Komentar Kenabian tentang Al-Qur'an (Tafsir Nabi (saw))
كتاب التفسير
Bab : Firman Allah SWT: "Itu adalah suatu hari ketika mereka tidak dapat berbicara (pada sebagiannya)." (QS. 77:35)
Bab : "(Yaitu) pada hari (ketika) sangkakala ditiup, maka kamu keluar berbondong-bondong." (QS. 78:18)
Abu Hurairah berkata, "Rasulullah ( ﷺ ) bersabda, 'Di antara dua bunyi terompet, akan ada empat puluh." Seseorang bertanya kepada Abu Hurairah, "Empat puluh hari?" Namun ia menolak menjawab. Kemudian ia bertanya, "Empat puluh bulan?" Ia menolak menjawab. Kemudian ia bertanya, "Empat puluh tahun?" Sekali lagi, ia menolak menjawab. Abu Hurairah menambahkan. "Kemudian (setelah periode ini) Allah akan mengirimkan air dari langit dan kemudian mayat-mayat akan tumbuh seperti tumbuhnya tanaman, Tidak ada satu pun dari tubuh manusia yang tidak membusuk kecuali satu tulang; yaitu tulang kecil di ujung tulang ekor yang darinya tubuh manusia akan diciptakan kembali pada Hari Kiamat." (Lihat Hadits No. 338)
Bab
Aku melihat Rasulullah ( ﷺ ) menunjuk dengan jari telunjuk dan jari tengahnya seraya berkata, "Waktu kedatanganku dan hari kiamat adalah seperti dua jari ini."
Rasulullah ( ﷺ ) bersabda, “Orang yang membaca Al-Qur’an dan menghafalnya, maka dia akan bersama para penulis Al-Qur’an yang mulia dan saleh. Dan orang yang bersungguh-sungguh mempelajari Al-Qur’an dan menghafalnya dengan sungguh-sungguh, maka dia akan memperoleh dua pahala.”
Bab : “(Yaitu) pada hari (ketika) manusia berdiri menghadap Tuhan semesta alam.” (QS. 83:6)
Nabi ( ﷺ ) bersabda, “Pada hari ketika semua manusia berdiri menghadap Tuhan semesta alam, sebagian dari mereka basah oleh keringat hingga ke tengah telinga mereka.”
Bab : "Sesungguhnya dia akan mendapat perhitungan yang mudah." (QS. 84:8)
Rasulullah ( ﷺ ) bersabda, "(Pada hari kiamat) siapa saja yang akan dimintai pertanggungjawabannya, maka ia akan hancur (yakni masuk neraka)." Aku berkata, "Wahai Rasulullah ( ﷺ )! Semoga Allah menjadikan aku sebagai korban untukmu. Bukankah Allah berfirman, "Adapun orang yang diberikan catatan amalnya dari tangan kanannya, maka sesungguhnya baginya perhitungan yang mudah?" (84:7-8) Beliau menjawab, "Itu hanyalah perhitungan amal, tetapi orang yang catatan amalnya dipertanyakan, maka ia akan hancur."
(Hadits ini diriwayatkan pula melalui dua rantai lainnya)
Bab : “Kamu pasti akan berjalan dari satu tahap ke tahap yang lain (di dunia dan di akhirat)” (QS. 84:19)
(mengenai Ayat):--'Kamu pasti akan bepergian dari satu tahap ke tahap yang lain (dalam kehidupan ini dan di akhirat).' (Artinya) dari satu keadaan ke keadaan lain. Itulah yang dimaksud dengan Nabi kamu.
Sahabat pertama Nabi ( ﷺ ) yang datang kepada kami (di Madinah) adalah Mus`ab bin `Umar dan Ibn Um Maktum, dan mereka mulai mengajarkan Al-Qur'an kepada kami. Kemudian datanglah `Ammar, Bilal dan Sa`d. Setelah itu datanglah `Umar bin Al-Kkattab bersama dua puluh orang: dan setelah itu datanglah Nabi ( ﷺ ). Aku tidak pernah melihat penduduk Madinah begitu gembira dengan apa pun seperti mereka gembira dengan kedatangannya, sehingga anak-anak laki-laki dan perempuan pun berkata, "Inilah Utusan Allah ( ﷺ ) yang telah datang." Dia (Nabi ( ﷺ )) tidak datang (ke Madinah) hingga aku telah mempelajari Surat Al-Ala dan juga Surat-surat serupa lainnya.
