Panggilan Doa (Adhaan)

كتاب الأذان

Bab : Itmam At-Takbir (yaitu, mengakhiri angka Takbir atau mengucapkan Takbir dengan sempurna) saat membungkuk. [Lihat Fath al-Bari]

Diriwayatkan Abu Salama

Ketika Abu Huraira memimpin kami dalam shalat dia biasa mengucapkan Takbir pada setiap membungkuk dan bangkit. Setelah selesai shalat dia biasa berkata, "Doa saya lebih mirip dengan doa Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) daripada doa siapa pun di antara Anda."

Bab : Itmam At-Takbir (yaitu, mengakhiri jumlah Takbir, atau mengucapkan Takbir dengan sempurna) pada saat bersujud. [Lihat Fath al-Bari]

Diriwayatkan Mutarrif bin 'Abdullah

'Imran bin Husain dan aku mengucapkan shalat di belakang 'Ali bin Abi Thalib. Ketika Ali bersujud, dia mengucapkan Takbir, ketika dia mengangkat kepalanya, dia mengucapkan Takbir dan ketika dia bangun untuk raka ketiga dia mengucapkan Takbir. Setelah selesai shalat 'Imran memegang tanganku dan berkata, "Ini (yaitu 'Ali) membuatku mengingat doa Muhammad" Atau dia berkata, "Dia memimpin kami dalam doa seperti doa Muhammad."

Diriwayatkan 'Ikrima

Saya melihat seseorang berdoa di Muqam-Ibrahim (tempat Ibrahim di dekat Ka'bah) dan dia mengucapkan Takbir pada setiap kali membungkuk, bangkit, berdiri dan duduk. Saya bertanya kepada Ibnu 'Abbas (tentang doa ini). Dia menegur saya dengan mengatakan: "Bukankah itu doa Nabi?"

Bab : Mengucapkan Takbir pada saat bangkit dari sujud

Diriwayatkan 'Ikrima

Saya shalat di belakang seorang Syekh di Mekkah dan dia mengucapkan dua puluh dua takbir (saat shalat). Aku mengatakan kepada Ibnu 'Abbas bahwa dia (yaitu Syekh itu) bodoh. Ibnu 'Abbas menegur saya dan berkata, "Ini adalah tradisi Abul-Qasim."

Dan meriwayatkan Abu Huraira

Setiap kali Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) berdiri untuk shalat, dia mengucapkan Takbir pada saat memulai shalat dan kemudian membungkuk. Saat bangkit dari membungkuk dia berkata, "Sami'a llahu liman hamidah," dan kemudian sambil berdiri tegak dia biasa berkata, "Rabbana laka-l hamd" (Al-Laith berkata, "(Nabi (صلى الله عليه وسلم) berkata), 'Wa laka l-hamd'." Dia biasa mengucapkan Takbir tentang sujud dan mengangkat kepalanya dari sujud; lagi-lagi dia akan mengucapkan Takbir dengan sujud dan mengangkat kepalanya. Dia kemudian akan melakukan hal yang sama dalam seluruh doa sampai selesai. Saat bangkit dari raka kedua (setelah duduk untuk at-Tahiyyat), dia biasa mengucapkan Takbir.

Bab : Untuk meletakkan tangan (telapak tangan) di kedua lutut sambil membungkuk.

Diriwayatkan Mus'ab bin Sa'd

Saya berdoa di samping ayah saya dan mendekati kedua tangan saya dan meletakkannya di antara lutut. Ayah saya mengatakan kepada saya untuk tidak melakukannya dan berkata, "Kami dulu melakukan hal yang sama tetapi kami dilarang (oleh Nabi) untuk melakukannya dan diperintahkan untuk meletakkan tangan di atas lutut."

Bab : Tidak melakukan membungkuk dengan sempurna

Diriwayatkan Zaid bin Wahb

Hudhaifa melihat seseorang yang tidak melakukan sujud dan sujud dengan sempurna. Dia berkata kepadanya, "Kamu tidak berdoa dan jika kamu mati, kamu akan mati atas agama selain agama Muhammad."

