Kitab Lain-lain

كتاب المقدمات

Bab : Rekomendasi yang berkaitan dengan perempuan

Abdullah bin 'Amr bin Al-'As -raḍiyallāhu 'anhu- melaporkan

Rasulullah SAW bersabda: “Dunia ini hanyalah kenikmatan yang cepat berlalu, dan kenikmatan terbaik di dunia adalah seorang wanita yang saleh dan berbudi luhur.” ﷺ [Muslim].

Bab : Hak suami terhadap istrinya

Abu Hurairah -raḍiyallāhu 'anhu- melaporkan

Rasulullah SAW (ﷺ) berkata, “Ketika seorang pria memanggil istrinya ke tempat tidurnya, dan dia (suami) menghabiskan malam dengan marah padanya, malaikat mengutuknya sampai pagi”. [Al-Bukhari dan Muslim] Dalam narasi lain: Rasulullah (ﷺ) berkata, “Ketika seorang wanita menghabiskan malam jauh dari tempat tidur suaminya, malaikat mengutuknya sampai pagi”. [Al-Bukhari dan Muslim] Dalam riwayat lain: Rasulullah (ﷺ) berkata, “Demi Dia yang di tangan-Nya nyawaku berada, ketika seorang pria memanggil istrinya ke tempat tidurnya, dan dia tidak menjawab, Dia yang di atas langit menjadi tidak senang padanya sampai dia (suaminya) menjadi senang dengannya”. (Al-Bukhari dan Muslim)

Abu Hurairah -raḍiyallāhu 'anhu- melaporkan

Rasulullah SAW (ﷺ) berkata, “Tidak halal bagi seorang wanita untuk berpuasa (sukarela) tanpa izin suaminya ketika dia berada di rumah; dan dia tidak boleh mengizinkan siapa pun masuk ke rumahnya tanpa izin suaminya.” (Al-Bukhari dan Muslim).

Ibnu Umar -raḍiyallāhu 'anhu-

Nabi (ﷺ) berkata, “Kalian semua adalah wali dan bertanggung jawab atas rakyatmu. Penguasa adalah penjaga rakyatnya, pria adalah wali keluarganya, wanita adalah wali dan bertanggung jawab atas rumah suaminya dan keturunannya; jadi kalian semua adalah wali dan bertanggung jawab atas rakyatmu.” (Al-Bukhari dan Muslim)

Abu Ali Talq bin Ali -raḍiyallāhu 'anhu- melaporkan

Rasulullah SAW (ﷺ) berkata, “Ketika seorang pria memanggil istrinya untuk memuaskan keinginannya, dia harus pergi kepadanya meskipun dia sibuk dengan oven”. [At-Tirmidhi dan An-Nasa'i, Imam At-Tirmidhi mengklasifikasikannya sebagai Hadis Hasan Sahih].

Abu Hurairah -raḍiyallāhu 'anhu- melaporkan

Nabi (ﷺ) berkata, “Jika aku memerintahkan seseorang untuk bersujud di hadapan orang lain, aku akan memerintahkan seorang wanita untuk bersujud di hadapan suaminya”. [At-Tirmidhi, yang mengklasifikasikannya sebagai Hadis Hasan Sahih]

Umm Salamah -raḍiyallāhu 'anhu- melaporkan

Rasulullah SAW (ﷺ) berkata, “Setiap wanita meninggal sementara suaminya berkenan padanya, dia akan masuk surga”. [At- Tirmidhi, yang mengklasifikasikannya sebagai Hadis Hasan].

Mu'adh bin Jabal -raḍiyallāhu 'anhu- melaporkan

Rasulullah SAW bersabda, “Setiap kali seorang wanita menyakiti suaminya di dunia ini (tanpa hak), istrinya di antara para Houris di surga berkata: “Kamu tidak boleh menyakitinya. ﷺ Semoga Allah membinasakan kamu! Dia hanyalah tamu yang lewat bersamamu dan akan meninggalkan kamu untuk datang kepada kami”. [At-Tirmidhi, yang diklasifikasikan sebagai Hadis Hasan].

Usamah bin Zaid -raḍiyallāhu 'anhu- melaporkan

Nabi (ﷺ) berkata, “Saya tidak meninggalkan di belakang saya ujian yang lebih berbahaya bagi pria daripada wanita”. (Al-Bukhari dan Muslim)

Bab : Sustentasi Anggota Keluarga

Abu Hurairah -raḍiyallāhu 'anhu- melaporkan

Rasulullah SAW (ﷺ) berkata, “Satu dinar yang kamu belanjakan di jalan Allah, atau untuk membebaskan seorang hamba, atau sebagai sedekah yang kamu berikan kepada orang miskin, atau untuk menghidupi keluargamu, yang menghasilkan pahala terbesar adalah apa yang kamu belanjakan untuk keluargamu”. [Muslim].

Thauban bin Bujdud -raḍiyallāhu 'anhu- melaporkan

Rasulullah SAW (ﷺ) berkata, “Dinar yang paling baik adalah yang dibelanjakan seseorang untuk keluarganya, dan dinar yang dihabiskannya untuk binatangnya di jalan Allah (dalam jihad), dan dinar yang dihabiskannya untuk teman-temannya di jalan Allah”. [Muslim].

