Keutamaan Al-Qur'an

كتاب فضائل القرآن

Bab : Bagaimana Wahyu Ilahi diturunkan dan apa yang pertama kali diwahyukan

Diriwayatkan oleh Aisyah dan Ibnu Abbas

Nabi ( ﷺ ) tinggal di Mekkah selama sepuluh tahun, di mana Al-Qur'an diturunkan kepadanya; dan beliau tinggal di Madinah selama sepuluh tahun.

Diriwayatkan oleh Abu Utsman

Saya diberi tahu bahwa Jibril datang kepada Nabi ( ﷺ ) saat Ummu Salamah bersamanya. Jibril mulai berbicara (kepada Nabi). Kemudian Nabi ( ﷺ ) bertanya kepada Ummu Salamah, "Siapakah dia?" Ia menjawab, "Dia adalah Dihya (al-Kalbi)." Ketika Jibril telah pergi, Ummu Salamah berkata, "Demi Allah, aku tidak menganggapnya sebagai orang lain selain dia (yaitu Dihya) hingga aku mendengar khotbah Nabi ( ﷺ ) yang di dalamnya ia memberi tahu tentang berita Jibril." Subnarator bertanya kepada Abu `Uthman: Dari siapakah kamu mendengar itu? Abu `Uthman berkata: Dari Usama bin Zaid.

Diriwayatkan oleh Abu Huraira

Rasulullah ( ﷺ ) bersabda, "Setiap Nabi diberi mukjizat yang karenanya orang-orang beriman, sedangkan mukjizat yang diberikan kepadaku adalah wahyu Ilahi yang diturunkan Allah kepadaku. Maka aku berharap agar para pengikutku akan lebih banyak jumlahnya daripada para pengikut para Nabi lainnya pada Hari Kiamat."

Diriwayatkan oleh Anas bin Malik

Allah menurunkan wahyu-Nya kepada Rasul-Nya secara terus-menerus dan berlimpah selama periode sebelum wafatnya hingga Dia mengangkatnya kepada-Nya. Itulah periode bagian terbesar dari wahyu; dan Rasulullah ( ﷺ ) wafat setelah itu.

Diceritakan Jundub

Suatu hari, Nabi ( ﷺ ) jatuh sakit dan tidak melaksanakan salat malam (salat Tahajud) selama satu atau dua malam. Seorang wanita (istri Abu Lahab) datang kepadanya dan berkata, "Wahai Muhammad! Aku tidak melihat kecuali bahwa setanmu telah meninggalkanmu." Kemudian Allah menurunkan (Surat Ad-Duha): "Demi waktu dzuhur dan malam ketika hari mulai gelap, Tuhanmu tidak meninggalkanmu dan tidak membencimu." (93)

Bab : Al-Qur'an diturunkan dalam bahasa Quraisy dan Arab.

Diriwayatkan oleh Anas bin Malik

(Khalifah Utsman memerintahkan Zaid bin Tsabit, Sa'id bin Al-Ash, Abdullah bin Az-Zubair, dan Abdur-Rahman bin Al-Harits bin Hisyam untuk menulis Al-Qur'an dalam bentuk mushaf, lalu bersabda kepada mereka: "Jika kalian tidak sependapat dengan Zaid bin Tsabit (Al-Anshari) tentang tuturan dialek Arab Al-Qur'an, maka tulislah dengan dialek Quraisy, karena Al-Qur'an diturunkan dengan dialek ini." Maka mereka pun melakukannya.

