Kitab Ziarah
كتاب الحج
Bab : Dianjurkan untuk mengoleskan parfum sesaat sebelum memasuki Ihram, dan disarankan untuk menggunakan Musk, dan tidak masalah jika jejaknya yang berkilauan tetap ada
Saya mengoleskan parfum terbaik, yang bisa saya dapatkan, kepada Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) sebelum memasuki keadaan Ihram (dan setelah ini) dia memakai ihram.
Saya mengoleskan parfum terbaik yang dapat saya temukan kepada Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) sebelum dia memasuki keadaan Ihram dan setelah dia bebas darinya.
Saya masih melihat kilauan parfum di mana rambut terbelah di kepala Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) karena dia berada dalam keadaan Ihram, dan Khalaf (salah satu perawi) tidak berkata: Karena dia berada dalam keadaan Ihram, tetapi berkata: Itu adalah parfum Ihram.
Saya masih melihat kilauan parfum di mana rambut terbelah di kepala Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) dan dia bebas dari ihram.
Saya masih melihat kilauan parfum di mana rambut terbelah di kepala Rasulullah (صلى الله عليه وسلم), saat dia mengucapkan Talbiya.
Saya sepertinya masih melihat; Sisa hadis adalah sama.
Saya masih melihat kilauan parfum di mana rambut terbelah di kepala Allah Messeinger (صلى الله عليه وسلم) saat dia berada dalam keadaan Ihram.
Saya masih melihat kilauan parfum di mana rambut terbelah di kepala Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) saat dia berada dalam keadaan Ihram.
'Aisyah (Allah ridho kepadanya) melaporkan bahwa ketika Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) berniat untuk memasuki keadaan Ihram, dia mengharumkan dirinya dengan parfum terbaik yang dapat dia temukan, dan setelah itu aku melihat kilauan minyak di kepala dan janggutnya.
Saya masih melihat kilauan kasturi (di bagian kepala yang berpisah) dari Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) saat dia berada dalam keadaan Ihram.
Hadis ini telah diriwayatkan oleh 'Ubaidullah dengan rantai pemancar yang sama.
Saya biasa mengharumkan Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) dengan parfum yang mengandung kasturi sebelum memasuki keadaan Ihram dan pada hari kurban (tanggal 10 Dhu'l-Hijja) dan (pada akhir Ihram) sebelum mengelilingi Rumah (untuk Tawaf-i-Ifada).
Aku bertanya kepada 'Abdullah b. 'Umar (Allah ridho kepada mereka) tentang seseorang yang mengoleskan parfum dan kemudian (keesokan harinya) pagi memasuki keadaan lhram. Setelah itu dia berkata: Aku tidak suka masuk ke dalam keadaan Ihram mengibaskan parfum. Menggosokkan tar (pada tubuhku) lebih berharga bagiku daripada melakukan ini (yaitu mengoleskan parfum), aku pergi kepada 'Aisyah (Allah ridho kepadanya) dan memberitahunya bahwa Ibnu 'Umar menyatakan: "Aku tidak suka memasuki keadaan Ihram dengan mengibaskan parfum. Menggosok tar (pada tubuhku) lebih berharga bagiku daripada melakukannya (mengoleskan parfum)." Kemudian 'Aisyah berkata: Aku mengoleskan parfum kepada Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) pada saat dia memasuki keadaan Ihram. Dia kemudian mengelilingi istri-istrinya dan kemudian memakai ihram di pagi hari.
Saya biasa mengoleskan parfum kepada Rasulullah (صلى الله عليه وسلم). Kemudian dia mengelilingi istri-istrinya, dan masuk ke keadaan Ihram pada pagi hari dan minyak wangi itu dihilangkan.
Aku mendengar dari Ibnu 'Umar mengatakan ini: "Lebih berharga bagiku untuk menggosokkan tar (pada tubuhku) daripada masuk ke dalam keadaan Ihram (dalam keadaan) mengibaskan parfum." Dia (perawi) berkata: Aku pergi ke 'Aisyah dan memberitahunya tentang pernyataannya (Ibnu 'Umar). Lalu dia berkata: Aku mengoleskan parfum kepada Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) dan kemudian dia mengelilingi istri-istrinya dan kemudian memasuki keadaan Ihram pada pagi hari.
Bab : Larangan buruan berburu bagi orang yang telah masuk Ihram untuk Haji atau Umroh atau untuk keduanya
Ketika Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) menatap wajahku (yang memiliki tanda kesedihan karena hadiahku telah ditolak olehnya) dia (untuk menghiburku) berkata: Kami telah menolaknya hanya karena kita berada dalam keadaan Ihram.
"Aku mempersembahkan kepadanya (Nabi Suci) seekor keledai liar."
"Aku mempersembahkan kepadanya daging keledai liar."
Jika kami tidak berada dalam keadaan Ihram, kami akan menerimanya dari Anda.
Al-Sa'b b. Jaththama mempersembahkan kepada Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) kaki keledai liar. Dan dalam riwayat yang disampaikan oleh Shu'ba (kata-katanya adalah): (Dia mempersembahkan kepadanya) pantat keledai liar saat darah menetes darinya. Dalam riwayat yang disampaikan oleh Shu'ba tentang otoritas Habib (kata-katanya adalah): Bagian dari keledai liar dipersembahkan kepada Rasul (semoga damai sejahtera atasnya) dan dia mengembalikannya kepadanya (yang mempersembahkannya).