Doa (Salat)

كتاب الصلاة

Bab : Untuk mempersembahkan As-Salat (shalat) mengenakan Khuff (kaus kaki kulit)

Diriwayatkan Al-Mughira bin Shu'ba

Saya membantu Nabi (صلى الله عليه وسلم) dalam berwudhu dan dia mengulurkan tangannya yang basah di atas Khuff-nya dan berdoa.

Bab : Jika seseorang tidak bersujud dengan benar

Diriwayatkan Hudhaifa bahwa ia melihat seseorang membungkuk dan bersujud dengan tidak sempurna. Ketika dia menyelesaikan Salatnya, Hudhaifa mengatakan kepadanya bahwa dia tidak mempersembahkan Salat. Subnarator menambahkan, "Saya pikir Hudhaifa juga mengatakan

Jika Anda mati, Anda akan mati dengan "Sunnah" (jalan hukum) selain Muhammad (صلى الله عليه وسلم)."

Bab : Selama sujud seseorang harus menunjukkan ketiaknya dan memisahkan lengan bawahnya dari tubuhnya

Diriwayatkan 'Abdullah bin Malik

Ibnu Buhaina, "Ketika Nabi (صلى الله عليه وسلم) shalat, dia biasa memisahkan lengannya dari tubuhnya begitu luas sehingga keputihan ketiaknya terlihat."

Bab : Keunggulan (berdoa) menghadap kiblat dengan jari-jari kaki ke arahnya juga

Diriwayatkan Anas bin Malik

Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) bersabda, "Barangsiapa yang berdoa seperti kami dan menghadap kiblat kami dan memakan hewan kami yang disembelih, adalah seorang Muslim dan berada di bawah perlindungan Allah dan Rasul-Nya. Maka janganlah kamu mengkhianati Allah dengan mengkhianati orang-orang yang berada dalam perlindungan-Nya."

Diriwayatkan Anas bin Malik

Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) bersabda, "Aku telah diperintahkan untuk memerangi orang-orang sampai mereka berkata: 'Tidak ada yang berhak disembah selain Allah.' Dan jika mereka berkata demikian, berdoa seperti doa kami, hadapi kiblat kami dan pembantaian seperti kami menyembelih, maka darah dan harta benda mereka akan menjadi suci bagi kami dan kami tidak akan mengganggu mereka kecuali secara hukum dan perhitungan mereka akan berada di tangan Allah."

Diriwayatkan Maimun bin Siyah bahwa ia bertanya kepada Anas bin Malik, "Wahai Abu Hamzah! Apa yang membuat kehidupan dan harta benda seseorang suci?" Dia menjawab, "Siapa pun yang berkata, 'Tidak ada yang berhak disembah selain Allah', menghadap kiblat kami saat shalat, berdoa seperti kami dan memakan hewan kami yang disembelih, maka dia adalah seorang Muslim, dan memiliki hak dan kewajiban yang sama seperti Muslim lainnya."

Bab : Kiblat untuk orang-orang Al-Madinah, Syam dan Timur.

Diriwayatkan Abu Aiyub Al-Ansari

Nabi (صلى الله عليه وسلم) bersabda, "Saat buang air besar, jangan menghadap atau membelakangi kiblat tetapi menghadap ke timur atau barat." Abu Aiyub menambahkan. "Ketika kami tiba di Syam, kami menemukan beberapa toilet yang menghadap kiblat; oleh karena itu kami berpaling saat menggunakannya dan meminta pengampunan Allah."

Bab : Firman Allah “Dan ambilkanlah bagimu (manusia) Maqam (tempat) Ibrahim (Abraham) (atau batu tempat Ibrahim berdiri ketika dia membangun Kabah sebagai tempat shalat (untuk sebagian shalatmu, misalnya dua rakaat). setelah Tawaf Kabah)"

Diriwayatkan 'Amr bin Dinar

Saya bertanya kepada Ibnu `Umar, “Bolehkah seseorang yang telah melakukan Tawaf mengelilingi Ka`bah untuk `Umra tetapi belum melakukan (Sa`i) Tawaf Safa dan Marwa, melakukan hubungan seksual dengan istrinya?” Ibnu `Umar menjawab, “Ketika Nabi (ﷺ) sampai di Mekah, dia melakukan Tawaf mengelilingi Ka`bah (berkeliling tujuh kali) dan melakukan shalat dua rakaat (di tempat) di belakang maqam (Abraham) dan lalu melakukan Tawaf (Sa`i) Safa dan Marwa, dan sesungguhnya pada Rasulullah (ﷺ) kamu mempunyai contoh yang baik.” Kemudian kami mengajukan pertanyaan yang sama kepada Jabir bin `Abdullah dan dia pun menjawab, “Dia tidak boleh mendekati istrinya (untuk berhubungan seksual) sampai dia selesai Tawaf Safa dan Marwa.”