Umm Salamah -raḍiyallāhu 'anhu- melaporkan

Saya bertanya kepada Rasulullah (ﷺ), “Apakah saya akan diberi pahala atas apa yang saya belanjakan untuk anak-anak Abu Salamah? Karena aku tidak bisa membiarkan mereka pergi ke sana-sini (untuk mengemis orang).” Rasulullah SAW (ﷺ) menjawab, “Berbelanjalah untuk mereka dan kamu akan diberi pahala atas apa yang kamu belanjakan untuk mereka”. (Al-Bukhari dan Muslim)

Sa'd bin Abu Waqqa -raḍiyallāhu 'anhu- melaporkan dalam sebuah hadis yang termasuk dalam pasal Niat, bahwa Rasulullah (ﷺ) berkata, “Apa pun yang kamu habiskan untuk mencari kesenangan Allah, akan mendapat pahala, bahkan potongan yang kamu masukkan ke mulut istrimu”. (Al-Bukhari dan Muslim)

Abu Mas'ud Al-Badri -raḍiyallāhu 'anhu- melaporkan

Rasulullah SAW bersabda, “Apabila seseorang membelanjakan keluarganya untuk mencari pahala dari Allah, maka itu dihitung sebagai sedekah darinya”. ﷺ (Al-Bukhari dan Muslim)

Abdullah bin 'Amr bin Al-'As -raḍiyallāhu 'anhu- melaporkan

Rasulullah SAW (ﷺ) berkata, “Mengabaikan tanggungan sendiri adalah alasan yang cukup bagi seorang pria untuk melakukan dosa”. [Abu Dawud] Narasi dalam bahasa Muslim adalah: Rasulullah (ﷺ) berkata, “Cukup dosa bagi seseorang untuk menahan hak orang yang rezekinya ada di tangannya”.

Abu Hurairah -raḍiyallāhu 'anhu- melaporkan

Rasulullah SAW berkata, “Dua malaikat turun setiap pagi, dan seorang berkata: 'Ya Allah, berikanlah kepada orang yang membelanjakan sesuatu, sebagai ganti apa yang dia belanjakan. 'ﷺ Yang lain berkata: “Ya Allah, binasakan orang yang menahan diri”. (Al-Bukhari dan Muslim)

Abu Hurairah -raḍiyallāhu 'anhu- melaporkan

Rasulullah SAW bersabda: “Yang lebih baik daripada tangan yang lebih rendah (yaitu, tangan yang membelanjakan lebih baik daripada tangan penerima); dan mulailah (sedekah) dengan orang-orang yang berada di bawah pengawasanmu. Dan barangsiapa yang meminta (Allah) menolongnya dari yang haram dan haram, Allah akan memenuhi keinginannya. Dan barangsiapa mencari swasembada akan menjadi mandiri.”. ﷺ [Al-Bukhari].

Bab : Menghabiskan hal-hal favorit demi Allah

Anas -raḍiyallāhu 'anhu- melaporkan

Abu Talhah -raḍiyallāhu 'anhu- adalah orang terkaya di antara kaum Ansar Madinah dan memiliki harta terbesar dari pohon palem, dan di antara hartanya yang paling dia cintai, adalah kebunnya yang dikenal sebagai Bairuha' yang berada di seberang masjid, dan Rasulullah (ﷺ) sering mengunjunginya dan minum dari air tawar. Ketika ayat ini diturunkan: “Janganlah kamu memperoleh pahala Allah, kecuali kamu menafkahkan (di jalan Allah) dari apa yang kamu cintai” (3:92), Abu Talhah datang kepada Rasulullah (ﷺ) dan berkata, “Allah berfirman dalam Kitab-Nya: “Janganlah kamu mencapai Al-Birr, kecuali kamu membelanjakan (di). “Jalan Allah) dari apa yang kamu cintai, dan hartaku yang paling berharga adalah Bairuha', maka aku telah memberikannya sebagai sadaqah demi Allah, dan aku mengantisipasi pahala itu bersama-Nya, maka belanjakanlah. Ya Rasulullah, sebagaimana Allah memberi petunjuk kepadamu.” Rasulullah SAW (ﷺ) berkata, “Bagus sekali! Itu adalah properti penghasil keuntungan. Saya telah mendengar apa yang Anda katakan, tetapi saya pikir Anda harus membelanjakannya untuk kerabat terdekat Anda.” Maka Abu Talhah -raḍiyallāhu 'anhu- membagikannya kepada saudara dan sepupu terdekat. (Al-Bukhari dan Muslim).

Bab : Mendesak keluarga dan kerabat untuk menaati Allah dan menjauhkan diri dari kejahatan

Abu Hurairah -raḍiyallāhu 'anhu- melaporkan

Al-Hasan bin Ali -raḍiyallāhu 'anhu- mengambil salah satu kurma sadaqah dan memasukkannya ke dalam mulutnya, kemudian Rasulullah (ﷺ) berkata, “Tinggalkan, tinggalkan, buang. Tidakkah kamu tahu bahwa kami tidak makan sadaqah?” (Al-Bukhari dan Muslim).

Umar bin Abu Salamah -raḍiyallāhu 'anhu- melaporkan

Saya adalah seorang anak laki-laki di bawah pengasuhan Rasulullah (ﷺ), dan tangan saya berkeliaran di piring. Rasulullah (ﷺ) berkata kepada saya, “Sebutkan Nama Allah (yaitu, katakan Bismillah sebelum Anda mulai makan), makanlah dengan tangan kanan Anda dan makan dari apa yang dekat dengan Anda”. Saya selalu mengikuti cara makan ini setelah kejadian ini. (Al-Bukhari dan Muslim).