Diriwayatkan Safwan bin Ya`la bin Umaiya

Ya`la biasa berkata, "Andai saja aku bisa melihat Rasulullah ( ﷺ ) saat beliau sedang mendapatkan wahyu Ilahi." Ketika Rasulullah ( ﷺ ) berada di Al-Ja'rana dan dinaungi oleh kain yang tergantung di atasnya dan beberapa sahabatnya bersamanya, seorang laki-laki yang memakai wewangian datang dan berkata, "Wahai Rasulullah ( ﷺ )! Apa pendapatmu tentang seorang laki-laki yang mengenakan Ihram dan mengenakan jubah setelah mengharumkan tubuhnya dengan wewangian?" Rasulullah ( ﷺ ) menunggu beberapa saat, lalu wahyu Ilahi turun kepadanya. `Umar menunjuk Ya`la, menyuruhnya untuk datang. Ya`la datang dan mendorong kepalanya (ke bawah tirai yang menutupi Rasulullah ( ﷺ )) dan lihatlah! Wajah Rasulullah memerah dan dia terus bernapas dengan berat untuk beberapa saat lalu dia merasa lega. Maka ia berkata, "Di manakah orang yang bertanya kepadaku tentang umrah beberapa waktu lalu?" Orang itu dicari lalu dibawa ke hadapan Nabi ( ﷺ ) yang bersabda (kepadanya), "Adapun bau yang engkau gunakan untuk mengharumkan tubuhmu, maka engkau harus membersihkannya tiga kali, dan untuk jubahmu, maka engkau harus melepaskannya; kemudian lakukanlah dalam umrahmu semua hal yang engkau lakukan dalam haji."

Bab : Koleksi Al-Quran

Diriwayatkan oleh Zaid bin Tsabit

Abu Bakar As-Siddiq memanggilku ketika orang-orang Yamama telah terbunuh (yaitu, sejumlah sahabat Nabi yang berperang melawan Musailima). (Aku pergi kepadanya) dan mendapati `Umar bin Al-Khattab sedang duduk bersamanya. Abu Bakar kemudian berkata (kepadaku), "`Umar telah datang kepadaku dan berkata: "Banyak sekali korban di kalangan Qurra' Al-Qur'an (yaitu mereka yang hafal Al-Qur'an) pada hari Pertempuran Yamama, dan aku khawatir akan lebih banyak lagi korban yang besar di kalangan Qurra' di medan perang lainnya, yang mengakibatkan sebagian besar Al-Qur'an akan hilang. Oleh karena itu, aku sarankan, engkau (Abu Bakar) perintahkan agar Al-Qur'an dikumpulkan." Aku berkata kepada Umar, "Bagaimana mungkin engkau melakukan sesuatu yang tidak dilakukan oleh Rasulullah?" Umar berkata, "Demi Allah, itu adalah proyek yang baik." Umar terus mendesakku untuk menerima usulannya hingga Allah melapangkan dadaku untuk itu dan aku mulai menyadari kebaikan dalam gagasan yang telah disadari oleh Umar." Kemudian Abu Bakar berkata (kepadaku). 'Engkau adalah seorang pemuda yang bijak dan kami tidak memiliki kecurigaan apa pun terhadapmu, dan engkau biasa menulis Wahyu Ilahi untuk Rasulullah ( ﷺ ). Maka hendaklah kamu mencari (naskah-naskah yang terpisah-pisah) Al-Qur'an dan kumpulkanlah dalam satu kitab." Demi Allah, andaikata mereka memerintahkanku untuk memindahkan salah satu gunung, niscaya itu tidak lebih berat bagiku daripada perintah untuk mengumpulkan Al-Qur'an ini. Maka aku berkata kepada Abu Bakar, "Bagaimana engkau akan mengerjakan sesuatu yang tidak pernah dikerjakan oleh Rasulullah ﷺ ?" Abu Bakar menjawab, "Demi Allah, ini adalah proyek yang baik." Abu Bakar terus mendesakku untuk menerima idenya hingga Allah melapangkan dadaku sebagaimana Dia telah melapangkan dada Abu Bakar dan Umar. Maka aku pun mulai mencari Al-Qur'an dan mengumpulkannya dari (apa yang tertulis di) tangkai pohon kurma, batu-batu putih yang tipis, dan juga dari orang-orang yang hafal, hingga aku menemukan ayat terakhir dari Surat At-Taubah (taubat) pada Abi Khuzaima Al-Anshari, dan aku tidak menemukannya pada seorang pun selain dia. Ayat itu adalah: "Sesungguhnya telah datang kepadamu seorang Rasul (Muhammad) dari antara kalian sendiri. Sungguh menyedihkan baginya jika kalian menerima cedera atau kesulitan (hingga akhir Surat-Baraa' (at-Tauba) (9.128-129). Kemudian naskah-naskah lengkap (salinan) Al-Qur'an tetap berada di tangan Abu Bakar sampai ia meninggal, kemudian di tangan `Umar sampai akhir hayatnya, dan kemudian di tangan Hafsa, putri `Umar.

