal itu kepada Rasulullah dan bertanya kepadanya tentang hal itu. Dia berkata: “Kamu hanya perlu melakukan Wudu untuk itu.” Aku berkata: “Wahai Rasulullah! Bagaimana kalau itu masuk ke pakaianku?” Beliau berkata: “Cukuplah bagimu untuk mengambil segenggam air dan menaburkannya ke dalam pakaianmu di mana pun kamu melihat bahwa itu telah menyentuhnya.”

Bab : [Apa Yang Telah Terkait] Tentang Ai-mani Yang Menyentuh Pakaian

Hammam bin Ai-Harith diceritakan

“Aisha memiliki seorang tamu yang kepadanya dia meminjamkan bungkus kuning untuknya untuk tidur. Dia memiliki mimpi basah, dan terlalu malu untuk mengirimkannya kepadanya sementara jejak mimpi basah hadir di atasnya. Maka dia menenggelamkannya (mencucinya) dalam air, lalu dia mengirimkannya kepadanya. Aisha berkata, “Mengapa dia merusak pakaian kami? Sudah cukup baginya untuk mengikisnya dengan jari-jarinya. Kadang-kadang saya akan mengikisnya dari pakaian Rasulullah dengan jari-jari saya.”

Bab : Mencuci Ai-mani Dari Garmen

Sulaiman bin Yasar menceritakan dari Aisha, bahwa

dia mencuci Mani dari pakaian Rasulullah.

Bab : [Yang Telah Terkait] Tentang Orang Yang Junub Tidur Sebelum Melakukan Ghusl

Aisha menceritakan

“Rasulullah akan tidur ketika dia masih Junub, dan tanpa menyentuh air (melakukan ghusl).”

Abu Ishaq

Ada laporan serupa (seperti no. 1I8) yang diriwayatkan melalui Abu Ishaq.