Bahwa dia mendengar Nabi ( ﷺ ) menyampaikan khotbah, dan dia menyebutkan unta betina dan orang yang melumpuhkannya. Rasulullah ( ﷺ ) membacakan: -- 'Ketika, orang yang paling jahat di antara mereka keluar (untuk melumpuhkan unta betina).' (91.12.) Kemudian dia berkata, "Seorang pria tangguh yang setara dengannya langka dan yang menikmati perlindungan rakyatnya, seperti Abi Zama pergi untuk (melumpuhkannya)." Nabi ( ﷺ ) kemudian menyebutkan tentang wanita (dalam khotbahnya). "Tidaklah bijaksana bagi siapa pun dari kalian untuk mencambuk istrinya seperti seorang budak, karena dia mungkin tidur dengannya malam itu juga." Kemudian dia menyarankan mereka untuk tidak tertawa ketika seseorang kentut dan berkata, "Mengapa seseorang harus menertawakan apa yang dia sendiri lakukan?"
Bab : "Demi siang hari sebagaimana nampak dalam terangnya." (Ayat 92:2)
Aku pergi ke Syam bersama sekelompok sahabat Abdullah bin Mas'ud. Abu Darda' mendengar kedatangan kami, lalu ia mendatangi kami dan berkata, "Apakah di antara kalian ada yang bisa membaca Al-Qur'an?" Kami menjawab ya. Kemudian ia bertanya, "Siapakah pembaca Al-Qur'an yang terbaik?" Mereka menunjukku. Kemudian ia menyuruhku membaca, lalu aku membaca ayat: "Demi malam sebagaimana ia menyelimuti, "Demi siang sebagaimana ia tampak terang benderang, dan demi (Dia yang menciptakan) laki-laki dan perempuan." (92.1-3) Abu Darda' kemudian berkata kepadaku, "Apakah kamu mendengarnya (seperti ini) dari mulut sahabatmu (Abdullah bin Mas'ud)?" Aku menjawab, "Ya." Ia berkata, "Aku juga mendengarnya (seperti ini) dari mulut Nabi, tetapi orang-orang ini tidak menganggap bacaan ini sebagai bacaan yang benar."
Bab : "Demi Dia yang telah menciptakan laki-laki dan perempuan." (QS. 92:3)
Para sahabat Abdullah bin Mas`ud mendatangi Abu Darda' (dan sebelum mereka tiba di rumahnya), ia mencari mereka dan menemukan mereka. Kemudian ia bertanya kepada mereka, "Siapa di antara kalian yang dapat membaca (Al-Qur'an) sebagaimana Abdullah membacanya?" Mereka menjawab, "Kami semua." Ia bertanya, "Siapa di antara kalian yang hafal Al-Qur'an?" Mereka menunjuk Alqama. Kemudian ia bertanya kepada Alqama. "Bagaimana kalian mendengar Abdullah bin Mas`ud membaca Surat Al-Lail (Malam)?" Alqama membaca: "Demi laki-laki dan perempuan." Abu Ad-Darda berkata, "Aku bersaksi bahwa aku mendengar Nabiku membacanya juga, tetapi orang-orang ini ingin aku membacanya: -- 'Dan demi Dia yang menciptakan laki-laki dan perempuan.' tetapi demi Allah, aku tidak akan mengikuti mereka."
Bab : Firman Allah Ta’ala: “Adapun orang-orang yang bersedekah dan bertakwa kepada Allah.” (QS. 92:5)
Kami bersama Nabi ( ﷺ ) dalam prosesi pemakaman di Baqi Al-Gharqad. Beliau bersabda, "Tidak seorang pun di antara kalian yang telah ditetapkan tempatnya di surga atau di neraka." Mereka bertanya, "Wahai Rasulullah, apakah kita akan bergantung (pada kenyataan ini dan berhenti bekerja)?" Beliau bersabda, "Teruslah berbuat (amal saleh), karena setiap orang akan merasa mudah untuk melakukan (apa yang akan menuntunnya ke tempat yang ditakdirkan)." Kemudian beliau membaca: 'Adapun orang yang bersedekah dan bertakwa kepada Allah, dan beriman kepada pahala terbaik dari Allah (yakni Allah akan menggantinya dengan apa yang dibelanjakannya di jalan Allah). Maka, Kami akan memudahkan baginya jalan kemudahan. Dan orang yang kikir dan tamak... baginya jalan keburukan.' (92.5-10)
Bab : Pernyataan Allah SWT: '... dan beriman kepada Al-Husna." (1)(QS. 92:6) (1): (Ch.) Yang terbaik (yakni, Laa ilaha illallah: tidak ada yang berhak disembah selain Allah) atau pahala dari Allah (yakni, Allah akan mengganti apa yang dibelanjakannya di jalan Allah atau memberkatinya dengan surga).
`Ali berkata, "Kami sedang duduk bersama Nabi," (Dia kemudian menyebutkan hadits di atas (469).
