Kitab Pemurnian dan Sunnahnya
كتاب الطهارة وسننها
Bab : (Mengeringkan diri dengan) kain setelah wudhu atau mandi
“Nabi datang kepada kami dan kami memberinya air untuk mandi.” Kemudian kami membawakannya kain Warshiyah, dan dia membungkusnya di dalamnya. Seolah-olah aku bisa melihat tanda-tanda Perang di lipatan perutnya.”
“Aku membawa selembar kain (untuk dikeringkan) kepada Rasulullah ketika dia mandi untuk membersihkan dirinya dari kekotoran seksual. Dia menolaknya dan mulai membuang air.”
Rasulullah melakukan wudhu, kemudian dia membalikkan pakaian wol yang dia kenakan dan menyeka wajahnya dengan itu.
Bab : Apa yang harus dikatakan setelah wudhu
Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa melakukan wudhu dan melakukannya dengan baik, maka berfirman tiga kali: 'Ashhadu an la ilaha illallah wahdahu la sharika lahu, wa ashhadu anna Muhammadan `abduhu wa rasuluhu (saya bersaksi bahwa tidak ada yang berhak disembah kecuali Allah sendiri, tanpa sekutu, dan saya saksikan bahwa Muhammad adalah hamba-Nya dan Rasul-Nya),” delapan gerbang Dibukakan baginya surga, dan siapa pun yang dia kehendaki, maka dia boleh masuk ke dalamnya. (Da'if) Rantai-rantai lain dengan kata-kata serupa.
“Rasulullah bersabda: “Tidak ada seorang Muslim yang berwudhu dan berbuat baik, kemudian berkata: Ashhadu an la ilaha illallah, wa ashhadu anna Muhammadan `abduhu wa rasuluhu (saya bersaksi bahwa tidak ada yang berhak disembah selain Allah, dan saya bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya),” (kecuali itu) delapan pintu surga akan dibuka untuknya dan dia akan masuk melalui siapa saja yang diinginkannya.”
Bab : Wudhu menggunakan kuningan
“Rasulullah datang kepada kami, dan kami membawa air kepadanya dalam wadah tembaga, lalu dia berwudhu dengannya.”
Dia punya bak kuningan. Dia berkata: “Saya biasa menyisir rambut Rasulullah di dalamnya.”
Nabi melakukan wudhu menggunakan (air di dalam) bejana yang terbuat dari kuningan.
Bab : Wudhu setelah tidur
“Rasulullah akan tertidur sampai dia bernapas dalam-dalam, kemudian dia akan bangun dan berdoa, dan dia tidak melakukan wudhu.” (Hasan) Tanafisi berkata: “Waki berkata: 'Maksudnya saat dia bersujud (dia akan tidur). '”
Rasulullah tertidur sampai dia bernapas dalam-dalam, kemudian dia bangun dan berdoa.
“Dia akan tidur seperti itu saat dia sedang duduk.”
Rasulullah SAW bersabda: “Mata adalah tali kulit (yang mengikat) anus, jadi barangsiapa tertidur, hendaklah dia berwudhu.”
“Rasulullah pernah memerintahkan kami untuk tidak melepas kaus kaki kulit kami selama tiga hari kecuali dalam kasus ketidakmurnian seksual, tetapi tidak dalam kasus buang air besar, buang air kecil atau tidur (yaitu selama perjalanan).”
Bab : Wudhu setelah menyentuh penis
Rasulullah bersabda: “Jika ada di antara kamu yang menyentuh penisnya, hendaklah dia berwudhu.”
Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa di antara kalian menyentuh penisnya, maka ia harus berwudhu.”
“Aku mendengar Rasulullah berkata: “Barangsiapa menyentuh organ seksualnya maka hendaklah dia berwudhu.”
“Saya mendengar Rasulullah berkata: 'Barangsiapa menyentuh organ seksualnya, hendaklah dia berwudhu. '”
Bab : Konsesi mengenai hal itu
“Saya mendengar Rasulullah ditanya tentang menyentuh penis. Dia berkata: “Itu tidak memerlukan wudhu, karena itu adalah bagian dari Anda (tubuh).”
“Rasulullah ditanya tentang menyentuh penis dan dia berkata: 'Sebaliknya itu adalah bagian dari Anda (tubuh Anda).”
Bab : Berwudhu setelah makan apa yang telah diubah oleh api (yaitu dimasak di atas api)
Rasulullah SAW bersabda: “Lakukan wudhu setelah makan apa yang telah diubah dengan cemara.” Ibnu Abbas berkata: “Haruskah aku berwudhu setelah (menyentuh) air panas?” Abu Hurairah berkata: “Wahai anak saudaraku, apabila aku menceritakan sebuah hadis Rasulullah kepadamu, maka janganlah kamu mencoba memberi contoh untuknya.”