Keutamaan Al-Qur'an
كتاب فضائل القرآن
Bab : Turunnya As-Sakinah dan para malaikat pada saat dibacakannya Al-Qur'an
Bahwa ketika ia sedang membaca Surat Al-Baqarah (Sapi) di malam hari, dan kudanya diikat di sampingnya, kudanya tiba-tiba terkejut dan gelisah. Ketika ia berhenti membaca, kudanya menjadi tenang, dan ketika ia mulai lagi, kudanya terkejut lagi. Kemudian ia berhenti membaca dan kudanya menjadi tenang juga. Ia mulai membaca lagi dan kudanya terkejut dan gelisah sekali lagi. Kemudian ia berhenti membaca dan putranya, Yahya berada di samping kudanya. Ia takut kudanya akan menginjaknya. Ketika ia membawa anak laki-laki itu pergi dan melihat ke arah langit, ia tidak bisa melihatnya. Keesokan paginya ia memberi tahu Nabi yang berkata, "Bacalah, wahai Ibnu Hudair! Bacalah, wahai Ibnu Hudair!" Ibnu Hudair menjawab, "Wahai Rasulullah ( ﷺ )! Anakku, Yahya, berada di dekat kuda itu dan aku takut kuda itu akan menginjaknya, jadi aku melihat ke langit, dan pergi kepadanya. Ketika aku melihat ke langit, aku melihat sesuatu seperti awan yang berisi sesuatu yang tampak seperti lampu, jadi aku keluar agar tidak melihatnya." Nabi ( ﷺ ) berkata, "Tahukah kamu apa itu?" Ibnu Hudair menjawab, "Tidak." Nabi ( ﷺ ) berkata, "Itu adalah Malaikat yang datang kepadamu untuk meminta suaramu dan jika kamu terus membacanya sampai fajar, itu akan tetap di sana sampai pagi ketika orang-orang akan melihatnya karena itu tidak akan hilang.
Bab : Siapa saja yang mengatakan bahwa Rasulullah saw tidak meninggalkan apa pun setelah wafatnya,
Shaddad bin Ma'qil dan aku mendatangi Ibnu Abbas. Shaddad bin Ma'qil bertanya kepadanya, "Apakah Nabi ( ﷺ ) meninggalkan sesuatu (selain Al-Qur'an)?" Dia menjawab. "Dia tidak meninggalkan sesuatu pun kecuali apa yang ada di antara dua jilid (Al-Qur'an)." Kemudian kami mendatangi Muhammad bin Al-Hanafiyya dan menanyakan kepadanya (pertanyaan yang sama). Dia menjawab, "Nabi ( ﷺ ) tidak meninggalkan kecuali apa yang ada di antara jilid (Al-Qur'an).
Bab : Keunggulan Al-Qur'an di atas ucapan lainnya
Nabi ( ﷺ ) bersabda, "Perumpamaan orang yang membaca Al-Qur'an adalah seperti buah sitrun yang harum rasanya dan harum baunya. Dan orang yang tidak membaca Al-Qur'an adalah seperti buah kurma yang harum rasanya tetapi tidak berbau. Dan perumpamaan orang fasik yang membaca Al-Qur'an adalah seperti Raihana (kemangi manis) yang harum baunya tetapi rasanya pahit. Dan perumpamaan orang fasik yang tidak membaca Al-Qur'an adalah seperti tanaman colocynth yang rasanya pahit dan tidak berbau.
Nabi ( ﷺ ) bersabda, "Kehidupan kalian dibandingkan dengan kehidupan umat terdahulu adalah seperti periode antara waktu shalat Ashar dan matahari terbenam. Perumpamaan kalian dan perumpamaan orang-orang Yahudi dan Nasrani adalah seperti orang yang mempekerjakan buruh dan berkata kepada mereka, "Siapa yang mau bekerja untukku sampai tengah hari dengan upah satu qirat (berat khusus)?" Orang-orang Yahudi melakukannya. Kemudian beliau bersabda, "Siapa yang mau bekerja untukku dari tengah hari sampai shalat Ashar dengan upah satu qirat?" Orang-orang Nasrani bekerja sebagaimana mestinya. Kemudian kalian (umat Islam) bekerja dari shalat Ashar sampai shalat Magrib dengan upah dua qirat masing-masing. Mereka (orang-orang Yahudi dan Nasrani) berkata, "Kami bekerja lebih banyak tetapi menerima upah lebih sedikit." Allah berfirman, "Apakah Aku telah menganiaya kalian dalam hak-hak kalian?" Mereka menjawab, "Tidak." Kemudian Allah berfirman, "Ini adalah nikmat-Ku yang Aku berikan kepada siapa yang Aku kehendaki."
