Komentar Kenabian tentang Al-Qur'an (Tafsir Nabi (saw))

كتاب التفسير

Bab : Firman Allah Ta’ala: “...ketika datang kepadamu wanita-wanita mukmin sebagai orang-orang yang berhijrah...” (QS.60:10)

Dikisahkan oleh `Urwa

Aisyah, istri Nabi, berkata, "Rasulullah ( ﷺ ) biasa memeriksa wanita-wanita mukmin yang berhijrah kepadanya sesuai dengan Ayat ini: 'Hai Nabi! Ketika wanita-wanita mukmin datang kepadamu untuk mengambil sumpah setia kepadamu... Sesungguhnya! Allah Maha Pemaaf, Maha Penyayang.' (60.12) `Aisyah berkata, "Dan jika salah seorang wanita mukmin menerima syarat (yang ditetapkan dalam Ayat yang disebutkan di atas), Rasulullah ( ﷺ ) akan berkata kepadanya. "Aku telah menerima janji setiamu." "Dia hanya akan mengatakan itu, karena, demi Allah, tangannya tidak pernah menyentuh, wanita mana pun selama janji setia itu. Dia tidak menerima janji mereka kecuali dengan mengatakan, "Aku telah menerima janji setiamu untuk itu."

Bab : "Hai Nabi, apabila datang kepadamu wanita-wanita mukmin untuk memberikan baiat kepadamu..." (QS. 60:12)

Dikisahkan Um Atiya

Kami telah bersumpah setia kepada Rasulullah ( ﷺ ) dan beliau membacakan kepada kami: 'Mereka tidak akan menyekutukan Allah dengan sesuatu pun,' dan melarang kami untuk meratapi orang yang telah meninggal. Kemudian seorang wanita menarik tangannya (menahan diri untuk tidak bersumpah setia), dan berkata, "Namun wanita itu telah meratapi salah seorang kerabatku, maka aku harus memberi pahala (yang sama terhadap kerabatnya yang telah meninggal)." Nabi ( ﷺ ) tidak keberatan dengan hal itu, maka ia pergi (ke sana) dan kembali kepada Nabi ( ﷺ ) maka beliau menerima sumpah setianya.

Diriwayatkan oleh Ibnu Abbas

Adapun firman Allah: "Dan mereka sekali-kali tidak akan mendurhakai kamu dalam suatu urusan yang adil." (60.12) Itulah di antara syarat-syarat yang diwajibkan Allah kepada wanita-wanita yang beriman (yang datang untuk mengucapkan baiat kepada Nabi).

Diriwayatkan oleh 'Ubada bin As-Samit

Ketika kami bersama Nabi, beliau bersabda, "Maukah kamu bersumpah setia kepadaku bahwa kamu tidak akan menyembah apa pun selain Allah, tidak akan melakukan hubungan seksual yang melanggar hukum, dan tidak akan mencuri?" Kemudian beliau membacakan ayat tentang wanita. (Sufyan, narator, sering berkata bahwa Nabi: menambahkan, "Barangsiapa di antara kamu yang memenuhi janjinya, maka ia akan menerima pahala dari Allah, dan barangsiapa yang melakukan salah satu dari dosa-dosa itu dan menerima hukuman yang sah (di dunia ini), maka hukumannya akan menjadi penebus dosa itu; dan barangsiapa yang melakukan salah satu dari dosa-dosa itu dan Allah menutupinya, maka terserah kepada Allah untuk menghukum atau mengampuni mereka."

