Kitab Qiyam al-Lail (Doa Malam) dan Doa Sukarela di Siang Hari
كتاب قيام الليل وتطوع النهار
Bab : Menyebutkan perbedaan yang dilaporkan dari Malik Bin Mighwal tentang hal itu
"Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) biasa membaca dengan witr: Muliakanlah Nama Tuhanmu, Yang Maha Tinggi;" dan "Katakanlah: Wahai orang-orang!;' dan 'Katakanlah: Dia adalah Allah, (itu) Yang Maha Esa.'"
"Yahya bin Adam meriwayatkan kepada kami, dia berkata: "Malik meriwayatkan kepada kami dari Zubaid, dari Dharr, dari Ibnu Abza.'"
Bahwa Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) biasa membaca dengan witr: Muliakanlah Nama Tuhanmu, Yang Maha Tinggi;" dan "Katakanlah: Wahai orang-orang!;' dan 'Katakanlah: Dialah Allah yang Maha Esa.'"
Bab : Menyebutkan perbedaan dari Shu'bah dari Qatadah tentang itu
"Abu Dawud meriwayatkan kepada kami dari Shu'bah, dari Qatadah, yang berkata: Aku mendengar 'Azarah meriwayatkan dari Sa'id bin 'Abdur-Rahman Ibnu Abza, dari ayahnyaBahwa Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) biasa membaca dalam witr: Muliakanlah Nama Tuhanmu, Yang Maha Tinggi;" dan "Katakanlah: Wahai orang-orang!;' dan 'Katakanlah: Dia adalah Allah, (Yang Maha Esa).' Dan setelah dia selesai berdoa, dia berkata: Subhanal-Malikil-Quddus (Kemuliaan bagi Yang Berdaulat, Yang Mahakudus) tiga kali."
"Abu Dawud meriwayatkan kepada kami, dia berkata: Shu'ba meriwayatkan kepada kami, dari Qatadah, dari Abdur-Rahman bin Abza, bahwa Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) biasa membaca dalam witr: Muliakanlah Nama Tuhanmu, Yang Maha Tinggi;" dan "Katakanlah: Wahai orang-orang!;' dan 'Katakanlah: Dia adalah Allah, (Yang Maha Esa).' Dan ketika dia mengucapkan taslim, dia akan berkata: Subhanal-Malikil-Quddus (Kemuliaan bagi Yang Berdaulat, Yang Mahakudus) tiga kali, memanjangkan kata-katanya untuk ketiga kalinya."
Shu'bah meriwayatkan kepada kami, dia berkata: Aku mendengar Qatadah meriwayatkan dari Zurarah, dari Abdur-Rahman bin Abza, bahwa Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) biasa membaca dalam witr: Muliakanlah Nama Tuhanmu, Yang Maha Tinggi.'
Nabi (صلى الله عليه وسلم) dibacakan dalam Witir: Muliakanlah Nama Tuhanmu, Yang Maha Tinggi.
"Yahya bin Sa'id meriwayatkan kepada kami dari Shu'bah, dari Qatadah, dari Zurarah, dari Imran bin Husain, yang bersabda: Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) berdoa Zuhur, dan seorang pria membacakan 'Muliakanlah Nama Tuhanmu, Yang Maha Tinggi.' Setelah selesai berdoa, ia berkata: 'Siapa yang membacakan: 'Muliakanlah nama Tuhanmu, Yang Mahatinggi?' Seorang pria berkata: 'Saya melakukannya.' Dia berkata: 'Saya tahu bahwa seseorang bersaing dengan saya di dalamnya.'"
Bab : Memohon selama witr
"Al-Hasan berkata: "Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) mengajarkan saya beberapa kata untuk diucapkan dalam witr in Qunut: Allahumma ihdini fiman hadayta wa 'afini fiman afayta wa tawallani fiman tawallayta wa barik li fima a'tayta, wa qini sharra ma qadayta, fa innaka taqdi wa la yuqda 'alayk, wa innahu la yadhilluman walayta, tabarakta Rabbana wa at'alayt (Ya Allah, bimbinglah aku di antara mereka yang telah Engkau bimbing, ampunilah aku di antara mereka yang telah Engkau ampuni, berpalinglah kepadaku dalam persahabatan di antara mereka yang telah Engkau berpaling, dan berkatilah aku dalam apa yang telah Engkau berikan, dan selamatkan aku dari kejahatan dari apa yang telah Engkau tetapkan. Karena sesungguhnya Engkau menetapkan dan tidak ada yang dapat memengaruhi-Mu; dan dia tidak dipermalukan dengan siapa yang telah Engkau berteman. Terpujilah Engkau, ya Tuhan, dan Maha Tinggi.)'"
"Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) mengajarkan saya kata-kata ini dalam witr. Dia berkata: Katakanlah: Allahumma ihini fiman hadayta wa 'afini fiman afayta wa tawallani fiman tawallayta wa barik li fima a'tayta, wa qini sharra ma qadayta, fa innaka taqdi wa la yuqda 'alayk, wa innahu la yadhilluman walayta, tabarakta Rabbana wa at'alayt. Wa salla Allahu ala al-Nabi Muhammad (Ya Allah, pimpinlah aku di antara orang-orang yang telah Engkau bimbing, ampunilah aku di antara orang-orang yang telah Engkau ampuni, berpalinglah kepadaku dalam persahabatan di antara orang-orang yang telah Engkau berpaling, dan berkatilah aku dalam apa yang telah Engkau berikan, dan selamatkan aku dari kejahatan dari apa yang telah Engkau tetapkan. Karena sesungguhnya Engkau menetapkan dan tidak ada yang dapat memengaruhi-Mu; dan dia tidak dipermalukan dengan siapa yang telah Engkau berteman. Terpujilah Engkau, ya Tuhan, dan Maha Tinggi. Dan semoga Allah (SWT) mengirim salah kepada Nabi Muhammad)'"
Nabi (صلى الله عليه وسلم) biasa bersabda di akhir witr: Allahumma inni audhu bi ridaka min sakhatika wa bi mu'afatika min uqubatika, wa audhu bika minka la uhsi thana'an 'alayka, anta kama athwart ala nafsik (Ya Allah, aku mencari perlindungan dalam keridhaan-Mu dari murka-Mu dan dalam pengampunan-Mu dari hukuman-Mu. Dan aku mencari perlindungan kepada-Mu daripada-Mu; Aku tidak bisa cukup memuji Engkau; Engkau adalah seperti yang telah Engkau puji dirimu sendiri.)."
Bab : Tidak mengangkat tangan saat berdoa selama witr
"Nabi (صلى الله عليه وسلم) tidak akan mengangkat tangannya dalam permohonannya kecuali ketika berdoa memohon hujan (Al-Istisqa')." (Salah satu narator) Shu'bah berkata: "Aku berkata kepada Thabit: 'Apakah kamu mendengarnya dari Anas?' Dia berkata: 'Subhan Allah!' Saya berkata: 'Apakah Anda mendengarnya?' Dia berkata: 'Subhan Allah!'
Bab : Lama sujud setelah witr
"Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) biasa shalat sebelas rakaat pada malam hari antara selesai shalat Isya dan Subuh, selain dari dua rakaat Subuh, dan dia akan sujud selama salah satu dari kamu membutuhkan waktu untuk membaca lima puluh ayat.
Bab : Tasbih setelah selesai witr dan varians yang dilaporkan dari Sufyan tentang hal itu
Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) biasa membaca dalam witr: "Muliakanlah nama Tuhanmu, Yang Maha Tinggi;' dan "Katakanlah: Wahai orang-orang!'; dan 'Katakanlah: Dialah Allah, (Yang Maha Esa)." Dan setelah dia mengucapkan salam, dia akan berkata: Subhanal-Malikil-Quddus (Kemuliaan bagi Yang Berdaulat, Yang Maha Kudus) meninggikan suaranya untuk ketiga kalinya."
Ayahnya berkata: "Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) biasa membaca dengan witr: Muliakanlah Nama Tuhanmu, Yang Maha Tinggi;' dan "Katakanlah: Wahai orang-orang!'; dan 'Katakanlah: Dialah Allah, (Yang Maha Esa)." Dan setelah dia mengucapkan salam, dia akan berkata: Subhanal-Malikil-Quddus (Kemuliaan bagi Yang Berdaulat, Yang Maha Kudus) tiga kali, meninggikan suaranya dengan itu."
"Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) biasa membaca dengan witr: Muliakanlah Nama Tuhanmu, Yang Maha Tinggi;' dan "Katakanlah: Wahai orang-orang!'; dan 'Katakanlah: Dialah Allah, (Yang Maha Esa)." Dan setelah dia mengucapkan salam, dia akan berkata: Subhanal-Malikil-Quddus (Kemuliaan bagi Yang Berdaulat, Yang Maha Kudus) tiga kali, meninggikan suaranya dengan itu."
"Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) biasa membaca dengan witr: Muliakanlah Nama Tuhanmu, Yang Maha Tinggi;' dan "Katakanlah: Wahai orang-orang!'; dan 'Katakanlah: Dialah Allah, (Yang Maha Esa)." Dan setelah dia mengucapkan salam, dia akan berkata: Subhanal-Malikil-Quddus (Kemuliaan bagi Yang Berdaulat, Yang Mahakudus) tiga kali, memanjangkan kata-kata itu untuk ketiga kalinya, kemudian mengangkatnya."
Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) biasa membaca dengan witr: Muliakanlah nama Tuhanmu, Yang Maha Tinggi;' dan "Katakanlah: Wahai orang-orang!'; dan 'Katakanlah: Dialah Allah, (Yang Maha Esa)." Dan setelah dia mengucapkan salam, dia akan berkata: Subhanal-Malikil-Quddus (Kemuliaan bagi Yang Berdaulat, Yang Maha Kudus).
Nabi (صلى الله عليه وسلم) biasa membaca dalam witr dan dia mengutip hadis yang sama.
Bab : Diperbolehkan untuk shalat antara witir dan dua rakaat Subuh
Dia bertanya kepada Aisyah tentang shalat Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) di malam hari. Dia berkata: "Dia biasa shalat tiga belas rakaat: sembilan rakaat berdiri, satu di antaranya witr, dan dua rakaat duduk. Ketika dia ingin membungkuk, dia akan berdiri, dan membungkuk dan bersujud, dan dia melakukannya setelah witr. Kemudian ketika dia mendengar panggilan untuk Subh, dia berdiri dan shalat dua rakaat singkat.