Bab : Untuk menjaga punggung tetap lurus dalam membungkuk.

Bab : Dan apa yang dikatakan mengenai batas penyelesaian membungkuk dan menjaga punggung tetap lurus dan ketenangan yang dilakukannya.

Diriwayatkan Al-Bara

Membungkuk, sujud, duduk di antara dua sujud dan berdiri setelah membungkuk Nabi (صلى الله عليه وسلم) tetapi bukan qiyam (berdiri dalam shalat) dan qu'ud (duduk dalam shalat) dulu kira-kira sama (dalam durasi).

Bab : Perintah Nabi (s.a.a.w) kepada seseorang yang tidak melakukan sujud dengan sempurna agar dia mengulangi Salat (shalat)

Diriwayatkan Abu Huraira

Begitu Nabi (صلى الله عليه وسلم) memasuki masjid, seorang pria masuk, berdoa dan menyapa Nabi. Nabi membalas salamnya dan berkata kepadanya, "Kembalilah dan berdoa lagi karena engkau belum shalat." Pria itu memanjatkan doa lagi, kembali dan menyapa Nabi. Dia berkata kepadanya tiga kali, "Kembalilah dan berdoalah lagi, karena kamu belum berdoa." Orang itu berkata, "Demi Dia yang telah mengutus kamu dengan kebenaran! Saya tidak tahu cara yang lebih baik untuk berdoa. Mohon ajarlah Aku cara berdoa." Dia berkata, "Ketika kamu berdiri untuk shalat, ucapkan Takbir dan kemudian membaca dari Al-Qur'an apa yang kamu ketahui dan kemudian membungkuk dengan tenang sampai kamu merasa nyaman, kemudian bangkit dari membungkuk sampai kamu berdiri tegak. Setelah itu, sujudlah dengan tenang sampai Anda merasa nyaman dan kemudian mengangkat (kepala Anda) dan duduk dengan Ketenangan sampai Anda merasa nyaman dan kemudian bersujud dengan tenang sampai Anda merasa nyaman dalam sujud dan lakukan hal yang sama di seluruh doa Anda."

Bab : Doa dalam membungkuk.

Diriwayatkan 'Aisha

Nabi (صلى الله عليه وسلم) biasa berkata dalam sujud dan sujudnya, "Subhanaka l-lahumma Rabbana wa bihamdika; Allahumma ghfir li.' (Ditinggikan, apakah engkau, ya Allah Tuhan kami, dan dengan pujian-Mu (aku meninggikan engkau). Ya Allah! Maafkan saya).

Bab : Apa yang dikatakan Imam dan para pengikut tentang mengangkat kepala mereka dari membungkuk.

Diriwayatkan Abu Huraira

Ketika Nabi (صلى الله عليه وسلم) berkata, "Sami'a l-lahu liman hamidah," (Allah mendengar orang-orang yang mengirim pujian kepada-Nya), dia akan berkata, "Rabbana wa laka l-hamd." Saat membungkuk dan mengangkat kepalanya darinya, Nabi (صلى الله عليه وسلم) biasa mengucapkan Takbir. Dia juga biasa mengucapkan Takbir tentang bangkit setelah dua sujud itu. (Lihat Hadis No. 656).

Bab : Keunggulan mengucapkan tangan Allahumma Rabbana lakal (Ya Allah, Tuhan kami!, Semua pujian dan terima kasih adalah untuk-Mu)

Diriwayatkan Abu Huraira

Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) bersabda, "Ketika Imam berkata, "Sami'a l-lahu liman hamidah," kamu harus berkata, "Allahumma Rabbana laka l-hamd." Dan jika salah seorang di antara kamu bertepatan dengan perkataan para malaikat, semua dosa masa lalunya akan diampuni."

Bab : Bab

Diriwayatkan Abu Salama

Abu Hurairah berkata, "Tidak diragukan lagi, Salatku mirip dengan Nabi (صلى الله عليه وسلم)." Abu Hurairah biasa membaca Qunut setelah mengucapkan Sami' Allahu liman hamida dalam rakaat terakhir dari shalat Zuhur, Isya dan Subuh. Dia akan meminta pengampunan Allah bagi orang-orang yang beriman sejati dan mengutuk orang-orang.