Diriwayatkan oleh Ibnu Abbas

Saya menyaksikan shalat Idul Fitri bersama Rasulullah ( ﷺ ), Abu Bakar, Umar, dan Utsman; dan mereka semua shalat sebelum menyampaikan khotbah... dan kemudian menyampaikan khotbah. Suatu ketika Nabi (setelah menyelesaikan shalat dan khotbah) turun, seolah-olah saya sekarang melihatnya melambaikan tangannya kepada para lelaki untuk duduk, dan berjalan melewati mereka sampai dia, bersama Bilal, mencapai (barisan) para wanita. Kemudian dia membaca: 'Wahai Nabi! Apabila wanita-wanita mukmin datang kepadamu untuk mengucapkan sumpah setia bahwa mereka tidak akan menyembah selain Allah, tidak akan mencuri, tidak akan melakukan hubungan seksual yang tidak sah, tidak akan membunuh anak-anak mereka, dan tidak akan mengucapkan fitnah, serta sengaja membuat-buat kebohongan (dengan menjadikan anak-anak yang tidak sah milik suami mereka)'....(60.12) Setelah selesai, beliau berkata, 'Apakah kalian setuju dengan itu?" Seorang wanita, yang tidak seorang pun menjawab, Nabi ( ﷺ ) berkata, "Ya, wahai Rasulullah ( ﷺ )!" (Sub-narator, Al-Hasan tidak tahu siapa wanita itu.) Kemudian Nabi ( ﷺ ) berkata kepada mereka: "Apakah kalian akan bersedekah?" Kemudian Bilal membentangkan pakaiannya dan para wanita mulai memasukkan cincin besar dan cincin kecil ke dalam pakaian Bilal. (Lihat Hadits No. 95 vol.2)

Bab : “(Ingatlah), ketika Isa putra Maryam berkata: "Hai Bani Israil, sesungguhnya aku ini adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan Kitab Taurat yang telah datang sebelumku dan memberi kabar gembira dengan seorang utusan setelahku, namanya Ahmad.” (61:6)

Diriwayatkan oleh Jubair bin Mut`im

Aku mendengar Rasulullah ( ﷺ ) bersabda, 'Aku mempunyai beberapa nama: Aku adalah Muhammad, aku adalah Ahmad, aku adalah Al-Mahi, yang dengannya Allah melenyapkan kekufuran, aku adalah Al-Hashir (pengumpul), yang di kakinya (yakni di belakangnya) manusia akan dikumpulkan (pada hari kiamat), dan aku adalah Al-Aqib (yakni yang menggantikan para nabi dalam membawa kebaikan).

Bab : Firman Allah ta'ala: "Dan (Allah juga mengutusnya kepada) orang-orang lain di antara mereka (umat Islam) yang belum bergabung dengan mereka..." (QS. 62:3)

Diriwayatkan oleh Abu Huraira

Ketika kami sedang duduk bersama Nabi ( ﷺ ) Surat Al-Jumu'a diwahyukan kepadanya, dan ketika ayat, "Dan Dia (Allah) telah mengutusnya (Muhammad) juga kepada (umat Muslim) yang lain.....' (62.3) dibacakan oleh Nabi, aku berkata, "Siapakah mereka, wahai Rasulullah ( ﷺ )?" Nabi ( ﷺ ) tidak menjawab sampai aku mengulangi pertanyaanku tiga kali. Pada saat itu, Salman Al-Farisi bersama kami. Maka Rasulullah ( ﷺ ) meletakkan tangannya pada Salman, seraya berkata, "Jika Iman berada di (tempat) Ath-Thuraiya (pleiades, bintang tertinggi), bahkan saat itu (beberapa orang atau laki-laki dari orang-orang ini (yaitu kaum Salman) akan mencapainya."

Diriwayatkan oleh Abu Huraira

Nabi ( ﷺ ) bersabda, “Maka sebagian laki-laki dari orang-orang ini akan mencapainya.”