Bab : “Kami akan memudahkan baginya jalan kebaikan.” (QS. 92:7)
Ketika Nabi ( ﷺ ) sedang dalam prosesi pemakaman, beliau mengambil sebatang kayu kecil dan mulai menggores tanah dengannya dan berkata, "Tidak ada seorang pun di antara kalian yang tidak ditentukan tempatnya, baik di Neraka maupun di Surga." Mereka (orang-orang) berkata, "Wahai Rasulullah ( ﷺ )! Haruskah kita bergantung pada ini (dan meninggalkan pekerjaan)?" Beliau menjawab. "Teruslah berbuat (amal saleh), karena setiap orang akan merasa mudah (untuk melakukan) amal-amal yang akan membawanya ke tempat yang ditakdirkan baginya." Nabi ( ﷺ ) kemudian membacakan:-- 'Adapun orang yang memberi (sedekah) dan bertakwa kepada Allah, dan beriman kepada pahala yang terbaik.'.....(92.5-10)
Bab : Firman Allah SWT: "Tetapi orang-orang yang bakhil dan menganggap dirinya cukup." (QS. 92:8)
Kami berada di antara sahabat Nabi ( ﷺ ) dan beliau bersabda, "Tidak ada seorang pun di antara kalian yang telah ditetapkan tempatnya, baik di surga maupun di neraka." Kami bertanya, "Wahai Rasulullah ( ﷺ )! Haruskah kita bergantung (pada kenyataan ini dan berhenti bekerja)?" Beliau menjawab, "Tidak! Teruslah berbuat baik, karena setiap orang akan merasa mudah (untuk melakukan) perbuatan yang akan membawanya ke tempat yang ditakdirkan." Kemudian Nabi ( ﷺ ) membacakan: 'Adapun orang yang bersedekah dan bertakwa kepada Allah, dan beriman kepada pahala yang terbaik, Kami akan memudahkan baginya jalan kemudahan...jalan kejahatan.' (92.5-10)
Bab : Pernyataan Allah SWT: "Dan mendustakan Al-Husna..." (QS.92:9).
Ketika kami sedang dalam prosesi pemakaman di Baqi Al-Gharqad, Rasulullah ( ﷺ ) datang dan duduk, dan kami duduk di sekelilingnya. Beliau memegang sebatang tongkat kecil di tangannya dan menundukkan kepalanya serta mulai menggaruk tanah dengan tongkat itu. Beliau kemudian berkata, "Tidak seorang pun di antara kalian, dan tidak ada satu makhluk pun yang diciptakan kecuali telah dituliskan tempatnya di Surga atau di Neraka, dan telah dituliskan pula nasibnya yang bahagia atau sengsara (di akhirat)." Seorang laki-laki berkata, "Wahai Rasulullah ( ﷺ )! Haruskah kita bergantung kepada apa yang telah dituliskan untuk kita dan meninggalkan amal-amal? Karena barangsiapa di antara kita yang ditakdirkan beruntung (di akhirat), maka ia akan bergabung dengan orang-orang yang beruntung dan barangsiapa di antara kita yang ditakdirkan sengsara, maka ia akan melakukan perbuatan-perbuatan yang merupakan ciri-ciri orang-orang yang ditakdirkan untuk sengsara." Nabi ( ﷺ ) bersabda, “Orang-orang yang ditakdirkan bahagia (di akhirat) akan merasa mudah dan senang melakukan amal-amal yang menjadi ciri orang-orang yang ditakdirkan bahagia, sedangkan orang-orang yang ditakdirkan sengsara (di akhirat), akan merasa mudah melakukan amal-amal yang menjadi ciri orang-orang yang ditakdirkan sengsara.” Kemudian beliau membaca: ‘Adapun orang yang bersedekah dan bertakwa kepada Allah serta beriman kepada pahala yang sebaik-baiknya dari Allah,’ (92.5-6)
Bab : "Kami akan membuat jalan yang rata baginya untuk kejahatan." (Ayat 92:10)
Ketika Nabi ( ﷺ ) sedang dalam prosesi pemakaman, beliau mengambil sesuatu dan mulai menggaruk tanah dengannya, lalu berkata, "Tidak ada seorang pun di antara kalian yang telah ditetapkan tempatnya di neraka atau di surga." Para sahabat berkata, "Wahai Rasulullah ( ﷺ )! Tidakkah kita akan bergantung kepada apa yang telah ditetapkan bagi kita dan meninggalkan amal-amal? Beliau bersabda, "Teruslah beramal, karena setiap orang akan merasa mudah untuk melakukan amal-amal yang akan membawanya ke tempat yang telah ditentukan baginya untuk diciptakan. Maka barangsiapa yang ditakdirkan untuk berada di antara orang-orang yang bahagia (di akhirat), maka akan merasa mudah untuk melakukan amal-amal yang menjadi ciri orang-orang tersebut, sedangkan barangsiapa yang ditakdirkan untuk berada di antara orang-orang yang celaka, maka akan merasa mudah untuk melakukan amal-amal yang menjadi ciri orang-orang tersebut." Kemudian beliau membaca: 'Adapun orang yang bersedekah dan takut kepada Allah, dan beriman kepada yang terbaik...." (92.5-10)