Doa

كتاب الصلاة

Bab : Apa yang Dibacakan Selama Shalat - Bagian 1

Al-Bara' mengatakan bahwa dia mendengar Nabi membacakan pada sholat malam, “Demi buah ara dan zaitun” * dan bahwa dia belum pernah mendengar seseorang dengan suara yang lebih indah. *Al-Qur'an; 95. (Bukhari dan Muslim.)

Jabir b. Samura mengatakan bahwa. Nabi biasa membacakan saat shalat fajar, “Qaf. Demi Al Qur'an yang mulia” * dan perikop yang panjangnya sama, dan shalat sesudahnya dipersingkat. *Al-Qur'an; 50.Muslim mentransmisikannya.

'Amr b. Huraith berkata bahwa dia mendengar Nabi membacakan shalat fajar, “Pada malam ketika itu menghilang.” **Al-Qur'an; 81:17 Muslim mentransmisikannya.

'Abdullah b. as-Sa'ib berkata

Rasulullah memandu kami dalam Shalat Pagi di Mekah dan memulai Surat al-Mu'minun1, tetapi ketika dia sampai pada referensi kepada Musa dan Harun2, atau merujuk pada Yesus3, batuk menguasainya dan dia membungkuk. 1. Al-Qur'an; 23.2. Ayat 453. Ayat 50: Muslim menuliskannya.

Abu Huraira berkata bahwa Nabi biasa melafalkan shalat fajar pada hari Jumat A.L.M. Tanzil1 pada raka'at pertama, dan di raka'at kedua, “Apakah telah datang kepada manusia?” 21. Al-Qur'an; 32. 2. Al-Qur'an; 76. (Bukhari dan Muslim.)

Ubaidallah b. Abu Rafi'said

Marwan menunjuk Abu Huraira sebagai gubernur Madinah dan pergi ke Mekah. Abu Huraira menuntun kami dalam shalat Jumat dan membacakan surat al-Jumu'a1 di sajda pertama dan “Ketika orang-orang munafik datang kepadamu” 2 di akhir, dan berkata, “Aku mendengar Rasulullah membacanya pada hari Jumat.” 1. Al-Qur'an, 62, dibacakan dalam raka'at pertama, yang dimaksud dengan sajda dalam teks 2. Al-Qur'an, 63 Muslim menyebarkannya.

An-Nu'man b. Bashir berkata bahwa Rasul Allah biasa membacakan pada dua perayaan 1 dan pada hari Jumat, “Muliakan nama Tuhanmu yang Mahatinggi”, 2 dan “Apakah kisah peristiwa yang luar biasa telah sampai kepadamu?” 3 Dia berkata bahwa ketika suatu perayaan dan hari Jumat bertepatan, dia membacakan keduanya pada kedua doa itu. 1. Id al-Fitr pada akhir Ramadhan, dan Id al-Adha pada tanggal 10 Dzulhijja, ketika pengorbanan dilakukan. Yang pertama disebut yang lebih kecil dan yang terakhir lebih besar. 2. Al-Qur'an; 87. 3. Al-Qur'an, 88 Muslim menyebarkannya.

'Ubaidallah mengatakan bahwa 'Umar b. al-Khattab bertanya kepada Abu Waqid al-Laithi apa yang dibacakan oleh Rasulullah di 'Id al-Adha dan 'Id al-Fitr, dan dia menjawab bahwa dia membacakan pada keduanya, “Qaf. Demi Al-Qur'an yang mulia” 1 dan “Hari Kiamat sudah dekat.” 2 1. Al-Qur'an; 50. 2. Al-Qur'an, 54 Muslim menyebarkannya.

Abu Huraira mengatakan bahwa Rasulullah membacakan dalam kedua raka'at shalat fajar, “Katakanlah, hai orang-orang yang tidak percaya” 1 dan “Katakanlah: Dia adalah Tuhan, satu Allah.2 1. Al-Qur'an; 109. 2. Al-Qur'an; 112.Muslim menuliskannya.

Ibd 'Abbas mengatakan bahwa Rasulullah pernah membaca dalam kedua raka'at shalat fajar, “Katakanlah: “Kami beriman kepada Allah dan kepada wahyu yang diberikan kepada kami,” 1 dan ayat di Al 'Imran, “Katakanlah, hai Ahli Kitab, datanglah perkataan yang sama antara kami dan kamu.” 2 1. Al-Qur'an; 2:136 2. Al-Qur'an; 3:64 Muslim mentransmisikannya.

Bab : Apa yang Dibacakan Selama Shalat - Bagian 2

Ibnu Abbas berkata bahwa Rasulullah memulai shalat dengan, “Demi nama Allah, Yang Maha Penyayang, Maha Penyayang.” Tirmidhi mengirimkannya dan mengatakan bahwa isnad tradisi ini tidak disetujui.

Wa'il b. Hujr berkata bahwa dia mendengar Rasulullah membacakan, “Bukan dari orang-orang yang kamu marah dan tidak termasuk orang-orang yang sesat” (Al-Qur'an 1:7) dan berkata “Amin”, memperpanjang firman. Tirmidhi, Abu Dawud, Darimi dan Ibnu Majah mengirimkannya.