Bab : “Dan apabila mereka melihat barang dagangan atau hiburan…” (QS. 62:11)

Diriwayatkan oleh Jabir bin Abdullah

Suatu kafilah dagang tiba di Madinah pada hari Jumat saat kami bersama Nabi ( ﷺ ). Semua orang meninggalkan (Nabi ( ﷺ ) dan menuju kafilah tersebut) kecuali dua belas orang. Kemudian Allah berfirman:-- "Dan apabila mereka melihat suatu tawar-menawar atau suatu hiburan, mereka pun bergegas ke sana." (62.11)

Bab : Firman Allah SWT: "Apabila orang-orang munafik datang kepadamu (Muhammad saw), mereka berkata: "Kami bersaksi bahwa sesungguhnya kamu adalah utusan Allah..." (QS. 63:1)

Diriwayatkan oleh Zaid bin Arqam

Ketika aku sedang mengikuti Ghazwa, aku mendengar Abdullah bin Ubai (bin Abi Salul) berkata, "Janganlah kalian memberikan nafkah kepada orang-orang yang bersama Rasulullah ( ﷺ ), agar mereka bubar dan menjauh dari beliau. Jika kita kembali (ke Madinah), niscaya orang-orang yang lebih terhormat akan mengusir orang-orang yang lebih hina di antara mereka." Aku melaporkan (perkataan) itu kepada pamanku atau kepada Umar yang kemudian memberitahukan hal itu kepada Nabi ( ﷺ ). Nabi ( ﷺ ) memanggilku dan aku menceritakan kepadanya seluruh kisah itu. Kemudian Rasulullah ( ﷺ ) memanggil Abdullah bin Ubai dan para sahabatnya, dan mereka bersumpah bahwa mereka tidak mengatakan hal itu. Maka Rasulullah ( ﷺ ) mengingkari perkataanku dan mempercayai perkataannya. Aku merasa sangat sedih, yang belum pernah kurasakan sebelumnya. Aku tinggal di rumah dan pamanku berkata kepadaku. “Kamu hanya ingin agar Rasulullah ( ﷺ ) tidak mempercayai ucapanmu dan membencimu.” Maka Allah menurunkan (Surat yang dimulai dengan) ‘Ketika orang-orang munafik datang kepadamu.’ (63.1) Maka Rasulullah ( ﷺ ) memanggilku dan membacakannya seraya berkata, “Hai Zaid! Allah telah membenarkan ucapanmu.”

Bab : “Mereka menjadikan sumpah-sumpah mereka sebagai kedok (untuk menutupi kemunafikan mereka).” (1) (63:2) (1): (QS. 2) An-Nifāq: (Kemunafikan itu ada dua macam, yaitu: A - Kemunafikan dalam keimanan dan B - Kemunafikan dalam perbuatan dan tindakan.)

Diriwayatkan oleh Zaid bin Arqam

Aku bersama pamanku dan aku mendengar Abdullah bin Ubai bin Salul berkata, "Janganlah kamu memberikan nafkah kepada orang-orang yang bersama Rasulullah ( ﷺ ) agar mereka bubar dan menjauh darinya." Ia juga berkata, "Jika kita kembali ke Madinah, tentu saja orang yang lebih terhormat akan mengusir orang yang lebih hina." Maka aku memberi tahu pamanku tentang hal itu dan kemudian pamanku memberi tahu Rasulullah ( ﷺ ) tentang hal itu. Rasulullah ( ﷺ ) memanggil Abdullah bin Ubai dan para sahabatnya. Mereka bersumpah bahwa mereka tidak mengatakan sesuatu seperti itu. Rasulullah ( ﷺ ) menganggap pernyataan mereka benar dan menolak pernyataanku. Karena itu aku menjadi sangat tertekan seperti yang belum pernah terjadi sebelumnya, dan tinggal di rumah. Kemudian Allah menurunkan (Surat Al-Munafiqin): 'Apabila orang-orang munafik datang kepadamu...(63.1) Mereka itu adalah orang-orang yang berkata: Janganlah kamu belanjakan sedikit pun harta orang-orang yang bersama Rasulullah ( ﷺ ) ..(63.7) Sesungguhnya orang-orang yang lebih mulia akan mengusir orang-orang yang lebih hina dari padanya..' (63.7-8) Rasulullah ( ﷺ ) memanggilku lalu membacakan Surat itu untukku dan berkata, "Allah telah membenarkan ucapanmu."

