Doa (Salat)
كتاب الصلاة
Bab : Berkumpul umat beragama berputar-putar dan duduk di masjid
Seorang pria datang kepada Nabi (صلى الله عليه وسلم) ketika dia menyampaikan khotbah dan bertanya kepadanya bagaimana cara mengucapkan shalat malam. Nabi (صلى الله عليه وسلم) menjawab, 'Shalat dua rakat sekaligus dan kemudian dua dan kemudian dua dan seterusnya dan jika kamu takut fajar (mendekati waktu shalat Subuh) sholat satu raka dan itu akan menjadi witr untuk semua rakat yang telah kamu shalat." Diriwayatkan 'Ubaidullah bin 'Abdullah bin 'Umar: Seorang pria yang dipanggil Nabi (صلى الله عليه وسلم) ketika dia berada di masjid.
Bab : Mengangkat suara di masjid
Selama masa hidup Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) saya meminta Ibnu Abi Hadrad di masjid untuk membayar hutang yang dia miliki kepada saya dan suara kami menjadi begitu keras sehingga Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) mendengarnya saat dia berada di rumahnya. Jadi dia datang kepada kami setelah menaikkan tirai kamarnya. Nabi (صلى الله عليه وسلم) bersabda, "Wahai Ka'b bin Malik!" Saya menjawab, "Labaik, wahai Rasulullah (صلى الله عليه وسلم)." Dia memberi isyarat dengan tangannya kepada saya untuk mengurangi hutang menjadi setengahnya. Aku berkata, "Wahai Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) telah melakukannya." Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) bersabda (kepada Ibnu Hadrad), "Bangunlah dan bayarlah."
Bab : Berkumpul umat beragama berputar-putar dan duduk di masjid
Ketika Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) sedang duduk di masjid (dengan beberapa orang) tiga orang datang, dua dari mereka datang di depan Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) dan yang ketiga pergi, dan kemudian salah satu dari mereka menemukan tempat di lingkaran dan duduk di sana sementara orang kedua duduk di belakang pertemuan, dan yang ketiga pergi. Ketika Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) selesai berkhotbah, dia berkata, "Haruskah aku memberitahukan kepadamu tentang ketiga orang ini? Salah satu dari mereka menyerahkan dirinya kepada Allah dan Allah menerimanya dan menampungnya; yang kedua merasa malu di hadapan Allah sehingga Allah melakukan hal yang sama untuknya dan melindunginya dalam rahmat-Nya (dan tidak menghukumnya), sedangkan yang ketiga memalingkan mukanya dari Allah, dan pergi, maka Allah juga memalingkan muka darinya.
Bab : (Jika) masjid (dibangun) di jalan, itu tidak boleh menjadi penyebab bahaya bagi umat
(istri Nabi) Saya telah melihat orang tua saya mengikuti Islam sejak saya mencapai usia kecerdasan. Tidak satu hari pun berlalu tetapi Nabi (صلى الله عليه وسلم) mengunjungi kami, baik di pagi maupun sore hari. Ayah saya Abu Bakar berpikir untuk membangun sebuah masjid di halaman rumahnya dan dia melakukannya. Dia biasa berdoa dan membaca Al-Qur'an di dalamnya. Para wanita dan anak-anak mereka biasa berdiri di sampingnya dan memandangnya dengan heran. Abu Bakar adalah orang yang berhati lembut dan tidak bisa menahan tangis sambil membaca Al-Qur'an. Para pemimpin Quraisy menjadi takut akan hal itu (yaitu bahwa anak-anak dan wanita mereka mungkin terpengaruh oleh pembacaan Al-Qur'an).
Bab : Untuk mempersembahkan As-Salat (shalat) di masjid yang terletak di pasar
Nabi (صلى الله عليه وسلم) bersabda, "Shalat yang dipanjatkan secara berjamaah adalah dua puluh lima kali lebih unggul (dalam pahala) daripada shalat yang dipanjatkan sendirian di rumah atau di pusat bisnis, karena jika seseorang berwudhu dan melakukannya dengan sempurna, dan kemudian pergi ke masjid dengan niat semata-mata untuk berdoa, maka untuk setiap langkah yang dia ambil menuju masjid, Allah meningkatkan kepadanya derajat pahala dan (mengampuni) mencoret satu dosa sampai dia memasuki masjid. Ketika dia memasuki masjid, dia dianggap dalam shalat selama dia menunggu shalat dan para malaikat terus meminta ampunan Allah untuknya dan mereka terus berkata: 'Ya Allah! Kasihanilah dia, ya Allah! Ampunilah dia, selama dia terus duduk di tempat shalatnya dan tidak melewati angin. (Lihat Hadis No. 620).