Abu Zuhair an-Numairi dijo

Kami pergi bersama Rasulullah suatu malam dan kami bertemu dengan seorang pria yang berdoa dengan tekun. Rasulullah SAW berkata, “Dia akan melakukan sesuatu yang menjamin [surga baginya] jika dia memeterainya.” Salah satu orang bertanya apa yang harus dia gunakan untuk segel, dan dia menjawab, “Amin”. Abu Dawud menuliskannya.

'Aisyah mengatakan bahwa Rasulullah shalat matahari terbenam menggunakan surah al-A'raf (al-Qur'an; 7) yang membaginya di antara dua raka'at. Nasa'i menularkannya.

Uqba b. 'Amir berkata

Ketika aku memimpin unta betina Rasulullah untuknya dalam perjalanan, dia berkata kepadaku, “Bukankah aku akan mengajarimu, hai Uqba, dua surah yang terbaik untuk dibacakan?” Kemudian dia mengajarkan kepadaku, “Katakanlah, aku berlindung kepada Tuhan yang fajar” dan “Katakanlah, aku berlindung kepada Tuhan manusia” (Al-Qur'an, 113-114). Dia melihat bahwa saya tidak terlalu senang dengan mereka, maka ketika dia turun untuk shalat pagi, dia menggunakan mereka untuk memimpin umat dalam shalat pagi, dan setelah dia selesai dia berpaling kepada saya dan berkata, “Bagaimana Anda menemukan mereka sekarang, 'Uqba? ' Ahmad, Abu Dawud dan Nasa'i mengirimkannya.

Jabir b. Samura mengatakan bahwa Nabi biasa membaca dalam doa matahari terbenam pada Kamis malam, “Katakanlah, hai orang-orang yang tidak percaya,” 1 dan “Katakanlah, Dia adalah Tuhan yang satu.” 2 1. Al-Qur'an; 109 2. Al-Qur'an; 112 [Baghawi] menuliskannya dalam Syariah as-Sunna; dan Ibnu Majah mengirimkannya dari Ibnu 'Umar, tetapi tidak menyebutkan Kamis malam.

Abdullah b. Mas'ud berkata

Saya tidak dapat menghitung seberapa sering saya mendengar Rasulullah membacakan dua raka'at setelah sholat matahari terbenam dan dalam dua rakaat sebelum shalat fajar, “Katakanlah, hai orang-orang yang tidak percaya,” dan “Katakanlah: Dia adalah Allah, satu Tuhan.” Tirmidhi mengirimkannya, dan Ibnu Majah mengirimkannya atas otoritas Abu Huraira, tetapi dia tidak menyebutkan “setelah sholat matahari terbenam.”

Sulaiman b. Yasar mengutip Abu Huraira yang mengatakan, “Saya tidak pernah berdoa di belakang siapa pun yang doanya lebih mirip dengan doa Rasulullah daripada itu dan seterusnya.” Sulaiman mengatakan bahwa dia shalat di belakangnya, dan dia memperpanjang dua raka'at pertama dari shalat tengah hari, memperpendek dua rakaat terakhir, memperpendek shalat sore, membaca surah pendek dari al-Mufassal* saat sholat matahari terbenam, surah menengah dari al-Mufassal pada sholat malam, dan surah panjang dari Mufassal pada shalat pagi. * Sebuah nama diterapkan pada bagian akhir Al-Qur'an 'An karena ada banyak perpecahan, tetapi pendapat berbeda tentang di mana itu dimulai. Lane menyebutkan pandangan yang berbeda dalam Leksikon, hlm 2407 f., mengatakan pendapat yang paling benar adalah bahwa itu dimulai dengan surat 49: Nasa'i mengirimkannya, dan Ibnu Majah menuliskannya hingga “memperpendek shalat sore.”

Ubada b. as-Samit berkata

Kami berada di belakang Nabi saat shalat fajar, dan dia membacakan sebuah ayat, tetapi pembacaannya menjadi sulit baginya. Kemudian setelah selesai dia berkata, “Mungkinkah kamu membaca di belakang imammu?” Kami menjawab, “Ya, Rasulullah.” Beliau berkata, “Lakukanlah itu hanya jika itu adalah Fatihat al-Kitab, karena orang yang tidak memasukkannya ke dalam bacaannya tidak dianggap sebagai shalat.” Abu Dawud dan Tirmidhi menularkannya, dan Nasa'i memiliki efek yang sama. Dalam sebuah versi oleh Abu Dawud dia berkata, “Saya bertanya-tanya apa yang terjadi dengan saya bahwa Al-Qur'an harus bertentangan dengan saya. Maka janganlah kamu membacakan Al Qur'an apabila aku membacakan dengan lantang, kecuali umm al-Qur'an.

Abu Huraira berkata bahwa ketika Rasulullah selesai shalat yang dibacakannya dengan lantang, dia bertanya, “Apakah ada di antara kalian yang membaca bersama saya sekarang?” Ketika seorang pria menjawab bahwa dia telah melakukannya, dia berkata, “Saya bertanya-tanya apa yang terjadi dengan saya sehingga saya harus diperebutkan tentang Al-Qur'an.” Dia berkata bahwa ketika manusia mendengar hal itu dari Rasul Allah, mereka berhenti membacakan bersamanya ayat-ayat yang dia bacakan dengan keras dalam shalat. Malik, Ahmad, Abu Dawud, Tirmidhi, dan Nasa'i mentransmisikannya, dan Ibnu Majah mengirimkan sesuatu yang serupa.