Bab : Untuk merekomendasikan Kitab Allah ع ز و ج ل
Aku bertanya kepada Abdullah bin Abi Aufa, "Apakah Nabi ( ﷺ ) membuat surat wasiat (untuk menunjuk penggantinya atau mewariskan harta)?" Beliau menjawab, "Tidak." Aku bertanya, "Lalu bagaimana manusia disyariatkan membuat surat wasiat, sedangkan mereka diperintahkan untuk melakukannya, sementara Nabi ( ﷺ ) tidak membuat surat wasiat?" Beliau menjawab, "Beliau membuat surat wasiat yang isinya menganjurkan Kitab Allah."
Bab : Barangsiapa yang tidak membaca Al-Quran dengan nada yang menyenangkan,
Rasulullah ( ﷺ ) bersabda, “Allah tidak mendengarkan seorang nabi sebagaimana Dia mendengarkan seorang nabi yang membaca Al-Qur’an dengan nada yang indah.” Sahabat yang meriwayatkan (Abu Salama) berkata, “Maksudnya, membacanya dengan suara keras.”
Nabi ( ﷺ ) bersabda, “Allah tidak mendengarkan seorang nabi sebagaimana Dia mendengarkan seorang nabi yang membaca Al-Qur’an dengan suara keras dan merdu.” Sufyan berkata, “Maksud dari perkataan ini adalah: seorang nabi yang menganggap Al-Qur’an sebagai sesuatu yang membuatnya terhindar dari berbagai kenikmatan duniawi.”
Bab : Ingin menjadi seperti orang yang membaca Al-Qur'an
Rasulullah ( ﷺ ) bersabda, "Janganlah kamu menginginkan seperti itu, kecuali dua orang laki-laki: Laki-laki yang Allah berikan ilmu tentang Kitab, lalu dia membacanya di waktu malam, dan laki-laki yang Allah berikan harta, lalu dia bersedekah di waktu malam dan siang."
Rasulullah ( ﷺ ) berkata, "Janganlah kamu menginginkan seperti dua orang, kecuali seorang laki-laki: seorang laki-laki yang Allah ajarkan Al-Qur'an, lalu dia membacanya di waktu malam dan siang hari, lalu tetangganya mendengarkannya lalu berkata, 'Alangkah senangnya jika aku diberi apa yang diberikan kepada si fulan, maka aku pun akan mengerjakan apa yang dikerjakannya; dan seorang laki-laki yang Allah beri harta, lalu dia menafkahkannya pada jalan yang benar dan lurus, lalu ada seorang laki-laki yang berkata, 'Alangkah senangnya jika aku diberi apa yang diberikan kepada si fulan, maka aku pun akan mengerjakan apa yang dikerjakannya."
Bab : Sebaik-baik kalian adalah orang yang mempelajari Al-Qur'an dan mengajarkannya.
Nabi ( ﷺ ) bersabda, "Sebaik-baik kalian (umat Islam) adalah mereka yang mempelajari Al-Qur'an dan mengajarkannya."
Nabi ( ﷺ ) bersabda, “Orang yang paling utama di antara kalian (umat Islam) adalah mereka yang mempelajari Al-Qur’an dan mengajarkannya.”
Seorang wanita datang kepada Nabi ( ﷺ ) dan menyatakan bahwa ia telah memutuskan untuk mempersembahkan dirinya kepada Allah dan Rasul-Nya. Nabi ( ﷺ ) berkata, "Aku tidak membutuhkan wanita." Seorang pria berkata (kepada Nabi) "Tolong nikahkan dia denganku." Nabi ( ﷺ ) berkata (kepadanya), "Berikan dia pakaian." Pria itu berkata, "Aku tidak mampu membelinya." Nabi berkata, "Berikan dia apa saja, bahkan jika itu adalah cincin besi." Pria itu meminta maaf lagi. Nabi kemudian bertanya kepadanya, "Apa yang kamu hafal dari Al-Qur'an?" Dia menjawab, "Aku hafal bagian Al-Qur'an ini dan itu." Nabi ( ﷺ ) berkata, "Kalau begitu aku nikahkan dia denganmu dengan imbalan sebanyak Al-Qur'an yang kamu hafal."