Bab : Firman Allah ta'ala: "Yang demikian itu adalah karena mereka telah beriman, kemudian menjadi kafir; karena itu hati mereka telah terkunci rapat, karena itu mereka tidak dapat memahami." (QS. 63:3)

Diriwayatkan oleh Zaid bin Arqam

Ketika `Abdullah bin Ubai berkata, "Janganlah kamu memberikan nafkah kepada orang-orang yang bersama Rasulullah ( ﷺ )," dan juga berkata, "Jika kita kembali ke Madinah," aku memberi tahu Rasulullah ( ﷺ ) tentang perkataannya. Kaum Ansar menyalahkanku atas perkataan itu, dan `Abdullah bin Ubai bersumpah bahwa dia tidak mengatakannya. Aku kembali ke rumahku dan tidur. Rasulullah ( ﷺ ) kemudian memanggilku dan aku pun pergi kepadanya. Beliau berkata, "Allah telah membenarkan perkataanmu." Ayat: "Mereka adalah orang-orang yang berkata: Janganlah kamu memberikan nafkah... (63.7) diturunkan.

Diriwayatkan oleh Zaid bin Arqam

Kami pernah bepergian bersama Nabi ( ﷺ ) dan saat itu orang-orang kekurangan bekal. Maka Abdullah bin Ubai berkata kepada para sahabatnya, "Janganlah kalian memberikan nafkah kepada orang-orang yang bersama Rasulullah ( ﷺ ), karena mereka akan bubar dan menjauh dari beliau." Dia juga berkata, "Jika kita kembali ke Madinah, pastilah, orang yang lebih terhormat akan mengusir orang yang lebih hina darinya. Jadi aku pergi menemui Nabi ( ﷺ ) dan memberitahunya tentang hal itu. Dia memanggil `Abdullah bin Ubai dan bertanya kepadanya, tetapi `Abdullah bin Ubai bersumpah bahwa dia tidak mengatakan demikian. Orang-orang berkata, "Zaid berbohong kepada 'Rasulullah ( ﷺ )." Apa yang mereka katakan sangat menyusahkanku. Kemudian Allah mengungkapkan konfirmasi pernyataanku dalam firman-Nya: -- '(Ketika orang-orang munafik datang kepadamu.' (63.1) Maka Nabi ( ﷺ ) memanggil mereka agar mereka memohon kepada Allah untuk mengampuni mereka, tetapi mereka memalingkan kepala mereka ke samping. (Tentang firman Allah: 'Potongan-potongan kayu yang disangga,' Zaid berkata; Mereka adalah pria yang paling tampan.)

Bab : Firman Allah SWT: "Apabila orang-orang munafik datang kepadamu (Muhammad saw), mereka berkata: "Kami bersaksi bahwa sesungguhnya kamu adalah utusan Allah..." (QS. 63:1)

Bab : “Mereka menjadikan sumpah-sumpah mereka sebagai kedok (untuk menutupi kemunafikan mereka).” (1) (63:2) (1): (QS. 2) An-Nifāq: (Kemunafikan itu ada dua macam, yaitu: A - Kemunafikan dalam keimanan dan B - Kemunafikan dalam perbuatan dan tindakan.)

Bab : Firman Allah ta'ala: "Yang demikian itu adalah karena mereka telah beriman, kemudian menjadi kafir; karena itu hati mereka telah terkunci rapat, karena itu mereka tidak dapat memahami." (QS. 63:3)

Bab : "Dan ketika kamu melihat mereka, tubuh mereka menyenangkan kamu, dan ketika mereka berbicara, kamu mendengarkan kata-kata mereka." (Ayat 63:4)