Kitab Kebajikan, Memerintahkan Sopan Santun, dan Bergabung Ikatan Kekerabatan
كتاب البر والصلة والآداب
Bab : Menyuruh Orang yang Membawa Senjata Di Masjid, Pasar Atau Tempat Lain Tempat Orang Berkumpul, Untuk Memegangnya Dengan Intinya
Jabir melaporkan bahwa Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) memerintahkan seseorang yang telah membagikan panah dengan bebas di masjid bahwa dia tidak boleh bergerak di masjid tetapi dengan memegang kepala besi mereka. Ibnu Rumh meriwayatkan hal ini dengan sedikit variasi kata-kata.
Ketika salah satu dari kalian kebetulan pergi ke pertemuan atau bazar dengan anak panah di tangannya, dia harus menggenggam kepalanya yang runcing; kemudian (dia berkata lagi): Dia harus menggenggam kepalanya yang runcing. Abu Musa berkata: Demi Allah, kami tidak menghukum mati sampai beberapa dari kami melemparkan panah ke wajah satu sama lain.
Siapa di antara kamu bergerak di masjid atau di bazar dan ada anak panah bersamanya, dia harus memegang kepala besinya di telapak tangannya, sehingga tidak ada di antara orang-orang Muslim yang terluka darinya, atau katanya, harus menangkap kepala besinya.
Bab : Larangan Menunjuk Seorang Muslim Dengan Senjata
Abu'l-Qasim (kunya Rasulullah, semoga damai sejahtera atasnya), berkata: Dia yang mengarahkan senjata ke arah saudaranya, para malaikat memohon kutukan kepadanya bahkan jika dia adalah saudara kandungnya selama dia tidak meninggalkannya (menunjuk senjata ke arah saudaranya Muslim).
Abu Huraira melaporkan hadits seperti ini dari Rasul Allah (صلى الله عليه وسلم) melalui rantai pemancar lainnya.
Tidak ada di antara kamu yang boleh mengarahkan senjata ke arah saudaranya, karena dia tidak tahu bahwa Iblis dapat menyebabkan senjata itu (tergelincir) dari tangannya dan (dia dapat melukai siapa pun) dan dengan demikian dia dapat jatuh ke dalam Api Neraka.
Bab : Keutamaan Menghilangkan Hal Berbahaya Dari Jalan
Ketika seseorang berjalan di sepanjang jalan dia menemukan cabang berduri di atasnya. Dia mendorongnya ke samping dan Allah menyetujui (tindakan ini) darinya dan (sebagai tanda penghargaan) memberinya pengampunan.
Seseorang saat berjalan di sepanjang jalan setapak melihat cabang-cabang pohon tergeletak di sana. Dia berkata: Demi Allah, aku akan menyingkirkan ini dari sini agar ini tidak membahayakan umat Islam, dan dia diterima di surga.
Abu Huraira melaporkan Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) mengatakan bahwa dia melihat seseorang menikmati dirinya di surga karena pohon yang dia potong dari jalan yang merupakan sumber ketidaknyamanan bagi orang-orang.
Abu Huraira melaporkan Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) mengatakan bahwa ada pohon yang menyebabkan ketidaknyamanan bagi umat Islam; seseorang datang ke sana dan menebang (pohon) itu (dan dengan demikian masuk) Firdaus).
Aku berkata: Rasulullah, ajarkan aku sesuatu agar aku mendapat manfaat darinya. Dia berkata: Singkirkan hal yang merepotkan dari jalan umat Islam.
Rasulullah, aku tidak tahu apakah aku akan bertahan setelah Engkau, maka berikanlah kepadaku sesuatu yang dengannya Allah akan bermanfaat bagiku. Kemudian Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) bersabda: Lakukanlah ini dan itu dan singkirkan hal-hal yang merepotkan dari jalan-jalan.
Bab : Larangan Menyiksa Kucing Dan Hewan Lain Yang Tidak Berbahaya
Seorang wanita tersiksa karena seekor kucing yang dia kurung sampai mati dan dia harus masuk ke Neraka. Dia tidak mengizinkannya makan atau minum karena dikurung, dia juga tidak membebaskannya sehingga bisa memakan hama bumi.
Hadis di atas diriwayatkan melalui rantai pemancar lain dengan arti yang sama
Seorang wanita tersiksa karena seekor kucing yang telah diikatnya dan dengan demikian tidak membiarkannya makan atau minum atau membebaskannya sehingga ia dapat memakan hama bumi.
Hadis ini telah diriwayatkan atas kewibawaan Abu Huraira melalui rantai pemancar lainnya.
Seorang wanita masuk ke dalam Api Neraka karena seekor kucing yang telah diikatnya, dan dengan demikian ia tidak bisa makan, dan dia tidak membiarkannya bebas sehingga ia dapat melahap hama bumi, sampai mati.
Bab : Larangan Kesombongan
Allah Yang Maha Mulia berfirman: Kemuliaan adalah pakaian-Nya yang lebih rendah dan Yang Mulia adalah jubah-Nya dan (Allah berfirman, ) Dia yang berselisih dengan-Ku sehubungan dengan mereka, Aku akan menyiksanya.
Bab : Larangan Membuat Orang Lain Putus Asa, Rahmat Allah
Allah tidak akan mengampuni orang ini dan itu. Maka Allah Yang Maha Mulia berfirman: Siapakah orang yang menghakimi Aku sehingga Aku tidak mengampuni ini dan itu; Saya telah memberikan pengampunan kepada ini dan itu dan menghapus perbuatannya (yang bersumpah bahwa saya tidak akan memberikan pengampunan kepadanya).
Bab : Kebajikan Yang Lemah Dan Tertindas
Banyak orang dengan rambut acak-acakan dan berlumuran debu dijauhkan dari pintu-pintu (sedangkan dia dihormati oleh Allah) sehingga jika dia mengadili dalam nama Allah (tentang apa pun) Allah akan memenuhinya.