Diriwayatkan oleh Anas bin Malik

Hudhaifa bin Al-Yaman datang kepada `Utsman pada saat penduduk Syam dan penduduk Irak berperang untuk menaklukkan Arminya dan Adharbijan. Hudhaifa khawatir akan perbedaan mereka (penduduk Syam dan Irak) dalam membaca Al-Qur'an, maka ia berkata kepada `Utsman, "Wahai pemimpin orang-orang yang beriman! Selamatkanlah umat ini sebelum mereka berselisih tentang Kitab (Al-Qur'an) sebagaimana yang telah dilakukan oleh orang-orang Yahudi dan Nasrani sebelumnya." Maka `Utsman mengirim pesan kepada Hafsa dengan mengatakan, "Kirimkan kepada kami manuskrip-manuskrip Al-Qur'an agar kami dapat menyusun bahan-bahan Al-Qur'an dalam bentuk salinan yang sempurna dan mengembalikan manuskrip-manuskrip itu kepadamu." Hafsa mengirimkannya kepada `Utsman. `Utsman kemudian memerintahkan Zaid bin Tsabit, `Abdullah bin AzZubair, Sa`id bin Al-As dan `AbdurRahman bin Harits bin Hisham untuk menulis ulang manuskrip-manuskrip itu dalam bentuk salinan yang sempurna. Utsman berkata kepada tiga orang Quraisy, "Jika kalian tidak setuju dengan Zaid bin Tsabit pada suatu bagian dalam Al-Qur'an, tulislah dalam dialek Quraisy, karena Al-Qur'an diturunkan dalam bahasa mereka." Mereka pun melakukannya, dan setelah mereka menulis banyak salinan, Utsman mengembalikan naskah asli kepada Hafsa. Utsman mengirimkan satu salinan dari apa yang telah mereka salin ke setiap provinsi Muslim, dan memerintahkan agar semua bahan Al-Qur'an lainnya, baik yang ditulis dalam manuskrip terpisah-pisah maupun salinan utuh, dibakar.

Zaid bin Tsabit menambahkan, “Ada satu ayat dari Surat Ahzab yang terlewatkan olehku ketika kami menyalin Al-Qur’an. Aku mendengar Rasulullah ( ﷺ ) membacanya. Maka kami pun mencarinya dan menemukannya pada Khuza’ima bin Tsabit Al-Anshari. (Ayat itu)

'Di antara orang-orang yang beriman ada orang-orang yang menepati janjinya kepada Allah.' (33.23)

Bab : Juru tulis Nabi (saw)

Diriwayatkan oleh Zaid bin Tsabit

Abu Bakar memanggilku dan berkata, "Dulu kamu menulis wahyu-wahyu Ilahi untuk Rasulullah ( ﷺ ): Maka carilah (Al-Qur'an dan kumpulkanlah)." Aku mulai mencari-cari Al-Qur'an hingga aku menemukan dua ayat terakhir dari Surat at-Taubah pada Abi Khuza`ima Al-Ansari dan aku tidak dapat menemukan ayat-ayat ini pada siapa pun selain dia. (Ayat-ayat itu adalah): "Sesungguhnya telah datang kepadamu seorang Rasul (Muhammad) dari kalangan kamu sendiri. Sungguh menyedihkan baginya bahwa kamu mendapat suatu musibah atau kesulitan..." (9.128-129)