Riwayat Anas

Qunut [doa sebelum turun untuk sujud] biasa dibacakan dalam shalat Maghrib dan Subuh.

Diriwayatkan Rifa'a bin Rafi' Az-Zuraqi

Suatu hari kami berdoa di belakang Nabi. Ketika dia mengangkat kepalanya dari membungkuk, dia berkata, "Sami'a l-lahu liman hamidah." Seorang pria di belakangnya berkata, "Rabbana wa laka l-hamdu, hamdan kathiran taiyiban mubarakan fihi" (Ya Tuhan kami! Semua pujian adalah untuk-Mu, banyak pujian yang baik dan diberkati). Ketika Nabi menyelesaikan shalat, dia bertanya, "Siapa yang mengucapkan kata-kata ini?" Pria itu menjawab, "Saya." Nabi berkata, "Aku melihat lebih dari tiga puluh malaikat bersaing untuk menulisnya terlebih dahulu." Nabi bangkit (dari membungkuk) dan berdiri tegak sampai semua tulang belakang tulang belakangnya sampai pada posisi alami.

Bab : Berdiri tegak dengan tenang saat mengangkat kepala dari membungkuk

Diriwayatkan Thabit

Anas biasa menunjukkan kepada kita doa Nabi (صلى الله عليه وسلم) dan saat mendemonstrasikan, dia biasa mengangkat kepalanya dari membungkuk dan berdiri begitu lama sehingga kita akan mengatakan bahwa dia telah lupa (sujud).

Diriwayatkan Al-Bara'

Sujud, sujud, periode berdiri setelah membungkuk dan interval antara dua sujud Nabi (صلى الله عليه وسلم) dulunya sama durasinya.

Diriwayatkan Aiyub

Abu Qilaba berkata, "Malik bin Huwairith biasa menunjukkan kepada kami shalat Nabi (صلى الله عليه وسلم) pada saat-saat selain shalat wajib. Jadi (sekali) dia berdiri untuk shalat dan melakukan Qiyam yang sempurna (berdiri dan membaca dari Al-Qur'an) dan kemudian membungkuk dan membungkuk dengan sempurna; lalu dia mengangkat kepalanya dan berdiri tegak untuk sementara waktu." Abu Qilaba menambahkan, "Malik bin Huwairith dalam demonstrasi itu berdoa seperti Sheikh kita, Abu Yazid." Abu, Yazid biasa duduk (untuk sementara) mengangkat kepalanya dari sujud kedua sebelum bangun.

Bab : Orang harus mengucapkan Takbir saat bersujud.

Diriwayatkan Abu Bakar bin 'Abdur Rahman Ibnu Harith bin Hisyam dan Abu Salama bin 'Abdur Rahman

Abu Huraira biasa mengucapkan Takbir dalam semua shalat, wajib dan opsional – pada bulan Ramadhan atau bulan-bulan lainnya. Dia biasa mengucapkan Takbir saat berdiri untuk shalat dan membungkuk; kemudian dia akan berkata, "Sami'a l-lahu liman hamidah," dan sebelum bersujud dia akan mengatakan "Rabbana wa laka lhamd." Kemudian ia akan mengucapkan Takbir tentang sujud dan mengangkat kepalanya dari sujud, kemudian Takbir lain tentang sujud (untuk kedua kalinya), dan pada mengangkat kepalanya dari sujud. Dia juga akan mengucapkan Takbir saat berdiri dari raka kedua. Dia biasa melakukan hal yang sama di setiap raka sampai dia menyelesaikan shalat. Setelah selesai berdoa, dia akan berkata, "Demi Dia di tangan-Nya jiwaku! Tidak diragukan lagi doa saya lebih dekat dengan doa Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) daripada doamu, dan ini adalah doa-Nya sampai dia meninggalkan dunia ini."