Diriwayatkan Mujahid

Seseorang mendatangi Ibnu `Umar dan berkata, "Inilah Rasulullah (ﷺ) memasuki Ka`bah." Ibnu `Umar berkata, “Aku pergi ke sana tetapi Nabi (ﷺ) telah keluar dari Ka`bah dan aku menemukan Bilal berdiri di antara kedua pintunya. Aku bertanya kepada Bilal, 'Apakah Nabi (ﷺ) shalat di Ka`bah? ?' Bilal menjawab, 'Iya, dia shalat dua rakaat di antara dua tiang yang ada di sebelah kirimu saat memasuki Ka`bah. Kemudian Rasulullah (ﷺ) keluar dan salat dua rakaat menghadap Ka`bah .' "

Diriwayatkan oleh Ibnu 'Abbas

Ketika Nabi (ﷺ) memasuki Ka`bah, dia berdoa kepada Allah di setiap sisinya dan tidak berdoa sampai dia keluar darinya, dan melakukan shalat dua rakaat menghadap Ka`bah dan berkata, "Ini adalah kiblatnya."

Bab : [Selama Sholat wajib] seseorang harus menghadap Kiblat (Kabah di Makkah) dimanapun ia berada

Diriwayatkan Bara' bin `Azib

Rasulullah (ﷺ) shalat menghadap Baitul-Maqdis selama enam belas atau tujuh belas bulan tetapi dia senang menghadap Ka`bah (di Mekah) sehingga Allah menurunkan: "Sesungguhnya Kami telah melihat wajahmu menghadap ke langit!" (2:144) Maka Nabi (ﷺ) menghadap Ka`bah dan orang-orang bodoh di antara manusia yaitu “orang-orang Yahudi” bersabda, “Apa yang membuat mereka berpaling dari kiblat (Baitul-Maqdis) yang dahulu mereka amati”” (Allah diturunkan): “Katakanlah: ‘Kepunyaan Allah Timur dan Barat. Dia memberi petunjuk siapa saja yang dikehendakinya ke jalan yang lurus'." (2:142) Seorang laki-laki shalat bersama Nabi (menghadap Ka`bah) dan keluar. Dia melihat beberapa orang Ansar yang shalat `Ashar dengan wajah menghadap Baitul -Maqdis, beliau berkata, “Saya bersaksi bahwa saya shalat bersama Rasulullah (ﷺ) menghadap Ka`bah.” Maka seluruh orang menghadapkan wajahnya ke arah Ka`bah.

diriwayatkan Jabir

Rasulullah (ﷺ) biasa salat (sholat sunnah, salat wajib) sambil menaiki tunggangannya (Rahila) kemanapun ia berbelok, dan kapanpun ia ingin salat wajib ia turun dari kudanya dan salat menghadap kiblat.

Diriwayatkan oleh `Abdullah

Nabi (ﷺ) shalat (dan sub-narator Ibrahim berkata, “Saya tidak tahu apakah dia shalat lebih banyak atau lebih sedikit dari biasanya”), dan setelah selesai shalat dia ditanya, “Ya Rasulullah (ﷺ)! Apakah ada perubahan dalam shalatnya?” Dia berkata, 'Ada apa?' Orang-orang berkata, “Kamu telah berdoa begitu banyak.” Maka Nabi (ﷺ) menekuk kakinya, menghadap kiblat dan melakukan dua sujud (Sahu) dan menyelesaikan shalatnya dengan Taslim (dengan memalingkan wajahnya ke kanan dan ke kiri). kiri sambil berkata: 'As-Salamu `Alaikum- Warahmat-ullah'). Ketika dia menghadapkan wajahnya kepada kami dia berkata, “Jika ada sesuatu yang berubah dalam shalat, niscaya aku akan memberitahukannya kepadamu tetapi aku adalah manusia yang seperti itu.” kamu dan cenderung lupa seperti kamu. Maka jika saya lupa mengingatkan saya dan jika ada di antara kalian yang ragu dengan shalatnya, hendaknya ia mengikuti apa yang menurutnya benar dan menyempurnakan shalatnya, lalu menyelesaikannya dan melakukan dua sujud (Sahu).

