Doa (Kitab Al-Salat)
كتاب الصلاة
Bab : Waktu untuk Shalat Zurh
Saya akan melakukan shalat siang bersama Rasulullah (ﷺ) dan mengambil segenggam kerikil agar menjadi dingin di tangan saya dan saya meletakkannya (di depan saya) sehingga saya dapat meletakkan dahi saya di atasnya pada saat saya akan bersujud. Saya melakukan ini karena intensitas panas.
Tingkat bayangan ketika Rasulullah shalat (shalat tengah hari) adalah tiga hingga lima kaki di musim panas dan lima hingga tujuh kaki di musim dingin.
Kami berada di perusahaan Nabi (ﷺ). Mu'adhdhin bermaksud menyerukan shalat Zuhr. Dia berkata, “Buatlah lebih dingin. Dia kemudian bermaksud memanggil doa. Dia berkata dua atau tiga kali: Buatlah lebih dingin. Kami kemudian menyaksikan bayang-bayang gundukan. Beliau kemudian berkata: “Panas panas berasal dari gelembung neraka; jadi ketika panas itu keras, bersembahlah (shalat) ketika itu menjadi dingin.
Apabila panas sangat keras, sembahkanlah shalat ketika sudah cukup dingin, karena panas yang dahsyat berasal dari gelembung di atas neraka.
Jabir b. Samurah melaporkan bahwa Bilal biasa memanggil shalat tengah hari ketika matahari telah menurun.
Bab : Waktu Shalat Asr
Anas b. Malik mengatakan Rasulullah (ﷺ) biasa mengucapkan salat 'Asr ketika matahari tinggi dan cerah dan hidup, maka seseorang akan pergi ke al-'Awali dan sampai di sana saat matahari masih tinggi.
Al-'Awali terletak pada jarak dua mil atau tiga (dari Madinah). Dia (narator) berkata: Saya pikir dia berkata: atau empat mil.
Dengan kehidupan matahari berarti Anda dapat menemukan panas di dalamnya.
Rasulullah SAW (ﷺ) akan mempersembahkan shalat Zuhr sementara sinar matahari hadir di apartemennya sebelum naik (tembok).
Kami bertemu dengan Rasulullah (ﷺ) di Madinah. Dia akan menunda sholat sore selama matahari tetap putih dan cerah.
'Ali -raḍiyallāhu 'anhu- melaporkan Rasulullah (ﷺ) berkata pada hari Pertempuran Khandaq (Parit). Mereka (orang-orang yang tidak percaya) menghalangi kami untuk melakukan shalat tengah yaitu shalat asr. Semoga Allah memenuhi rumah-rumah mereka dan kuburan mereka dengan api neraka.
'Aisha memerintahkanku untuk menulis untuknya bagian dari Al-Qur'an. Dia juga menambahkan: Ketika Anda mencapai ayat berikut, beri tahu saya: “Jadilah penjaga doa-doa Anda dan doa paling tengah” (2:238). Ketika saya sampai di sana, saya memberitahunya. Dia meminta saya untuk menulis: “Jadilah penjaga shalat Anda, dan shalat paling tengah, dan doa 'Asr, dan berdirilah dengan pengabdian kepada Allah” (2:238). 'Aisha kemudian berkata: Saya mendengarnya dari Rasulullah (ﷺ).
Rasulullah SAW (ﷺ) biasa melakukan shalat zuhr di tengah hari, dan tidak ada shalat yang lebih sulit bagi para sahabat Rasulullah (ﷺ) daripada yang satu ini. Oleh karena itu diturunkan wahyu: “Jadilah penjaga doa-doamu dan doa yang paling tengah” (2:238). Beliau berkata: “Ada dua salat sebelum itu dan dua salat setelahnya.
Barangsiapa melakukan raka'at shalat 'Asr sebelum matahari terbenam, maka ia telah melaksanakan shalat asr, dan barangsiapa melakukan raka'at shalat fajar, maka ia telah melaksanakan shalat fajar.
Kami mendatangi Anas b. Malik setelah shalat Zuhr. Dia berdiri untuk mengucapkan doa 'Asr. Ketika dia bebas dari shalat, kami menyebutkan kepadanya tentang melaksanakan shalat pada masa awal atau dia sendiri menyebutkannya. Dia berkata: Saya mendengar Rasulullah (ﷺ) berkata: Beginilah cara orang munafik shalat, beginilah cara orang munafik shalat, beginilah cara orang munafik shalat: Dia duduk (melihat matahari), dan ketika matahari menjadi kuning dan berada di antara tanduk iblis, atau di tanduk iblis, dia bangkit dan shalat rakaat dengan cepat, jarang mengingat Allah selama mereka.
Abu Dawud berkata: 'Abdullah b. 'Umar menceritakan kata utira (bukan wutira, artinya binasa). Perselisihan tentang hal ini kembali ke Ayyub. Al-Zuhri melaporkan dari Salim atas otoritas ayah ini dari Nabi (ﷺ) kata 'wutira'.
Menunda shalat 'Asr berarti sinar matahari menjadi kuning di bumi.