Diriwayatkan oleh Al-Bara

Telah diturunkan: 'Tidaklah sama orang-orang mukmin yang duduk (di rumah) dengan orang-orang yang berjuang di jalan Allah.' (4.95) Nabi ( ﷺ ) berkata, "Panggil Zaid untukku dan biarkan dia membawa papan, wadah tinta dan tulang belikat (atau tulang belikat dan wadah tinta)."' Kemudian dia berkata, "Tulislah: 'Tidaklah sama orang-orang mukmin yang duduk..", dan pada saat itu `Amr bin Um Maktum, orang buta itu duduk di belakang Nabi ( ﷺ ). Dia berkata, "Wahai Rasulullah! Apa perintahmu untukku (sehubungan dengan ayat di atas) karena aku seorang yang buta?" Maka, sebagai pengganti ayat di atas, diturunkanlah ayat berikut: 'Tidaklah sama orang-orang mukmin yang duduk (di rumah) kecuali orang-orang yang cacat (karena cedera atau buta atau pincang dll.) dengan orang-orang yang berjuang di jalan Allah.' (4.95)

Bab : Al-Qur'an diturunkan untuk dibaca dengan tujuh cara berbeda

Diriwayatkan oleh Abdullah bin Abbas

Rasulullah ( ﷺ ) bersabda, “Jibril membacakan Al-Qur’an kepadaku dengan satu cara. Kemudian aku memintanya (untuk membacanya dengan cara lain), dan terus memintanya untuk membacanya dengan cara-cara lain, dan ia membacanya dengan beberapa cara hingga akhirnya ia membacanya dengan tujuh cara yang berbeda.”

Diriwayatkan dari Umar bin Al-Khattab

Saya mendengar Hisham bin Hakim membaca Surat Al-Furqan pada masa hidup Rasulullah ( ﷺ ) dan saya mendengarkan bacaannya dan memperhatikan bahwa ia membacanya dengan beberapa cara yang berbeda yang tidak diajarkan oleh Rasulullah ( ﷺ ) kepada saya. Saya hendak melompatinya ketika ia sedang shalat, tetapi saya mengendalikan amarah saya, dan ketika ia telah menyelesaikan shalatnya, saya mengalungkan pakaian atasnya di lehernya dan mencengkeramnya dengan pakaian itu dan berkata, "Siapa yang mengajarimu surat ini yang kudengar kau baca?" Ia menjawab, "Rasulullah ( ﷺ ) yang mengajarkannya kepadaku." Saya berkata, "Kau telah berdusta, karena Rasulullah ( ﷺ ) telah mengajarkannya kepadaku dengan cara yang berbeda dari caramu." Jadi saya menyeretnya ke Rasulullah ( ﷺ ) dan berkata (kepada Rasulullah ( ﷺ )), "Saya mendengar orang ini membaca Surat Al-Furqan dengan cara yang tidak kau ajarkan kepadaku!" Atas hal itu Rasulullah bersabda, "Lepaskan dia (Umar)! Bacalah, hai Hisyam!" Kemudian dia membaca dengan cara yang sama seperti yang kudengar dia baca. Kemudian Rasulullah ( ﷺ ) bersabda, "Al-Qur'an diturunkan dengan cara ini," dan menambahkan, "Bacalah, hai Umar!" Aku membacanya sebagaimana yang diajarkannya kepadaku. Rasulullah ( ﷺ ) kemudian bersabda, "Al-Qur'an diturunkan dengan cara ini. Al-Qur'an ini telah diturunkan untuk dibaca dengan tujuh cara yang berbeda, maka bacalah dengan cara mana pun yang lebih mudah bagimu (atau bacalah sebanyak yang mudah bagimu).