Bab : Apa yang telah dikatakan tentang (menghadap) kiblat (Kabah di Makkah) dan dimanapun dianggap bahwa tidak perlu mengulangi shalat jika seseorang salah salat menghadap ke arah selain kiblat

Diriwayatkan oleh 'Umar (bin Al-Khattab)

Tuhanku menyetujui tiga hal denganku: -1. Aku berkata, “Wahai Rasulullah (ﷺ), seandainya kami menjadikan maqam Ibrahim sebagai tempat salat kami (untuk sebagian salat kami). Maka datanglah Inspirasi Ilahi: Dan jadikanlah kalian (manusia) maqam Ibrahim sebagai tempat shalat (untuk sebagian shalat, misalnya dua rakaat Tawaf Ka`bah)". (2.125) -2. Dan mengenai (ayat) jilbab bagi wanita, aku berkata, 'Ya Rasulullah (ﷺ)! Saya harap Anda memerintahkan istri Anda untuk menutupi diri dari laki-laki karena orang baik dan orang jahat berbicara kepada mereka.' Maka diturunkanlah ayat jilbab bagi wanita. -3. Suatu ketika istri-istri Nabi (ﷺ) bersatu melawan Nabi (ﷺ) dan aku berkata kepada mereka, 'Bisa jadi jika dia (Nabi) menceraikanmu, (semua) Tuhannya (Allah) akan memberinya daripada kamu, istri-istri yang lebih baik dari kamu.' Maka diturunkanlah ayat ini (sama seperti yang telah saya katakan).” (66.5).

Riwayat Anas

seperti di atas (395).

Diriwayatkan oleh `Abdullah bin `Umar

Ketika orang-orang sedang salat Subuh di Quba' (dekat Madinah), seseorang mendatangi mereka dan berkata: "Hal itu telah diturunkan kepada Rasulullah (ﷺ) malam ini, dan dia diperintahkan untuk salat menghadap Ka`bah." Maka arahkanlah wajahmu menghadap Ka`bah. Orang-orang itu menghadap Syam (Yerusalem) sehingga mereka menghadapkan wajah mereka ke arah Ka`bah (di Mekah).

Diriwayatkan oleh `Abdullah

“Suatu ketika Nabi (ﷺ) salat Zuhur lima rakaat. Beliau ditanya, “Apakah ada penambahan shalat?” Nabi (ﷺ) bertanya, “Apa itu?” Mereka menjawab, “Kalian punya. shalat lima rakaat.' Maka dia menekuk kakinya dan melakukan dua sujud (Sahu).

Bab : Mengikis dahak masjid dengan tangan (menggunakan alat tertentu, atau menggunakan alat n)

Diriwayatkan Anas bin Malik

Nabi (ﷺ) melihat dahak ke arah kiblat (di dinding masjid) dan beliau tidak menyukainya dan tanda rasa jijik terlihat jelas di wajahnya. Maka dia bangkit lalu mengikisnya dengan tangannya lalu berkata, “Jika ada di antara kalian yang berdiri untuk shalat, maka ia sedang berbicara secara sembunyi-sembunyi kepada Tuhannya atau Tuhannya berada di antara dia dan kiblatnya. arah kiblatnya, tetapi seseorang boleh meludah ke kiri atau ke bawah kakinya.” Nabi (ﷺ) kemudian mengambil sudut kainnya dan meludahinya lalu melipatnya dan berkata, “Atau kamu bisa melakukan ini.”

Diriwayatkan oleh `Abdullah bin `Umar

Rasulullah (ﷺ) melihat dahak di dinding masjid searah kiblat dan mengikisnya. Beliau menghadap orang-orang dan berkata, “Setiap orang di antara kalian yang sedang shalat, janganlah meludah di depannya karena di dalam shalat Allah ada di hadapannya.”

Diriwayatkan 'Aisyah

(ibu dari orang-orang mukmin yang beriman) Rasulullah (ﷺ) melihat beberapa sekret hidung, sekret atau dahak di dinding masjid searah kiblat dan mengikisnya.