Bab : Pembacaan Al-Qur'an dengan hati
Seorang wanita datang kepada Rasulullah ( ﷺ ) dan berkata, "Wahai Rasulullah ( ﷺ )! Aku datang kepadamu untuk menawarkan diriku kepadamu." Beliau mengangkat matanya dan menatapnya lalu menundukkan kepalanya. Ketika wanita itu melihat bahwa Rasulullah tidak membuat keputusan apa pun, dia duduk. Mendengar itu, seorang pria dari para sahabatnya bangkit dan berkata. "Wahai Rasulullah! Jika kamu tidak membutuhkan wanita ini, maka nikahkanlah dia denganku." Rasulullah ( ﷺ ) berkata, "Apakah kamu memiliki sesuatu untuk ditawarkan kepadanya?" Dia menjawab. "Tidak, demi Allah, wahai Rasulullah (ﷺ)!" Nabi ( ﷺ ) berkata kepadanya, "Pergilah ke keluargamu dan lihat apakah kamu dapat menemukan sesuatu." Pria itu pergi dan kembali, sambil berkata ﷺ ﷺ ! Aku tidak menemukan apa pun." Rasulullah ( ﷺ ) bersabda, "Cobalah cari sesuatu, meskipun itu cincin besi.'' Ia pergi lagi dan kembali seraya berkata, "Tidak, demi Allah, wahai Rasulullah ( ﷺ ), bahkan cincin besi pun tidak, tetapi aku memiliki kain pinggangku ini." Lelaki itu tidak memiliki pakaian atas, jadi ia bermaksud memberikan setengah dari kain pinggangnya kepada perempuan itu. Maka Rasulullah ( ﷺ ) bersabda, ''Apa yang akan dilakukannya dengan kain pinggangmu? Jika kamu memakainya, dia tidak akan memiliki apa pun di tubuhnya, dan jika dia memakainya, kamu tidak akan memiliki apa pun di tubuhmu." Jadi laki-laki itu duduk untuk waktu yang lama dan kemudian bangkit, dan Rasulullah ( ﷺ ) melihatnya pergi, jadi dia memerintahkan seseorang untuk memanggilnya. Ketika dia datang, Nabi ( ﷺ ) bertanya kepadanya, "Berapa banyak Al-Qur'an yang kamu tahu?" Dia menjawab, "Aku tahu Surat ini dan Surat ini dan Surat ini," dan terus menghitungnya, Nabi ( ﷺ ) bertanya kepadanya, "Bisakah kamu membacanya dengan hati?" Dia menjawab, "Ya." Nabi ( ﷺ ) berkata, "Pergilah, aku telah menikahkan wanita ini denganmu untuk jumlah Al-Qur'an yang kamu hafal."
Bab : Belajar Al-Qur'an dengan menghafal dan membacanya berulang-ulang
Rasulullah ( ﷺ ) bersabda, “Perumpamaan orang yang hafal Al-Qur’an itu bagaikan pemilik unta yang diikat. Jika ia mengikatnya, ia akan menguasainya, dan jika ia melepaskannya, unta-unta itu akan lari.”
Rasulullah ( ﷺ ) bersabda, "Sungguh celaka sebagian kalian jika berkata, 'Aku lupa ayat Al-Qur'an ini dan itu,' karena sesungguhnya dia telah dimampukan untuk melupakannya. Maka, perbanyaklah membaca Al-Qur'an, karena sesungguhnya Al-Qur'an lebih cepat hilang dari hati manusia daripada unta."
Aku mendengar Nabi ( ﷺ ) bersabda... (sebagaimana di atas, no. 550).
Rasulullah ( ﷺ ) bersabda, "Berdoalah kepada Al-Qur'an, karena demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, sungguh Al-Qur'an lebih mudah rusak daripada unta yang terikat.
Bab : Pembacaan Al-Qur'an pada Hewan
Aku melihat Rasulullah ( ﷺ ) membaca Surat al-Fath di atas unta betinanya pada hari Penaklukan Mekkah.
Bab : Mengajarkan Al-Qur'an kepada anak-anak
Surat-surat yang kalian sebut Mufassal itu adalah Muhkam. Dan Ibnu Abbas berkata, "Rasulullah wafat ketika aku masih bocah sepuluh tahun, dan aku telah mempelajari Muhkam (Al-Qur'an).
Ibnu Abbas berkata, "Aku telah mempelajari semua surat-surat Muhkam di masa hidup Rasulullah ( ﷺ )." Aku bertanya kepadanya, "Apa yang dimaksud dengan Muhkam?" Ia menjawab, "Mufassal."