Kitab Pemurnian dan Sunnahnya

كتاب الطهارة وسننها

Bab : Berwudhu setelah makan apa yang telah diubah oleh api (yaitu dimasak di atas api)

Diriwayatkan bahwa 'Aisha berkata

Rasulullah SAW bersabda: “Berwudhu sesudah makan apa yang telah diubah oleh api.”

Diriwayatkan bahwa Anas bin Malik akan meletakkan tangannya di atas telinganya dan berkata

“Semoga telingaku menjadi tuli jika aku tidak mendengar Rasulullah berkata: “Berwudhu sesudah makan apa yang telah diubah oleh api.”

Bab : Konsesi mengenai hal itu

Disebutkan bahwa Ibnu Abbas berkata

“Rasulullah memakan bahu, lalu dia menyeka tangannya pada Mish yang ada di bawahnya, kemudian dia bangun untuk shalat, dan melaksanakan shalat.

Diriwayatkan bahwa Jabir bin 'Abdullah berkata

“Nabi, Abu Bakr dan 'Umar makan roti dan daging, dan mereka tidak melakukan wudhu (setelah itu).”

Zuhri katanya

“Saya makan malam dengan Walid atau Abdul-Malik. Ketika waktu shalat tiba, saya bangun untuk melakukan wudhu. Ja'far bin 'Amr bin Umayyah berkata: “Saya bersaksi bahwa ayah saya bersaksi, bahwa Rasulullah memakan makanan yang telah diubah oleh api, kemudian dia melakukan shalat, dan dia tidak melakukan wudhu.” Dan Ali bin Abdullah bin Abbas berkata: “Dan aku menjadi saksi yang serupa dari ayahku.”

Diriwayatkan bahwa Umm Salamah berkata

“Beberapa daging dari bahu domba dibawa kepada Rasulullah dan dia memakannya, kemudian dia melakukan shalat tanpa menyentuh air (untuk berwudhu).”

Suwaid bin Nu'man Ansari menceritakan bahwa

Mereka pergi bersama Rasulullah ke Khaibar. Ketika mereka sampai di As-Sahba (tempat dekat Khaibar), dia melakukan 'Asr (shalat sore), kemudian dia meminta makanan, tetapi tidak ada makanan yang dibawa kecuali Sawiq. Jadi mereka makan dan minum, lalu dia meminta air dan membilas mulutnya, lalu dia berdiri dan menuntun kami untuk shalat Maghrib (matahari terbenam).”

Diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa

Rasulullah SAW makan daging dari bahu domba, lalu dia membilas mulutnya dan mencuci tangannya, lalu dia berdoa.

Bab : Apa yang telah diceritakan tentang wudhu karena daging unta

Diriwayatkan bahwa Bara'bin 'Azib berkata

“Rasulullah ditanya tentang melakukan wudhu setelah makan daging unta. Beliau berkata: “Berwudhu sesudah memakannya.”

Dikatakan bahwa Jabir bin Samurah berkata

“Rasulullah memerintahkan kami untuk melakukan wudhu setelah makan daging unta tetapi tidak melakukan wudhu setelah makan daging kambing.”

Dikatakan bahwa Usaid bin Hudair berkata

Rasulullah SAW bersabda: “Janganlah kamu berwudhu setelah minum susu domba, melainkan berwudhu setelah minum susu unta.”

Abdullah bin 'Amr berkata

“Aku mendengar Rasulullah berkata: “Lakukan wudhu setelah makan daging unta, tetapi janganlah berwudhu setelah makan daging kambing. Lakukan wudhu setelah (minum) susu unta, tetapi jangan melakukan wudhu setelah (minum) susu domba. Lakukan shalat di kandang domba, tetapi jangan lakukan di Ma'atin unta. '”

Bab : Membilas mulut karena minum susu

Diriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa

Rasulullah SAW bersabda: “Bilas mulutmu setelah minum susu karena ada sedikit minyak di dalamnya.”

Diriwayatkan bahwa Umm Salamah, istri Nabi, berkata

Rasulullah SAW bersabda: “Jika kamu minum susu, maka bilas mulutmu, karena ada sedikit minyak di dalamnya.”

'Abdul-Muhaimin bin 'Abbas bin Sahl bin Sa'd as-Sa'di menceritakan dari ayahnya, dari kakeknya, bahwa

Rasulullah SAW bersabda: “Bilaslah mulutmu setelah minum susu, karena ada sedikit lemak di dalamnya.”

Diriwayatkan bahwa Anas bin Malik berkata

“Rasulullah memerah susu seekor domba dan meminum susunya, kemudian dia meminta air dan membilas mulutnya dan berkata, 'Ada sedikit minyak di dalamnya. '”

Bab : Wudhu karena berciuman

'Urwah bin Az-Subair menceritakan dari 'Aisha, bahwa

Rasulullah SAW mencium salah seorang wanitanya (yaitu, istri), kemudian dia pergi untuk melakukan shalat, dan dia tidak melakukan wudhu. Aku ('Urwah bin Zubair) berkata: “Itu bukan siapapun kecuali kamu,” dan dia tersenyum.”

Diriwayatkan dari 'Aisha

“Rasulullah akan melakukan wudhu, kemudian dia akan mencium, kemudian dia akan melakukan shalat tanpa melakukan wudhu lagi. Dan terkadang dia melakukan itu dengan saya.”

Bab : Wudhu dari cairan prostat

Diriwayatkan bahwa 'Ali berkata

“Rasulullah ditanya tentang cairan prostat dan dia berkata: 'Untuk itu wudhu (diperlukan), dan untuk air mani, mandi diperlukan. '”

Diriwayatkan dari Miqdad bin Aswad bahwa

Dia bertanya kepada Nabi tentang seorang pria yang mendekati istrinya, tetapi tidak ejakulasi. Beliau berkata: “Jika ada di antara kamu yang mendapati hal itu, hendaklah ia memercikkan air ke bagian pribadinya (artinya dia harus mencucinya) dan melakukan wudhu.”