Bab : Berbaring telungkup (telentang) di masjid
bahwa pamannya berkata, "Aku melihat Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) terbaring telentang (telentang) di masjid dengan satu kaki di kaki lainnya." Diriwayatkan Sa'id bin Al-Musaiyab bahwa 'Umar dan 'Utsman dulu melakukan hal yang sama.
Bab : Menggenggam tangan dengan mengunci jari-jari di dalam masjid atau di luar masjid
Nabi (صلى الله عليه وسلم) menggenggam tangannya, dengan menjalin jari-jarinya.
Bahwa utusan Allah (ﷺ) berkata, "O` Abdullah bin` amr! Apa yang akan menjadi kondisi Anda ketika Anda akan dibiarkan dengan sedimen orang (terburuk)? " (Mereka akan bertentangan satu sama lain).
Nabi (ﷺ) berkata, "Orang percaya yang setia kepada orang percaya yang setia seperti batu bata dinding, saling menegakkan." Sementara (mengatakan itu) nabi (ﷺ) menggenggam tangannya, dengan menjalin jari -jarinya.
Abu Hurairah berkata, " Rasulullah (SAW) memimpin kami dalam salah satu dari dua shalat Isya (Abu Hurairah menamakan shalat itu tapi saya lupa)."Abu Huraira menambahkan ," Dia shalat dua rakaat dan kemudian menyelesaikan shalat dengan Taslim. Dia berdiri di dekat sepotong kayu yang tergeletak di seberang masjid dan bersandar di atasnya sedemikian rupa seolah-olah dia sedang marah. Kemudian dia meletakkan tangan kanannya di atas tangan kiri dan menggenggam tangannya dengan menjalin jari-jarinya lalu meletakkan pipi kanannya di punggung tangan kirinya. Orang-orang yang tergesa-gesa meninggalkan masjid melalui gerbangnya. Mereka bertanya-tanya apakah doanya dikurangi. Dan di antara mereka ada Abu Bakar dan ' Umar tetapi mereka ragu-ragu untuk bertanya kepada Nabi. Seorang pria bertangan panjang bernama Dzul-Yadain bertanya kepada Nabi, ' Ya Rasulullah (SAW)! Apakah Anda lupa atau doanya berkurang? Nabi (SAW) menjawab, 'Aku tidak lupa dan doaku tidak berkurang' Nabi (SAW) menambahkan, ' Benarkah apa yang dikatakan Dzul Yadain itu benar?'Mereka (orang-orang) berkata,' Ya, itu benar.'Nabi (ﷺ) berdiri lagi dan memimpin shalat, menyelesaikan sisa shalat, dilupakan olehnya, dan melakukan Taslim, lalu berkata,' Allahu Akbar.'Dan kemudian dia sujud seperti biasa atau lebih lama dari itu. Dia kemudian mengangkat kepalanya sambil berkata, 'Allahu Akbar; dia kemudian berkata lagi, 'Allahu Akbar', dan bersujud seperti biasa atau lebih lama dari itu. Kemudian dia mengangkat kepalanya dan berkata, ' Allahu Akbar.'"(Subnarrator menambahkan, " Saya pikir mereka bertanya (Ibn Seereen) apakah Nabi (SAW) menyelesaikan sholat dengan Taslim. Dia menjawab, "Saya mendengar bahwa' Imran bin Husain telah berkata, ' Kemudian dia (Nabi) melakukan Taslim.")
Bab : Masjid-masjid yang sedang dalam perjalanan ke Al-Madinah dan tempat-tempat di mana Nabi (saw) telah Salat (Sholat)
Musa bin 'Uqba berkata, "Aku melihat Salim bin 'Abdullah mencari beberapa tempat di jalan dan berdoa di sana. Dia meriwayatkan bahwa ayahnya biasa shalat di sana, dan telah melihat Nabi (صلى الله عليه وسلم) berdoa di tempat-tempat itu." Diriwayatkan Nafi' tentang otoritas Ibnu 'Umar yang berkata, "Aku biasa shalat di tempat-tempat itu." Musa si perawi menambahkan, "Saya bertanya kepada Salim dan dia berkata, 'Saya setuju dengan Nafi' tentang tempat-tempat itu, kecuali masjid yang terletak di tempat yang disebut Sharaf Ar-Rawha."
Hadis yang diriwayatkan adalah tentang berbagai tempat dalam perjalanan dari Madinah ke Mekkah di mana Nabi (صلى الله عليه وسلم) shalat dan tidak diterjemahkan.
Lihat terjemahan untuk hadis 484 di atas
Lihat Terjemahan untuk Hadis 484 di atas
Lihat terjemahan untuk hadis 484 di atas
Lihat terjemahan untuk hadis 484 di atas
Lihat terjemahan untuk hadis 484 di atas
Lihat terjemahan hadits 484 di atas
Lihat terjemahan untuk hadis 484 di atas
Lihat terjemahan hadits 484 di atas