Bab : Kompilasi Al-Quran

Diriwayatkan oleh Yusuf bin Mahk

Ketika aku bersama Aisyah, Ummu Mukminin, datanglah seorang dari Irak dan bertanya, "Kain kafan apakah yang paling baik?" Aisyah berkata, "Semoga Allah merahmatimu! Apa pentingnya?" Beliau berkata, "Wahai Ummu Mukminin! Tunjukkanlah kepadaku (al-Qur'anmu?" Aisyah bertanya, "Untuk apa?" Beliau berkata, "Agar dapat menyusun dan menyusun Al-Qur'an sesuai dengannya, karena orang-orang membacanya dengan surat-suratnya yang tidak teratur." Aisyah berkata, "Apa pentingnya bagian mana yang pertama kali kamu baca? (Ketahuilah) bahwa yang pertama kali diturunkan adalah surat Al-Mufassal, dan di dalamnya disebutkan surga dan neraka. Ketika orang-orang memeluk Islam, turunlah ayat-ayat tentang hal-hal yang halal dan yang haram. Jika yang pertama kali diturunkan adalah: "Janganlah kamu minum minuman keras." Orang-orang akan berkata, 'Kami tidak akan pernah meninggalkan minuman beralkohol,' dan jika telah diwahyukan, 'Jangan melakukan hubungan seksual yang ilegal,' mereka akan berkata, 'Kami tidak akan pernah meninggalkan hubungan seksual yang ilegal.' Ketika saya masih seorang gadis muda yang cukup umur, Ayat berikut diwahyukan di Mekkah kepada Muhammad: 'Tidak! Tetapi Hari Kiamat adalah waktu yang ditentukan bagi mereka (untuk mendapatkan balasan yang setimpal), dan Hari Kiamat itu akan lebih menyedihkan dan lebih pahit.' (54.46) Surat Al-Baqara (Sapi Perah) dan Surat An-Nisa (Wanita-wanita) diwahyukan saat saya bersamanya." Kemudian `Aisha mengeluarkan salinan Al-Qur'an untuk pria itu dan mendiktekan kepadanya Ayat-ayat Surat (dalam urutan yang tepat).

Diriwayatkan dari Abdullah bin Mas`ud

Surat Bani Israil, Al-Kahfi (Gua), Maryam, Thaha, Al-Anbiya' (Para Nabi) termasuk penghasilanku yang pertama dan hartaku yang pertama, dan (sebenarnya) semuanya itu adalah hartaku yang pertama.

Diriwayatkan oleh Al-Bara'

Aku belajar, 'Maha Suci Nama Tuhanmu Yang Maha Tinggi' (QS. Al-A'la, No. 87), sebelum Nabi ( ﷺ ) datang (ke Madinah).

Diceritakan Shaqiq

`Abdullah berkata, "Aku mempelajari An-Naza'ir yang dibaca Nabi ( ﷺ ) secara berpasangan pada setiap rakaat." Kemudian `Abdullah bangkit dan Alqama menemaninya ke rumahnya, dan ketika Alqama keluar, kami bertanya kepadanya (tentang surat-surat tersebut). Dia berkata, "Ada dua puluh surat yang dimulai dari awal Al-Mufassal, sesuai dengan susunan yang dibuat oleh Ibnu Mas`ud, dan diakhiri dengan surat-surat yang dimulai dengan Ha Mim, misalnya Ha Mim (Asap). dan "Tentang apa mereka saling bertanya?" (78.1)

Bab : Jibril biasa mempersembahkan Al-Qur'an kepada Nabi (saw)

Diriwayatkan oleh Ibnu Abbas

Rasulullah ( ﷺ ) adalah orang yang paling dermawan, dan beliau menjadi lebih dermawan terutama di bulan Ramadhan karena Malaikat Jibril selalu menemui beliau setiap malam di bulan Ramadhan hingga selesai. Rasulullah ( ﷺ ) selalu membacakan Al-Qur'an untuk beliau. Ketika Malaikat Jibril menemui beliau, beliau menjadi lebih dermawan daripada angin kencang dalam berbuat kebaikan.